Waspada 12 Penyebab Vagina Sakit yang Wajib Mom Ketahui!
Saat merasakan vagina sakit, Moms tentu bingung apa yang sebenarnya terjadi.
Beberapa rasa sakit di vagina bisa jadi merupakan gejala penyakit, namun bisa jadi karena sebab yang tidak perlu terlalu dikhawatirkan.
Oleh karena itu sangat penting bagi Moms untuk mengetahui penyebab dari vagina sakit tersebut.
Dengan begitu, Moms bisa mengambil tindakan pencegahan dan pengobatan yang lebih lanjut.
Baca Juga: 18 Penyebab Vagina Gatal dan Cara Mengatasinya
Penyebab Vagina Sakit
Sebenarnya ada banyak sekali penyebab vagina sakit. Tapi ada beberapa yang paling umum terjadi.
Berikut ini beberapa alasan mengapa vagina sakit hingga menimbulkan rasa tidak nyaman bagi Moms, yaitu:
1. Vagina Kering
Secara umum, vagina sakit yang disebabkan oleh keringnya vagina disebabkan oleh perubahan hormon yang terjadi pada tubuh.
Dalam artikel berjudul Treating Vaginal Dryness, hormon esterogen adalah hormon yang menjaga prodyksi pelumas alami di dinding rahim.
Nah, ketika vagina kering terjadi, hal itu disebabkan oleh turunnya kadar esterogen.
Ketika kadar esterogen mengalami penurunan, produksi pelumas vagina pun turun dan menyebabkan vagina kering.
Senada dengan pernyataan di atas, dilansir dari Health.com, menurut Prudence Hall, seorang ginekolog dan pendiri The Hall Center di Santa Monica, vagina kering bisa menjadi penyebab vagina sakit.
Cairan vagina yang tidak cukup akan menyebabkan rasa sakit saat berhubungan karena gesekan yang dilakukan saat berhubungan bisa saja membuat luka lecet.
Baca Juga: Abortus Imminens, Pendarahan Vagina sebelum Kehamilan 20 Minggu
Ini beberapa penyebab vagina kering:
- Merokok
Perempuan yang merokok kerap mengalami vagina sakit karena kekeringan.
Dilansir dari Mayo Clinic, merokok bisa memengaruhi aliran darah ke jaringan tubuh termasuk vagina.
- Minum alkohol
Alkohol diketahui bisa membuat tubuh jadi dehidrasi dan tentu saja hal tersebut memengaruhi vagina.
Ketika tubuh memiliki sedikit air secara keseluruhan, maka pelumas yang akan dihasilkan di area vagina pun bisa berkurang dan membuat vagina sakit ketika berhubungan seksual.
- Pil KB
Penggunaan kontrasepsi KB atau hormonal lainnya bisa juga menyebabkan kurangnya pelumas pada vagina karena hormon estrogen yang berkurang.
Menurut Dr. Hall, beberapa wanita yang telah menggunakan kontrasepsi hormonal selama bertahun-tahun tidak menyadari bahwa mereka sebenarnya mengalami kekeringan vagina.
Jika ini terjadi dengan Moms, segera berkonsultasi dengan dokter untuk mengganti kontrasepsi.
Premenopause dan menopause juga bisa menjadi penyebab vagina kering karena kadar esterogen yang menurun.
"Premenopause dimulai 5 hingga 10 tahun sebelum menopause, jadi pada usia akhir tiga puluhan hingga awal empat puluhan, kekeringan menjadi suatu yang terjadi,” kata Hall.
Baca Juga: Ketahui Antibiotik untuk Keputihan, Atasi Infeksi Vagina
2. Vagina Mengecil
Saat menopause bukan hanya kekeringan namun juga menyebabkan masalah lain.
Menurut Dr. Hall, kadar hormon juga bisa membuat diameter vagina mengecil, apalagi jika jarang berhubungan seks.
Hal ini bisa jadi menyebabkan rasa sakit saat berhubungan seksual.
Jadi penyebab vagina sakit juga bisa dikarenakan terjadinya pertambahan usia.
3. Menstruasi
Ketika wanita sebelum atau sedang menstruasi, kadang ada kram daerah vagina. Hal ini karena ada penumpukan cairan pada otot sekitar vagina.
Vagina sakit saat mens adalah hal yang wajar. Selain itu, ketika sedang haid, biasanya juga disertai dengan nyeri perut bagian bawah dan juga otot sendi di sekitarnya.
Bahkan bagian payudara pun bisa terasa sangat sakit ketika sedang menstruasi.
Jangan khawatir, hal tersebut dikarenakan hormon yang di dalam tubuh dan luruhnya jaringan rahim akibat sel telur yang tidak dibuahi.
Ketika vagina sakit saat menstruasi, hal ini bukanlah sebuah penyakit namun mekanisme dan siklus menstruasi. Jadi, tidak perlu khawatir berlebihan ya!
