03 November 2023

Kenali Overthinking yang Sering Mengganggu Kesehatan Mental

Jangan ragu untuk konsultasi dengan profesional untuk mengatasinya
Kenali Overthinking yang Sering Mengganggu Kesehatan Mental

Sering mengalami overthinking? Hati-hati, Moms, kondisi ini dapat mengganggu kualitas hidup apabila tidak segera diatasi.

Memang, mempertimbangkan banyak hal sebenarnya wajar dilakukan seseorang.

Namun, bagaimana jadinya ketika terlalu banyak yang dipikirkan sehingga sulit untuk menentukan pilihan?

Hal ini bisa menjadi salah satu tanda dari overthinking, lho!

Cari tahu lebih lanjut arti dari overthinking dan insecure yang sering banyak orang alami.

Baca Juga: Penyebab Mental Breakdown, Bisa Karena Tekanan Pekerjaan!

Pengertian Overthinking

Stres Bekerja
Foto: Stres Bekerja (Womenshealth.gov)

Overthinking dalam bahasa Indonesia adalah kondisi ketika seseorang memikirkan atau mengkhawatirkan pikiran yang sama berulang kali.

Orang yang terlalu banyak berpikir dapat diselimuti oleh kekhawatirannya dan mungkin berusaha untuk membuat keputusan atau mengambil tindakan.

Terlalu banyak berpikir dapat disebabkan oleh depresi, kecemasan, dan gangguan kesehatan mental lainnya.

Arti overthinking juga sering dikaitkan dengan perasaan insecure.

Kedua hal ini yakni overthinking dan insecure adalah perasaan yang berbeda.

Jika arti overthinking dalam bahasa gaul adalah rasa tidak aman atau ketakutan tertentu, insecure adalah ketidakpercayaan yang berasal dari hubungan di masa lampau.

Singkatan overthinking yakni OVT juga sering diartikan dalam bahasa gaul yakni berpikir terlalu berlebihan.

Misalnya, memikirkan pasangan hidup yang melakukan berbagai kegiatan yang mengarah ke hal negatif dan timbul rasa ketidakpercayaan diri.

Baca Juga: Mengenal Mental Illness, dari Gejala hingga Pengobatannya

Tanda-tanda Overthinking

Ilustrasi Overthinking
Foto: Ilustrasi Overthinking (Freepik.com/dcstudio)

Overthinking dapat diartikan terlalu banyak berpikir.

Seseorang yang overthinking terlalu banyak merenungkan masa lalu dan mengkhawatirkan masa depan.

Namun, overthinking berbeda dengan refleksi diri, ya, Moms.

Refleksi diri masih menempatkan perspektif tentang diri sendiri terhadap situasi yang terjadi.

Ketika seseorang melakukan refleksi diri, mereka jug akan memiliki tujuan yang pasti.

Namun, ketika overthinking, tidak ada solusi yang bisa diambil saat menghadapi tantangan. Hal ini bisa membuat seseorang menjadi frustrasi.

Selain itu, perilaku overthinking dapat ditunjukkan oleh beberapa tanda.

Mungkin saja, saat ini Moms tidak menyadarinya. Maka dari itu, perhatikan beberapa tanda overthinking yang harus Moms waspadai, yaitu:

  • Tidak dapat berhenti merasa khawatir
  • Sering khawatir terhadap hal-hal yang tidak dapat dikendalikan
  • Selalu mengingat kesalahan yang sudah lewat
  • Sering mengingat kembali momen memalukan, berulang kali
  • Terlalu banyak berandai-andai pada kejadian yang tidak pernah terjadi
  • Mengalami kesulitan tidur setiap harinya
  • Tidak mampu berhenti memikirkan perkataan orang lain
  • Menghabiskan banyak waktu untuk memikirkan makna tersembunyi di balik perkataan orang atau peristiwa yang terjadi
  • Tidak menyukai orang lain yang mengatakan sesuatu atau bertindak dengan cara yang tidak Moms sukai
  • Menghabiskan banyak waktu baik untuk memikirkan peristiwa masa lalu atau mengkhawatirkan masa depan

Itulah tanda-tanda overthinking yang harus Moms waspadai dan berbeda dengan perasaan insecure.

Baca Juga: 4 Penyebab Mental Breakdown dan Cara Mengatasinya, Banyak Dialami Karena Tekanan Pekerjaan!

Penyebab Overthinking yang Perlu Dipahami

Wanita Overthinking
Foto: Wanita Overthinking (Freepik.com/wayhomestudio)

Ada dua penyebab utama seseorang overthinking, yaitu tingkat stres dan kecemasan yang tinggi.

