13 Juni 2024

Vaksin Campak: Manfaat, Efek Samping, dan Waktu Pemberian

Berikan sesuai dengan waktu yang tepat, ya

Vaksin campak adalah salah satu bentuk imunisasi yang harus diberikan Moms pada Si Kecil.

Sebab, penyakit campak menjadi penyakit yang sangat mudah menular.

Penyakit campak ini sering menyerang anak-anak dan merupakan penyakit berbahaya yang bisa menyebabkan kematian.

Oleh karena itu, untuk mencegah infeksi campak pada anak-anak, maka diwajibkan anak untuk menerima vaksin campak.

Virus campak menular terutama melalui udara, seperti dari batuk atau bersin orang yang terinfeksi.

Benda-benda yang terkontaminasi juga bisa menjadi sumber penularan, meski risikonya lebih rendah.

Jika sudah tertular, virus akan menyebar ke seluruh bagian tubuh.

Bisa dikatakan, penyakit campak pada anak ini berbahaya, terutama jika terjadi pada bayi dan balita.

Konsekuensi negatif dari campak dapat mencakup penyakit pneumonia, kerusakan otak, tuli, atau bahkan kematian.

Berikut ini akan dijelaskan mengenai manfaat, waktu imunisasi, dan efek samping yang mungkin terjadi saat pemberian vaksin campak.

Baca Juga: Ketahui Gejala Campak pada Bayi dan Cara Mengatasinya

Kenapa Vaksin Campak Penting?

Anak Terkena Infeksi Campak
Foto: Anak Terkena Infeksi Campak (Orami Photo Stock)

Vaksin campak MMR (Measles, Mumps, Rubella) memiliki peran penting dalam meningkatkan kekebalan tubuh terhadap tiga penyakit berbahaya: campak, gondongan, dan rubella.

Memahami dampak yang dapat ditimbulkan oleh ketiga penyakit ini penting untuk menghargai betapa vitalnya vaksinasi.

Campak dapat menyebabkan gejala seperti demam, ruam, batuk, pilek, serta mata merah dan berair.

Komplikasi dari campak bisa sangat serius, termasuk infeksi telinga, diare, pneumonia, kerusakan otak, dan dalam kasus yang parah, dapat berakibat fatal.

Penyakit gondongan menyebabkan demam, sakit kepala, nyeri otot, kelelahan, kehilangan nafsu makan, dan pembengkakan kelenjar ludah.

Komplikasi serius yang mungkin terjadi, pembengkakan testis atau ovarium, ketulian, radang otak dan jaringan yang menutupi otak serta sumsum tulang belakang (ensefalitis/meningitis).

Rubella menyebabkan gejala seperti demam, sakit tenggorokan, ruam, sakit kepala, dan mata merah serta gatal.

Jika rubella menyerang ibu hamil, terutama pada awal kehamilan, dapat menyebabkan keguguran atau bayi lahir dengan cacat lahir yang serius.

Jadi, vaksin campak MMR bukan hanya melindungi individu yang divaksinasi, tetapi juga membantu melindungi masyarakat luas dengan mencegah penyebaran penyakit-penyakit ini.

Mengingat dampak serius dari campak, gondongan, dan rubella, penting bagi setiap orang untuk mendapatkan vaksinasi MMR sesuai jadwal vaksin yang direkomendasikan.

Kapan Waktu Diberikan Vaksin Campak?

Anak Divaksin
Foto: Anak Divaksin (freepik.com)

Jika Si Kecil belum menerima vaksin campak, kemungkinan besar ia akan lebih mudah terserang penyakit campak pada anak.

Maka dari itu, berikan anak vaksin campak tepat pada waktunya.

Manfaat vaksin campak, yaitu memberikan kekebalan aktif terhadap penyakit campak dan rubella, yaitu penyakit virus akut yang disebabkan oleh campak.

Perlu dipahami, vaksin yang dapat diberikan, yaitu vaksin MR yang menjadi kombinasi dari vaksin campak, yaitu Measles (M) dan Rubella (R).

Kemudian, ada juga vaksin MMR yang terdiri atas tiga jenis vaksin, yaitu Mumps (gondongan), Measles (campak), dan Rubella.

Menurut Kementerian Kesehatan Indonesia, vaksin campak (MR) diberikan pertama kali saat anak berusia 9 bulan.

Dosis lanjutan (booster) diberikan pada usia 18 bulan.

Anak-anak juga menerima dosis tambahan saat mereka memasuki sekolah dasar, sekitar usia 6-7 tahun.

Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), vaksin campak aman diberikan dan memiliki hasil yang efektif.

Dua dosis vaksin efektif mencegah penyakit campak hingga 97%, sedangkan satu dosis mampu mencegah penyakit campak hingga 93%.

Mengapa anak harus menerima vaksin campak berulang? Setiap jenis imunisasi memiliki ketahanan yang berbeda-beda.

Nah, tidak ada jaminan bahwa sekali anak disuntik vaksin, maka ia akan kebal selamanya terhadap penyakit tersebut.

Penyebabnya bisa karena vaksin lama-lama akan hilang efeknya, apalagi dalam tubuh anak.

Selain karena efeknya yang lama-lama hilang, berbagai bakteri serta virus penyebab penyakit juga mampu berevolusi jadi lebih ganas.

Vaksin yang diberikan saat bayi mungkin masih bisa melawan virus dan bakteri.

Seiring berjalannya waktu, virus dan bakteri tersebut beradaptasi dengan jenis vaksin yang lama.

Akibatnya, imunisasi yang sudah diberikan menjadi tidak mempan lagi.

Inilah yang menjadi alasan Moms sebaiknya membawa anak untuk mendapatkan vaksin campak berulang.

Lantas, adakah efek samping vaksin campak yang bisa terjadi pada Si Kecil? Simak ulasan berikutnya!

Selain anak-anak, vaksin campak juga perlu diberikan pada orang dewasa, lho Moms.

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.