Meski demikian, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika mengalami vagina sakit secara berlebihan.
Baca Juga: 11 Perubahan Vagina saat Hamil, Bengkak hingga Flek!
Terdapat kondisi yang perlu mendapatkan perhatian dan menyebabkan Moms harus segera memeriksakannya ke dokter. Kondisi tersebut adalah:
- Endometriosis
Kondisi adalah saat adanya infeksi pada dinding harim. Hal ini juga bisa berhubungan dengan infeksi yang terjadi di area kelamin.
- Radang panggul
Ketika ini terjadi dan tidak ditangani dengan baik akan memiliki risiko mengganggu kesuburan.
4. Fibroid
Salah satu hal yang membuat vagina sakit adalah fibroid. Fibroid adalah pertumbuhan jaringan non-kanker di rahim.
Fibroid ini bisa tumbuh satu atau lebih pada rahim. Pertumbuhan jaringan yang tidak normal ini menimbulkan nyeri kronis.
Rasa nyeri ini dirasakan seperti tekanan sesuatu secara terus menerus.
Namun juga dapat menyebabkan rasa nyeri saat melakukan hubungan seks, terutama jika fibroid tumbuh di dekat serviks atau ujung atas vagina.
Menurut Dr. Hall, tidak semua fibroid harus dihilangkan terutama jika tidak terus bertumbuh dan tidak menimbulkan masalah.
Dalam banyak kasus, mereka bahkan bisa menyusut dengan sendirinya ketika seorang wanita mendekati menopause.
Baca Juga: Mengenal Ratus Vagina, Perawatan Tradisional untuk Organ Intim Wanita
5. Endometriosis
Endometriosis merupakan kondisi di mana jaringan endometrium (lapisan rahim) keluar dari rahim dan melekat ke bagian lain dari rongga panggul, seperti saluran tuba, kandung kemih, dan ovarium.
Rasa sakit kadang-kadang dirasakan saat menstruasi datang dan bisa saja tidak hilang dengan obat pereda nyeri yang dijual bebas.
Rasa sakit juga bisa datang saat berhubungan seks.
Jika jaringan endometrium tumbuh di tuba falopi, hal tersebut bisa menyebabkan luka, penyumbatan atau lilitan di dalam tabung yang berefek pembatasan kemampuan telur untuk dibuahi.
Darah (dari endometriosis) merupakan zat yang menyakitkan untuk bagian dalam perut dan darah yang dilepaskan dapat menyebabkan perlekatan atau guratan yang membuat perempuan sulit hamil.
Hal ini diungkapkan oleh dokter bedah ginekolog di Mayo Clinic, Minnesota, Gretchen Glaser, MD.
Selain itu, lokasi endometriosis juga dapat berdampak pada kesuburan.
Sebagai contoh, wanita yang mengalami endometriosis pada ovarium mungkin mengalami lebih banyak masalah untuk hamil dibanding wanita dengan lokasi endometriosis di tempat lain.
Jadi, ketika seseorang mengalami kondisi ini, maka bisa kesulitan untuk hamil. Hati-hati ya, Moms!
Baca Juga: Benjolan di Bibir Vagina, Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya
6. Penyakit Menular Seksual
Banyak penyakit seksual yang menimbulkan rasa nyeri, seperti genital, herpes, virus yang ditularkan secara seksual yang menyebabkan berjerawatnya lesi pada atau di sekitar vagina.
Trikomoniasis, suatu penyakit menular seksual (PMS) yang disebabkan oleh parasit, dapat menyebabkan kemerahan dan nyeri pada alat kelamin.
Penyakit menular seksual seperti klamidia bisa menyebabkan peradangan pada vagina yang tentunya membuat vagina sakit.
Dilansir dari Planned Parenthood, perempuan yang terkena klamidia akan merasakan sakit disertai dengan pendarahan saat berhubungan seksual.
Klamidia sendiri biasnya tak memiliki gejala yang jelas sehungga banyak pengidap kondisi ini tidak dapat mendeteksinya sejak awal.
Nah, agar tidak mengidap penyakit menular seksual yang satu ini, rajinlah untuk melakukan tes penyakit menular seksual setidaknya setahun sekali ya!
Baca Juga: 7 Cara Mengobati Vulvodynia, Pahami Juga Jenis, Penyebab, serta Gejala Nyeri di Vagina Ini
7. Vulvodynia
Vulvodynia ditandai dengan pembengkakan vulva kronis yang apabila disentuh atau duduk dalam jangka waktu lama menimbulkan sakit.
Menurut Dr. Hall, hanya menyentuh bagian luar vulva saja dapat menyebabkan rasa sakit.
Para ahli tidak tahu persis penyebab vulvodynia, tetapi mungkin disebabkan oleh cedera saraf, alergi terhadap bahan kimia, perubahan hormon, obat-obatan, atau respons abnormal terhadap infeksi atau trauma.
Dilansir dari Womanhealth.mag.com, menurut Mary Jane Minkin, ahli kandungan dan pendiri MadameOvary.com, hal ini terkait dengan anatomi pasangan Moms.
Harus dicari tahu apakah rasa nyeri itu bersumber vagina atau hanya pada saat penetrasi.
Jika nyeri terjadi hanya saat penetrasi, bisa saja itu karena penis milik pasangan terlalu besar atau mengenai dinding rahim.
Jika hal ini terjadi, Moms bisa mengubah posisi atau memakai pelumas saat melakukan hubungan seks.
8. Kista Bartholin
Kista bartholin menjadi salah satu penyebab vagina sakit.
Kista bartholin bisa terjadi apabila terdapat sumbatan pada kelenjar bartholin di sisi mulut vagina.
Kelenjar bartholin adalah kelenjar yang terletak di kedua sisi mulut vagina.
Fungsi utama dari kelenjar ini adalah bisa menghasilkan cairan untuk melubrikasi area vagina.
Saat terjadinya benjolan pada kelenjar bartholin, tandanya ada kista yang Moms alami.
Saat kista ini muncul, maka Moms akan mengalami rasa perih dan nyeri.
Cobalah untuk mengompres bagian tersebut dengan air hangat untuk mengurangi bengkak.
Baca Juga: 7 Gambar Vagina untuk Mengenal Bentuk Organ Reproduksi Wanita
9. Trauma
Trauma juga bisa menjadi penyebab vagina sakit. Trauma bisa bersifat ringan hingga berat.
Misalkan saja trauma berat seperti karena luka atau lecet akibat bercukur atau menggunting bulu kemaluan.
Selain itu, kegiatan seksual, proses melahirkan, hingga prosedur medis juga bisa menyebabkan terjadinya trauma.
Vagina sakit karena trauma biasanya tidak berlangsung lama karena perlahan sakitnya akan berkurang dan membaik.
10. Dispareunia dan Vaginismus
Dispareunia dan vaginismus merupakan salah satu penyebab vagina sakit saat berhubungan intim.
Hal ini bisa disebabkan karena banyak faktor, mulai dari penyakit tertentu, infeksi, hingga masalah psikologis.
Timbulnya rasa sakit pada vagina diakibatkan dispareunia dan vaginismus bisa muncul tidak hanya saat berhubungan intim, tetapi juga saat tidak.
Pada beberapa wanita, kedua penyebab vagina sakit ini bisa terjadi karena pemasangan tampon serta pemeriksaan vagina dan serviks oleh dokter.
Baca Juga: 10 Makanan Penyebab Keputihan, Yuk Kurangi!
11. Lichen Sclerosus
Lichen sclerosus merupakan salah satu penyakit kulit yang terbilang cukup kronis.
Penyakit kulit ini paling sering menyerang kulit di sekitar area vulva dan anus.
Penyakit kulit ini bisa menyebabkan rasa gatal hingga nyeri serta menimbulkan bercak putih yang tebal dan berkerut di sekitar area kulit.
Jadi vulva Moms pun bisa kehilangan bentuk aslinya jika terkena lichen sclerosus. Vulva akan menyusut dan labia minora bisa menghilang.
12. Masalah pada Dasar Panggul
Penyebab vagina sakit yang terakhir adalah karena masalah pada dasar panggul.
Masalah ini biasanya terjadi karena otot dasar panggul yang dikarenakan banyak faktor.
Hal ini dikelaskan dalam jurnal yang berjudul Anterior Vaginal Wall Tenderness (AVWT) as a Physical Symptom in Chronic Pelvic Pain.
Mulai dari faktor pertambahan usia, kehamilan, persalinan, hingga prosedur medis untuk melebarkan jalan lahir saat persalinan atau yang disebut episiotomi.
Baca Juga: 10 Penyebab Keputihan Cokelat, Ketidakseimbangan Hormon Salah Satunya
Moms, masalah daerah kewanitaan merupakan hal yang sensitif, banyak sekali wanita yang merasakan keluhan namun tidak memeriksakan kepada dokter karena malu.
Semoga beberapa kasus di atas bisa menjadi informasi untuk Moms dan bisa segera datang ke dokter untuk melakukan pemeriksaan jika mengalami rasa sakit pada vagina.
Jangan sampai diremehkan dan malah menjadi masalah di kemudian hari ya, Moms!
- https://www.elcaminohealth.org/services/womens-health/specialty-programs/menopause-care/treating-vaginal-dryness
- https://www.mayoclinic.org/symptoms/vaginal-dryness/basics/definition/sym-20151520
- https://www.hindawi.com/journals/jpr/2019/2069672/
- https://www.plannedparenthood.org/learn/stds-hiv-safer-sex/chlamydia
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3134698/
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.