Sering Merasa Tertekan? Kenali Penyebab dan Mengatasinya
Pernahkan Moms merasa tertekan?
Perasaan tertekan dapat muncul ketika seseorang merasa sangat terbebani oleh situasi atau perasaan yang tidak menyenangkan.
Hal ini dapat menimbulkan gejala fisik maupun emosional, seperti kecemasan, kesulitan berkonsentrasi, mudah tersinggung, dan perubahan mood.
Perasaan ini juga dapat muncul ketika seseorang mengalami culture shock, di mana mereka merasa terkejut dan tidak nyaman saat beradaptasi dengan lingkungan dan budaya baru.
Gejala tersebut dapat berdampak pada kesehatan fisik, seperti sakit kepala atau sakit perut, serta menimbulkan ketidaknyamanan secara emosional.
Agar masalah ini tidak berlanjut, simak jawabannya dalam artikel ini, ya!
Baca Juga: 5 Cara Mengatasi Burnout, Perbanyak Aktivitas Fisik!
Memahami Perasaan Tertekan
Perasaan tertekan atau tekanan mental mengacu pada ketegangan psikologis atau ketegangan yang dialami oleh seorang individu.
Terutama dalam menanggapi berbagai faktor seperti tantangan akademik, profesional, atau pribadi.
Melansir dari Journal of Ultimate Research and Trends in Education, banyak anak yang merasa tertekan akibat pengaruh COVID-19 sehingga mempengaruhi kemajuan akademik mereka.
Perasaan tertekan menjadi kondisi emosi yang seringkali diakibatkan oleh berbagai faktor stresor dalam kehidupan seseorang.
Saat seseorang merasa tertekan, mereka mungkin mengalami perasaan cemas, gelisah, dan khawatir yang berlebihan.
Gejala fisik seperti sakit kepala, perut kembung, atau gangguan tidur juga seringkali muncul.
Dampak tekanan mental pada individu perlu mendapat perhatian, sehingga perlu adanya intervensi untuk meminimalkan efek buruknya.
Baca Juga: 9 Titik Akupuntur Tangan, Bisa Redakan Sakit Perut dan Stres
Penyebab Sering Merasa Tertekan
Perasaan tertekan bisa muncul karena berbagai faktor, yakni:
1. Stres di Tempat Kerja
Stres di tempat kerja dapat berasal dari tuntutan pekerjaan yang tinggi, seperti jadwal yang padat, tenggat waktu yang ketat, atau tugas yang sulit.
Konflik dengan rekan kerja atau bos juga dapat menciptakan ketegangan.
Selain itu, ketidakseimbangan antara kehidupan kerja dan kehidupan pribadi juga dapat menyebabkan perasaan tertekan.
2. Masalah Dalam Hubungan
Masalah dalam hubungan seperti konflik dengan pasangan, masalah keluarga, atau pertengkaran dengan teman-teman dekat dapat menjadi penyebab perasaan tertekan.
Ketidakharmonisan dalam hubungan ini dapat memengaruhi kesejahteraan emosional seseorang.
3. Masalah Keuangan
Kesulitan finansial atau ketidakpastian finansial dapat menciptakan stres yang signifikan.
Beban finansial, seperti utang atau masalah keuangan lainnya, dapat mengganggu tidur dan menyebabkan perasaan cemas.
4. Peristiwa Traumatis
Pengalaman traumatis seperti kecelakaan, kehilangan sesuatu, atau kejadian traumatis lainnya dapat meningkatkan risiko tekanan mental.
Pengalaman ini bisa meninggalkan dampak emosional yang mendalam.
Baca Juga: Sederet Manfaat Naik Gunung untuk Kesehatan Fisik dan Mental
5. Gangguan Mental
Gangguan mental seperti depresi, kecemasan, atau gangguan mood lainnya dapat menciptakan rasa tertekan secara kronis.
Gejala-gejala seperti perasaan sedih yang berkepanjangan atau rasa cemas yang terus-menerus dapat menyebabkan ketegangan emosional.
6. Tuntutan dan Ekspektasi Pribadi
Ekspektasi yang tinggi dari diri sendiri atau tuntutan sosial yang berlebihan bisa menciptakan stres yang kuat.
Orang sering merasa tertekan untuk memenuhi harapan orang lain atau norma sosial yang tidak realistis.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.