Nah, adapun penyebab lainnya, seperti rendah diri atau meragukan diri sendiri juga bisa menjadi penyebabnya.

Pada dasarnya, memang setiap orang tidak bisa menghindar dari stres. Ada yang namanya stres yang baik dan buruk.

Stres baik sebenarnya baik untuk meningkatkan kualitas hidup ke depannya.

Dilansir dari Psychology Today, ada beberapa tahapan stres yang perlu diwaspadai, seperti:

1. Stres Akut

Ini adalah reaksi langsung tubuh terhadap tantangan atau peristiwa tertentu.

Seseorang yang mengalami jenis stres akut berkemungkinan membuat jantung berdebar kencang dan peningkatan tekanan darah.

Perasaan ini mungkin memicu sakit kepala migrain atau bahkan nyeri dada.

2. Stres Akut Episodik

Ketika stres akut sering terjadi, maka jenis stres ini disebut stres akut episodik.

Seseorang yang tampaknya selalu mengalami krisis, cenderung mengalami stres akut episodik.

Mereka menjadi sering mudah marah dan cemas. Nah, overthinking dapat terjadi saat Moms mengalami stres akut episodik.

3. Stres Kronis

Stres kronis adalah tekanan berat yang melelahkan seseorang selama bertahun-tahun.

Stres kronis berkontribusi pada penyakit kronis yang bisa berakibat fatal.

Baca Juga: 11 Bentuk Kekerasan Verbal dalam Rumah Tangga, Termasuk Manipulatif dan Pengabaian

Bahaya Overthinking

Tanda dan Gejala Depresi Anak
Foto: Tanda dan Gejala Depresi Anak (Freepik.com/freepik)

Dilansir dari Psychology Today, overthinking atau terlalu banyak berpikir bisa menyebabkan tekanan emosional yang serius.

Jika dibiarkan terus-menerus, maka hal tersebut bisa berpengaruh pada kesehatan mental seseorang.

Seseorang yang overthinking juga cenderung mengabaikan intuisi dan terlalu memikirkan berbagai kemungkinan yang belum tentu akan benar-benar terjadi.

Jika seseorang cenderung mengabaikan insting dan membuat daftar pro dan kontra yang panjang, maka itu bisa menjadi tanda overthinking.

"Seseorang yang overthinking juga cenderung sulit untuk membuat keputusan,” ungkap psikolog Dr. Helen Odessy, Amerika Serikat, melansir dari Mango Publishing.

Baca Juga: 16 Ciri-ciri Orang Depresi yang Harus Diwaspadai, Perhatikan

Cara Mengatasi Overthinking

Perempuan Bersantai
Foto: Perempuan Bersantai (Freepik.com/diana-grytsku)

Overthinking yang tidak ditangani dengan baik bisa mengganggu produktivitas dan kualitas hidup Moms.

Ada baiknya, Moms mengetahui cara mengatasi overthinking dengan baik.

1. Memahami Hal yang Menjadi Pemicu

Langkah pertama sebagai cara mengatasi overthinking yang berlebihan adalah mengetahui pemicunya.

Mungkin ada pemikiran atau masalah tertentu yang lebih cenderung menjadi pemicu overthinking.

Misalkan, Moms mungkin sering merasa cemas dan berpikir tentang masa depan anak yang akhirnya menjadi pemikiran berlebihan.

Ketika Moms sudah mengetahui pemicunya, maka akan lebih mudah mengatasinya.

Moms akan sadar pemicu overthinking dan pikiran teralihkan untuk bisa menanggulanginya. Kesadaran adalah langkah pertama untuk mengakhiri pemikiran berlebihan.

Saat Moms menyadari diri mengulang peristiwa dalam pikiran berulang kali, atau mengkhawatirkan hal-hal yang tidak dapat dikendalikan, akui bahwa pikiran menjadi tidak produktif.


2. Fokus terhadap Langkah yang Diambil untuk Belajar dari Kesalahan

Setelah mengetahui pemicunya, Moms bisa fokus pada solusi untuk menyelesaikan masalah yang sedang menjadi pikiran.

Sebab, memikirkan masalah secara terus-menerus tidak akan membantu, namun mencari solusinya sangat membantu.

Penting untuk mengatur fokus pada solusi, bukan pada masalah yang sedang dihadapi.

Tanyakan pada diri sendiri langkah apa yang dapat diambil untuk belajar dari kesalahan atau menghindari masalah di masa depan.

3. Istirahatkan Pikiran

Tentunya untuk berpikir fokus, baik tubuh dan pikiran Moms harus benar-benar rileks.

Jangan paksakan diri untuk menyelesaikan masalah atau membuat keputusan dalam waktu yang singkat.

Moms membutuhkan waktu untuk mengistirahatkan pikiran. Lebih baik lagi, Moms bisa berdiskusi dengan pasangan atau orang-orang terdekat apabila memungkinkan.

Jika cara menghilangkan overthinking yang berlebihan di atas sudah dicoba dan Moms masih belum menemukan ‘kedamaian’ dalam pikiran, sebaiknya berhati-hati.

Moms dapat meminta bantuan kepada anggota keluarga, pasangan, atau mereka yang Moms percayai.

Baca Juga: Ini Doa Ketenangan Hati untuk Menghapus Kegelisahan, Yuk Panjatkan!

Cara Mengatasi Overthinking dalam Islam

Berdoa
Foto: Berdoa (Freepik.com/faizaminudin)

Pendekatan secara spiritual juga bermanfaat untuk mengatasi overthinking.

Pada dasarnya, setiap manusia sudah dibekali dengan akal pikirannya masing-masing.

Namun, tantangan hidup memang terkadang tidak bisa menghindari Moms dari stres.

Hati-hati, tingkat stres yang tinggi dan tidak mampu dikelola dengan baik bisa membuat overthinking.

Jika Moms mengalami overthinking, ingatlah bahwa masih ada Allah SWT yang begitu dekat dengan kita dan tidak akan membiarkan hamba-Nya menderita.

Mungkin ini menjadi waktu terbaik untuk Moms semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Baca Juga: 18 Rekomendasi Sekolah Internasional di Jakarta Terbaik

Cara mengatasi overthinking dalam Islam bisa dengan menjalani sholat dengan teratur dan tepat pada waktunya.

Sebab, salat ini sebenarnya bukan kebutuhan bagi Allah SWT, melainkan manusia yang membutuhkannya.

Kita akan menyerahkan diri sepenuhnya kepada Allah SWT, termasuk segala pemicu overthinking.

Selanjutnya, Moms dapat berdoa kepada Allah agar diberikan ketenangan pikiran dan dihindarkan dari pemicu overthinking.

Moms juga dapat memohon agar diberikan kemampuan untuk melihat hikmah di balik segala sesuatu yang terjadi.

Dengan begitu, hati akan lebih lega dan pikiran juga lebih terbuka.

Doa yang bisa Moms panjatkan untuk diberikan ketenangan pikiran, yaitu:

اَللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ نَفْسًا بِكَ مُطْمَئِنَّةً، تُؤْمِنُ بِلِقَائِكَ، وَتَرْضَى بِقَضَائِكَ، وَتَقْنَعُ بِعَطَائِكَ

"Allahumma inni as-aluka nafsan bika muthma-innah, tu’minu biliqa-ika wa tardha bi qadha-ika wataqna’u bi ‘atha-ika."

Artinya: “Ya Allah, aku memohon kepada-Mu jiwa merasa tenang kepada-Mu, yang yakin akan bertemu dengan-Mu, yang rida dengan kecukupan-Mu, dan merasa cukup dengan pemberian-Mu.”

Cara mengatasi overthinking dalam Islam juga bisa dengan membantu memberikan sedekah kepada orang-orang yang membutuhkan.

Ternyata, meringankan penderitaan seseorang secara tidak langsung akan mengurangi tingkat kecemasan yang Moms alami.

Moms juga akan lebih bersyukur dengan apa yang sudah dimiliki.

Sebab, masih banyak orang-orang yang lebih susah dan membutuhkan pertolongan di luar sana.

Baca Juga: Doa Kelancaran Berbicara Agar Anak Makin Percaya Diri

Cara Mengatasi Overthinking sebelum Tidur

Pria Tidur
Foto: Pria Tidur (Freepik.com/sodawhiskey)

Seringnya, overthinking muncul menjelang waktu tidur.

Kondisi ini membuat Moms menjadi sulit tidur dan akhirnya besok paginya merasa tidak semangat.

Namun, tenang saja, Moms. Ada cara mengatasi overthinking yang bisa dilakukan secara rutin sebelum tidur. Moms bisa mempraktekkan mindfulness sebelum tidur.

Waktu ini untuk merefleksikan kembali hal apa saja yang sudah Moms lakukan dan segala hal yang sudah dilalui dalam satu hari.

Ada beberapa cara yang mengatasi overthinking yang bisa Moms lakukan sebelum tidur, dikutip dari laman Psych Central, yaitu:

1. Tuliskan Kekhawatiran Hari Ini dalam Sebuah Jurnal Harian

Tanyakan pada diri sendiri, hal-hal apa saja yang muncul di benak saat berbaring di tempat tidur pada malam hari.

Cara ini efektif untuk menemukan sumber kekhawatiran yang membuat overthinking.

2. Tulis Hal-hal Positif yang Akan Dilakukan Esok Hari

Tujuannya untuk menumbuhkan semangat dan mengalihkan pikiran Moms ke arah yang lebih baik.

Waktu yang diperlukan untuk menulis ini hanya sekitar 10 menit saja.


3. Ciptakan Lingkungan yang Tepat untuk Tidur

Artinya, jaga pencahayaan kamar tetap redup, usahakan kamar tetap tenang, dengan suhu yang nyaman.

Kondisi ini akan membantu Moms untuk rileks dan mendapatkan tidur yang lebih nyenyak.

4. Disiplin terhadap Waktu Tidur

Selain itu, ada baiknya Moms mempunyai waktu tidur dan bangun tidur yang sama setiap harinya.

Hindari juga menggunakan gadget saat mau tidur.

Baca Juga: 7 Cara Mengatasi Depresi, Pastikan Lakukan Konsultasi dengan Psikolog

Tanda Harus Mengunjungi Psikolog

Stres Kerja
Foto: Stres Kerja (Freepik.com/tirachardz)

Apabila tidak kunjung menemui solusi, Moms harus menemui psikolog untuk mendapatkan saran yang lebih tepat.

Ada beberapa tanda bahwa Moms harus segera ke psikolog untuk meminta bantuan, yaitu:

1. Emosi yang Dirasakan Semakin Intens dan Tidak Dapat Dikendalikan

Emosi ini bisa berupa rasa marah atau sedih yang begitu meluap-luap setiap mengalami masalah.

Hal ini akan berujung pada rasa lelah, baik fisik maupun psikis.

2. Sering Menarik Diri Apabila Diajak untuk Terlibat dalam Kehidupan Sosial

Padahal sebelumnya, Moms senang untuk bertemu atau berkumpul dengan teman serta kerabat lainnya.

3. Mengalami Sakit Fisik yang Tidak Jelas Penyebabnya

Dalam sebuah studi di Malaysian Journal of Medical Sciences disebutkan, faktor genetik dan psikologis seseorang, pengalaman, dan faktor lingkungan, semuanya berkontribusi pada respons terhadap rasa sakit.

Oleh sebab itu, segera konsultasikan ke ahli atau psikiater untuk menentukan pengobatan yang tepat.

4. Kehilangan Semangat dan Energi Positif untuk Melakukan Hal-hal yang Sebelumnya Disukai

Beberapa hobi atau kegiatan yang menarik sebelumnya dapat menjadi hambar ketika dilakukan kembali.

5. Produktivitas Kerja Menurun

Akibat produktivitas kerja menurun, seseorang dapat mengalami begitu banyak kritik yang terkait dengan pekerjaan.

6. Penambahan atau Penurunan Berat Badan yang Terjadi Tiba-tiba

Kondisi ini dapat terjadi tanpa diketahui penyebab utamanya.

Jika Moms mengalami tanda-tanda tersebut, jangan pernah merasa malu atau ragu untuk pergi meminta bantuan yang tepat ke psikolog.

Sama halnya dengan kesehatan fisik, tentunya kesehatan mental juga harus dijaga dengan baik.

Baca Juga: 10+ Tes Kesehatan Mental untuk Mendeteksi Masalah Kejiwaan

Itulah penjelasan tentang overthinking, penyebab, dan cara mengatasinya.

Tenang saja Moms, mengalami overthinking bukan hal yang harus ditakuti, sebab setiap orang dapat mengalaminya.

Hal yang harus Moms lakukan, yaitu mencari cara yang tepat untuk mengatasinya dengan baik.

Selain itu, pahami cara mengelola stres dengan baik agar terhindar dari overthinking. Selamat mencoba, ya, Moms!

  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4795524/
  • https://psychcentral.com/lib/12-ways-to-shut-off-your-brain-before-bedtime
  • https://www.psychologytoday.com/us/blog/open-gently/201812/the-three-types-stress
  • https://www.psychologytoday.com/us/blog/what-mentally-strong-people-dont-do/201602/6-tips-stop-overthinking
  • https://www.forbes.com/sites/amymorin/2020/04/20/10-signs-youre-overthinking-and-what-to-do-about-it/?sh=3b1aee6e2bb8
  • https://mango.bz/news/bustle-10-signs-you-overthink-things-too-much-its-holding-you-back-261
  • https://umma.id/article/share/en/1017/568988

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb