15 Februari 2024

Kisah Nabi Nuh dan Bahteranya, Tetap Berdakwah Meski Dihina

Ada banyak nilai-nilai yang bisa kita ajarkan pada anak
Kisah Nabi Nuh dan Bahteranya, Tetap Berdakwah Meski Dihina

Menceritakan cerita nabi dan rasul, termasuk kisah Nabi Nuh AS adalah bagian dari memberikan pengetahuan agama pada Si Kecil.

Kisah Nabi Nuh AS penting untuk diceritakan kepada anak karena beliau adalah salah satu dari lima nabi yang mendapat gelar ulul azmi.

Ini berarti, Nabi Nuh AS termasuk dalam nabi dan rasul pilihan Allah SWT karena ketabahan dan keteguhan hatinya yang luar biasa.

Bahkan Nabi Nuh AS telah berdakwah selama 950 tahun untuk menegakkan agama Allah.

Yuk, cari tahu selengkapnya tentang kisah Nabi Nuh dan ajarkan pada Si Kecil, Moms!

Baca Juga: Bacaan Doa Mau Tidur dan Artinya, Lengkap Amalan Sunah!

Mengenal Hadis Nabi Nuh AS

Membaca Al-Qur'an
Foto: Membaca Al-Qur'an (Freepik.com/wirestock)

Nabi Nuh juga dikaruniai oleh Allah beberapa sifat yang patut dimiliki oleh seorang nabi, yakni fasih dan tegas dalam kata-katanya.

Nabi Nuh juga pandai bersyukur, bijaksana, dan sabar dalam berdakwah.

Nabi Nuh juga dikenal sebagai nabi yang membela dan melindungi kaum yang lemah, miskin, dan tertindas.

Periode waktu yang tepat ketika Nabi Nuh hidup tidak diketahui, tetapi menurut tradisi, diperkirakan hidup sepuluh generasi atau usia setelah Nabi Adam AS.

Kisah Nabi Nuh AS ini dijelaskan dalam Al-Qur'an, Allah SWT berfirman:

وَلَقَدْ أَرْسَلْنَا نُوحًا إِلَىٰ قَوْمِهِۦ فَلَبِثَ فِيهِمْ أَلْفَ سَنَةٍ إِلَّا خَمْسِينَ عَامًا فَأَخَذَهُمُ ٱلطُّوفَانُ وَهُمْ ظَٰلِمُونَ

Artinya:

"Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya, maka ia tinggal di antara mereka seribu tahun kurang lima puluh tahun.

Maka mereka ditimpa banjir besar, dan mereka adalah orang-orang yang zalim (QS. Al Ankabut (29): 14)."

Mengutip artikel di Learning Religions, diyakini bahwa Nabi Nuh dan umatnya tinggal di bagian utara Mesopotamia kuno.

Ini merupakan daerah yang gersang dan kering, beberapa ratus kilometer dari laut.

Al-Qur'an juga menyebutkan bahwa bahtera itu mendarat di "Gunung Judi" (Qur'an 11:44), yang diyakini banyak Muslim berada di Turki.

Semasa hidup, Nabi Nuh menikah dan memiliki 4 orang putra.

Mari kita simak lebih lengkap tentang kisah Nabi Nuh AS yang bisa menjadi teladan bagi Si Kecil!

Baca Juga: Kisah Nabi Sam'un, Nabi Terkuat dan Tak Terkalahkan

Kisah Nabi Nuh AS Berdakwah Memerangi Kemungkaran dan Kesyirikan

Ilustrasi Kapal
Foto: Ilustrasi Kapal (Pexels.com/Miguel Á. Padriñán)

Di dalam kisah Nabi Nuh AS, ia diutus oleh Allah SWT untuk menyerukan tauhid kepada Bani Rasib, yang pada saat itu dikisahkan telah terjerumus ke dalam kesyirikan.

Bangsa ini hidup dengan menyembah berhala berupa patung-patung, yang mereka yakini akan memberikan mereka harta dan keberkahan.

Kaum Bani Rasib juga dikisahkan kerap melakukan kemungkaran dan kemaksiatan.

Pada awalnya, Bani Rasib adalah kaum yang beriman kepada Allah SWT.

Di antara mereka, ada lima laki-laki saleh yang jadi panutan dan sangat dihormati oleh penduduk di sana.

Kelima orang tersebut bernama Wadd, Suwaa', Yaghut, Yauq, dan Nasr.

Namun, saat suatu waktu kelimanya meninggal, orang-orang Bani Rasib ini merasa kehilangan, sehingga mereka berinisiatif membuatkan patung atau berhala.

Namun, semakin lama, perlakuan Bani Rasib ini malah semakin menyimpang pada ajaran Allah SWT, dan mereka menjadikan patung-patung tersebut sesembahan.

Bahkan, hingga beberapa generasi, Bani Rasib telah kehilangan iman kepada Allah SWT.

Baca Juga: 7 Fakta Menarik Muhammad Al Fatih, Sang Penakluk Konstantinopel

Kesesatan Bani Rasib tersebut pun telah diperingati oleh Nabi Nuh AS, yang hidup di antara mereka untuk mengajak kembali beriman kepada Allah SWT.

Namun, ajakan Nabi Nuh AS tidak membuahkan hasil dan hanya sedikit pengikut Nabi Nuh AS pada saat itu.

Bahkan Bani Rasib malah semakin tenggelam pada kesesatan dan kesombongan.

Pada saat Nabi Nuh AS mengajak orang-orang Bani Rasib untuk kembali ke jalan Allah SWT, Nabi Nuh malah mendapat hinaan dan dakwahnya dicemooh.

Tantangan berdakwah Nabi Nuh AS pun kian hari kian berat.

Hingga akhirnya, Allah SWT memerintahkan Nabi Nuh AS untuk membuat bahtera atau kapal yang sangat besar untuk menghindarkan Nabi Nuh AS dan orang-orang Bani Rasib dari bencana hebat.

Peringatan Nabi Nuh justru dianggap permainan oleh Bani Rasib.

Mereka menentang Nabi Nuh,

“Hai Nuh, sesungguhnya kamu telah berbantah dengan kami. Kamu telah memperpanjang bantahanmu terhadap kami, maka datangkanlah kepada kami azab yang kamu ancamkan kepada kami jika kamu termasuk orang-orang yang benar.”

Nuh kemudian menjawab, “Hanyalah Allah yang akan mendatangkan azab itu kepadamu jika Dia menghendaki, dan kamu sekali-kali tidak dapat melepaskan diri.”

Baca Juga: Kisah Nabi Ibrahim dan Mukjizat serta Keteladanannya


Kisah Nabi Nuh dan Bahteranya

Perahu Kertas
Foto: Perahu Kertas (Unsplash.com/Clement Falize)

Usai menerima perintah Allah untuk membuat sebuah kapal, Nabi Nuh kemudian mengumpulkan para pengikutnya dan mereka mulai membuat kapal.

Namun, apa yang dilakukan oleh Nabi Nuh dan pengikutnya ternyata malah menjadi bahan ejekan dan cemoohan.

Nabi Nuh berkata kepada mereka yang mencemoohnya,

“Jika sekarang kalian mengejekku dan orang-orang yang bersamaku, sebentar lagi kami akan mengejek kalian karena aku tahu siksaan dan kebinasaan yang bakal menimpa kalian.

Sehingga kalian tahu siapa yang akan ditimpa siksaan yang menghinakan di dunia seperti siksaan yang kekal akan menimpa di akhirat.”

Bahtera pun kemudian usai dibuat dan Nabi Nuh dan pengikutnya menyiapkan semua perbekalan.

Tak hanya itu saja, Allah juga memerintahkan Nabi Nuh untuk membawa berbagai hewan yang berpasangan, jantan, dan betina.

Baca Juga: Kisah Nabi Ismail, Sejarah Air Zamzam Hingga Iduladha

Pada saat semua perbekalan sudah siap, Nabi Nuh pun berkata kepada pengikutnya,

“Naiklah ke dalam kapal dengan menyebut nama Allah di waktu berlayar dan berlabuh. Sesungguhnya, Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”

Allah kemudian berfirman, “Maka Kami bukakan pintu-pintu langit dengan air yang tercurah.

Kami jadikan Bumi memancarkan beberapa mata air, lalu bertemulah air-air itu untuk suatu urusan yang sungguh telah ditetapkan.”

Tak lama, hujan pun turun selama 40 hari 40 malam yang kemudian membuat bencana banjir besar melanda seluruh kota dan desa.

Akibat bencana ini, jeritan dan tangisan manusia terdengar di mana-mana.

Karena meluapnya air, mereka kemudian panik karena ke mana pun mereka berlari, air mengejar dan menenggelamkan mereka.

Pada saat itu, tak ada tempat berlindung dari banjir yang dahsyat itu, kecuali kapal Nabi Nuh yang telah terisi penuh orang Mukmin dan pasangan makhluk yang diselamatkan oleh Nabi Nuh atas perintah Allah.

Bani Rasib pun benar-benar telah hancur tersapu banjir yang maha dahsyat tersebut.

Namun, pada saat bencana besar ini, Nabi Nuh juga kehilangan anaknya yang bernama Kan’an.

Anaknya tersebut bahkan telah ia perintahkan untuk segera menaiki kapal, bersama kerabat dan pengikutnya.

Baca Juga: Surat Al Araf Ayat 180, Penjelasan Tentang Asmaul Husna

Namun, Kan'an malah menolaknya dan memilih mencari perlindungan ke gunung yan ia yakini mampu menyelamatkannya dari air bah.

Nabi Nuh begitu sedih dengan sikap keras kepala anaknya.

Akhirnya, Kan’an pun tenggelam bersama Bani Rasib yang zalim. Mereka semua tewas tersapu banjir yang maha dahsyat tersebut.

Meskipun merasa sedih melihat Bani Rasib lainnya yang zalim telah tewas menjadi korban banjir besar, Allah memberi perintah kepada Bumi dan langit agar berhenti melaksanakan tugasnya,

“Hai Bumi, telanlah airmu, dan Hai langit (hujan), berhentilah."

Air kemudian surut, dan bahtera tersebut pun berlabuh di atas Bukit Judi dan memulai kehidupan yang baru.

Baca Juga: 15 Rekomendasi Film Islami Indonesia yang Layak Ditonton

Pelajaran yang Dipetik dari Kisah Nabi Nuh

Mengajak Anak Membaca Buku
Foto: Mengajak Anak Membaca Buku (Freepik.com/freepik)

Dari kisah Nabi Nuh AS, Moms bisa mengajarkan banyak hal kepada anak, di antaranya:

1. Kesabaran Hati

Kisah Nabi Nuh AS beris tentang kesabaran dan keteguhan dirinya dalam beribadah kepada Allah SWT.

Meskipun dihadapkan pada tantangan dan penolakan yang berkepanjangan, Nabi Nuh tetap bersikeras menyampaikan ajaran dan peringatan Allah selama bertahun-tahun.

Pelajaran ini mengajarkan kita untuk tetap gigih dalam menjalankan tugas dan menghadapi rintangan dengan kesabaran dan ketekunan.

Baca Juga: 35+ Doa Pernikahan Islami yang Membawa Berkah bagi Pengantin


2. Ketaatan

Nabi Nuh adalah seorang hamba yang taat dan setia kepada perintah Allah SWT.

Meskipun tugas yang diberikan kepadanya sulit dan menghadapi penolakan, Nabi Nuh tetap berpegang teguh pada perintah Allah dan mematuhi-Nya.

Pelajaran ini mengajarkan pentingnya ketaatan dan kepatuhan kita kepada Allah, serta kepercayaan bahwa Allah memiliki hikmah di balik perintah-perintah-Nya.

Tak hanya itu, sebagai umat Islam, semua manusia harus percaya bahwa janji Allah SWT adalah benar dan Allah SWT hanya akan menyelamatkan umatnya yang bertakwa.

Selain itu, selamat atau tidaknya seseorang tergantung rahmat Allah SWT, dan bukan karena keturunan atau anak Nabi.

Jika seseorang tak bertakwa kepada Allah SWT, maka nasibnya akan seperti Kan'an, anak Nabi Nuh yang menjadi korban banjir maha dahsyat.

3. Kasih Sayang dan Kepedulian

Membaca Buku Bersama Anak
Foto: Membaca Buku Bersama Anak (Freepik.com/prostooleh)

Tidak sedikit umat Nabi Nuh AS yang menolak pesan dan peringatannya, tetapi ia masih memiliki kasih sayang dan kepedulian terhadap mereka.

Nabi Nuh tetap berusaha keras untuk menyelamatkan umatnya dengan membangun bahtera dan mengajak mereka bergabung.

Dari kisah Nabi Nuh ini, mengajarkan kepada kita tentang pentingnya memiliki kasih sayang dan kepedulian terhadap sesama manusia.

Bahkan, ketika mereka berbuat salah atau menolak kebenaran.

Baca Juga: 15 Sifat Zodiak Pisces, Romantis hingga Penyayang!

4. Keberanian dan Percaya Diri

Nabi Nuh memperlihatkan keberanian dan kepercayaan diri dalam menyampaikan pesan Allah SWT kepada umatnya, walau ia dihadapkan pada penolakan dan cemoohan.

Melalui kisah Nabi Nuh ini, Moms bisa mengajarkan Si Kecil tentang pentingnya memiliki keberanian untuk berdiri teguh.

Terutama dalam kebenaran dan berani menghadapi perlawanan ketika menjalankan tugas-tugas yang diberikan oleh Allah SWT.

5. Patuh dan Tidak Ingkar

Pelajaran lain yang bisa Moms ambil dari kisah Nabi Nuh untuk diajarkan pada anak yaitu sikap patuh dan tidak ingkar.

Dalam kisah Nabi Nuh, diceritakan bahwa banyak umatnya yang tidak mau mendengarkan peringatan dan berbuat buruk, sehingga dihadapkan pada azab Allah berupa banjir yang menghancurkan mereka.

Hal ini mengingatkan kita akan pentingnya taat kepada Allah SWT dan menghindari perbuatan-perbuatan yang buruk untuk menghindari konsekuensi negatif.

6. Kepemimpinan dan Keteladanan

Pelajaran dari kisah Nabi Nuh adalah pemimpin yang menjunjung tinggi nilai-nilai ketuhanan dan keadilan.

Kisah perjalanan Nabi Nuh memberikan gambaran contoh kepemimpinan dengan mengajak umatnya kepada kebaikan dan menghindarkan mereka dari kesesatan.

Baca Juga: Sering Kentut Apakah Tanda Hamil? Cari Tahu Jawabannya, Yuk!

Itulah kisah Nabi Nuh AS yang bisa Moms ceritakan pada Si Kecil beserta hikmah yang dapat diambil.

Semoga bisa dijadikan teladan yang baik bagi kita semua, ya!

  • https://www.learnreligions.com/prophet-nuh-noah-in-islam-2004537
  • https://myislabm.org/prophet-nuh/

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb