10 Mei 2022

Kenali Viagra, Obat untuk Atasi Masalah Disfungsi Ereksi

Mampu mengatasi masalah ereksi
Kenali Viagra, Obat untuk Atasi Masalah Disfungsi Ereksi

Viagra adalah obat yang digunakan untuk mengatasi masalah ereksi (disfungsi ereksi).

Jika Dads memiliki masalah ereksi, obat ini bekerja dengan meningkatkan aliran darah ke penis untuk sementara waktu saat tengah terangsang secara seksual.

Pada hipertensi pulmonal, obat bekerja dengan merelaksasi pembuluh darah di dada.

Obat ini tersedia dengan resep dokter dan dapat dibeli di sebagian besar apotek.

Berkaitan dengan penjelasan lainnya, simak selengkapnya di bawah ini!

Baca Juga: Mengenal Obat Thyrozol untuk Atasi Hipertiroid, Cek Fungsi, Dosis, dan Efek Sampingnya di Sini

Apa itu Viagra?

viagra
Foto: viagra

Foto: Orami Photo Stock

Viagra adalah obat yang dipakai untuk pria berusia 18 tahun ke atas guna mengatasi masalah ereksi.

Di dalamnya terkandung sildenafil, yang disebut phosphodiesterase tipe 5 (PDE5) inhibitor.

Obat ini bekerja dengan meningkatkan aliran darah ke penis, sehingga Dads mampu mendapatkan atau mempertahankan ereksi.

Kandungan sildenafil juga digunakan untuk mengobati hipertensi pulmonal atau tekanan darah tinggi di pembuluh darah yang mensuplai paru-paru.

Viagra adalah obat yang hanya bekerja jika seorang pria terangsang secara seksual.

Viagra tersedia dalam berbagai bentuk, seperti tablet atau sirup.

Untuk mengatasi disfungsi ereksi, obat akan bekerja dalam waktu 3-0-60 menit setelah dikonsumsi.

Agar memaksimalkan kinerja saat berhubungan seksual, Dads dapat mengonsumsinya 4 jam sebelumnya.

Obat ini tidak perlu dikonsumsi secara rutin setiap hari.

Saat menggunakan viagra, Dads tidak bisa mengonsumsi bersamaan dengan obat lain yang mengandung nitrat.

Kombinasi pemakaian keduanya memicu penurunan tekanan darah yang membahayakan seseorang.

Oleh karena itu, selalu beritahu dokter sebelum diresepkan obat, agar hal-hal membahayakan tidak terjadi.

Dads juga tidak diperbolehkan mengonsumsi jeruk bali saat mengonsumsi obat, karena dapat memengaruhi kerja obat.

Baca Juga: Kenali Pemicu Disfungsi Ereksi yang Bisa Bikin Susah Hamil

Berapa Lama Viagra Bekerja?

Sama seperti penjelasan sebelumnya, obat bekerja 30-60 menit setelah dikonsumsi.

Ingat, viagra tidak membuat ereksi.

Penggunaannya akan efektif ketika seorang pria terangsang secara seksual.

Obat dapat bertahan selama 5 jam dalam tubuh.

Oleh karena itu, Dads harus bisa mencapai ereksi hingga 4 jam setelah obat dikonsumsi.

Obat memang bertahan lama dalam tubuh, tetapi ereksi akibat konsumsi obat ini tidak dapat bertahan lama.

Pada kasus yang jarang terjadi, obat dapat menyebabkan priapismus, yaitu ereksi berkepanjang.

Kondisi tersebut akan membuat Dads mengalami ereksi berkepanjangan yang terkadang menyakitkan.

Priapisme adalah kondisi darurat medis yang perlu mendapatkan penanganan.

Jika tidak, kondisi tersebut dapat merusak jaringan di penis dan menyebabkan disfungsi ereksi.

Oleh karena itu, segera periksakan diri jika mengalami ereksi yang berlangsung lebih dari 4 jam setelah menggunakan obat.

Baca Juga: 6 Makanan yang Menyembuhkan Disfungsi Ereksi

Siapa Saja yang Boleh Mengonsumsi Viagra?

Viagra sudah bisa digunakan oleh pria berusia 18 tahun ke atas.

Sedangkan kandungan sildenafil untuk mengatasi hipertensi pulmonal bisa dikonsumsi oleh anak-anak berusia 1 tahun ke atas dan orang dewasa.

Siapa Saja yang Tidak Boleh Mengonsumsi Viagra?

Tidak semua orang diperbolehkan mengonsumsi obat ini, termasuk beberapa kelompok berikut:

  • Memiliki alergi terhadap kandungan sildenafil.
  • Sedang minum obat yang mengandung nitrat untuk mengatasi nyeri dada (angina).
  • Memiliki masalah jantung atau hati yang serius.
  • Pernah mengalami stroke, serangan jantung atau masalah pada organ jantung.
  • Memiliki tekanan darah rendah (hipotensi).
  • Memiliki penyakit mata bawaan langka, seperti retinitis pigmentosa.
  • Memiliki anemia sel sabit (kelainan sel darah merah), leukemia (kanker sel darah) atau multiple myeloma (kanker sumsum tulang).
  • Memiliki kelainan bentuk penis atau penyakit Peyronie (penis melengkung).
  • Memiliki penyakit maag.
  • Memiliki masalah pendarahan, seperti hemofilia.

Baca Juga: Neozep Forte untuk Obat Flu, Ini Fungsi, Dosis, dan Efek Samping

Viagra dan Kehamilan

Hipertensi pulmonal adalah kondisi yang sangat serius pada kehamilan.

Jika menggunakan sildenafil selama masa kehamilan untuk mengatasi hipertensi pulmonal, disarankan untuk terus meminumnya.

Pasalnya, hipertensi pulmonal berpotensi mengancam jiwa jika ibu hamil dibiarkan begitu saja tanpa pengobatan.

Penting untuk memberi tahu dokter jika sedang mengalami kehamilan sebelum dokter meresepkan penggunaan obat tertentu.

Viagra dan Ibu Menyusui

makanan-untuk-ibu-menyusui.jpg
Foto: makanan-untuk-ibu-menyusui.jpg

Foto: Orami Photo Stock

Kandungan sildenafil dapat dikonsumsi jika dokter mengatakan bahwa bayi berada dalam kondisi sehat.

Sildenafil dapat digunakan untuk mengatasi hipertensi pulmonal saat sedang menyusui.

Sildenafil hanya masuk ke dalam ASI dalam jumlah kecil, jadi tidak mungkin menyebabkan efek samping pada bayi.

Penting untuk tetap mengonsumsi sildenafil agar tetap sehat.

Menyusui akan bermanfaat bagi ibu dan juga bayi.

Jika setelah menggunakan obat Si Kecil tidak menyusu sebaik biasanya, mengantuk luar biasa, lebih pucat, atau memerah, segera periksakan diri ke dokter.

Viagra dan Kesuburan

Tidak ada bukti jelas yang menunjukkan bahwa mengonsumsi sildenafil mengurangi kesuburan baik pada wanita maupun pria.

Jika tengah merencanakan kehamilan, bicaralah terlebih dulu dengan dokter sebelum mengonsumsinya.

Baca Juga: Mengenal Micardis (Obat Darah Tinggi): Manfaat, Dosis, dan Efek Sampingnya

Efek Samping Penggunaan Viagra

Efek samping penggunaan viagra dengan kandungan sildenafil di dalamnya jarang menimbulkan efek samping.

Efek samping hanya terjadi pada 1 dari 100 orang pengguna.

Jika mengonsumsinya untuk mengatasi masalah ereksi, Dads tidak akan mendapatkan efek samping karena hanya mengonsumsi dalam waktu singkat.

Jika menggunakan sildenafil untuk hipertensi pulmonal, berikut ini efek samping yang bisa saja terjadi:

Efek samping serius dari viagra juga bisa saja terjadi, tetapi tidak umum dialami.

Berikut ini efek samping serius yang perlu mendapat penanganan segera:

  • Priapisme, yang terkadang ditandai dengan ereksi menyakitkan dan berlangsung lebih dari 4 jam.
  • Kehilangan penglihatan pada satu atau kedua mata sekaligus.
  • Penurunan kualitas pendengaran atau kehilangan pendengaran.
  • Mengalami masalah jantung, seperti serangan jantung.
  • Mengalami tekanan darah rendah
  • Mengalami reaksi alergi yang dapat membahayakan nyawa.

Itulah serba-serbi dan penjelasan lengkap terkait dengan penggunaan viagra dan kandungan sildenafil di dalamnya.

Ingat, selalu diskusikan dengan dokter terkait dengan kesehatan yang dialami, agar dokter dapat meresepkan obat yang sesuai dengan kondisi.

  • https://www.medicalnewstoday.com/articles/viagra
  • https://www.nhs.uk/medicines/sildenafil-viagra/
  • https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a699015.html
  • https://www.healthline.com/health/drugs/viagra

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb