01 Agustus 2023

15 Rekomendasi Salep Gatal, Bisa Dibeli di Apotek!

Jangan digaruk, lebih baik oleskan saja salep gatal berikut ini
15 Rekomendasi Salep Gatal, Bisa Dibeli di Apotek!

Gatal bisa sangat mengganggu kualitas hidup, menjadikan salep gatal sebagai solusi penting.

Ya, salah satu solusi yang umum diandalkan untuk meredakan rasa gatal adalah penggunaan salep gatal.

Salep ini, yang dirancang khusus untuk meredakan gatal dan iritasi, bisa sangat efektif mengatasi berbagai penyebab gatal, seperti alergi, eksim, hingga gigitan serangga.

Namun, dengan berbagai jenis salep gatal yang tersedia di pasaran, penting untuk memilih yang tepat sesuai dengan penyebab gatal.

Jadi, Moms perlu memahami lebih lanjut tentang berbagai jenis salep gatal, bagaimana salep bekerja, dan bagaimana memilih yang paling efektif untuk kondisi kulit Moms.

Oleh karena itu, yuk simak rekomendasi salep gatal di sini. Beberapa salep bisa langsung dibeli di apotek atau e-commerce!

Baca Juga: 5 Penyebab Tenggorokan Gatal dan Cara Menyembuhkannya

Pilihan Salep Gatal untuk Berbagai Penyakit

Dilansir dari American Academy of Allergy, Asthma, and Immunology (AAAAI), gatal akibat alergi biasa disebut dengan pruritoceptive.

Gatal pruriceptive timbul akibat alergi, eksim, psoriasis, pengobatan, tungau, biduran, dan kulit kering.

Rasa gatal bisa jadi sangat mengganggu, menimbulkan ketidaknyamanan, dan membuat lapisan pelindung kulit rusak akibat terus-terusan digaruk.

Jika ini terjadi pada Moms atau bahkan Si Kecil, tentu saja akan menghambat aktivitas harian.

Supaya kegiatan harian Moms tetap berjalan sesuai dengan rencana, Moms bisa mengandalkan beberapa salep gatal yang bisa dibeli di apotek.

Tentunya dengan menyesuaikan jenis alergi yang Moms alami, ya.

1. Antihistamin

Gejala Alergi
Foto: Gejala Alergi (Orami Photo Stocks)

Mengutip Cochrane, obat antihistamin biasa digunakan untuk penderita kulit eksim.

Obat gatal ini juga bisa dipakai untuk selangkangan dan daerah tubuh lain yang gatal.

Obat antihistamin tersedia dalam bentuk salep, tablet minum, semprot, bahkan sirup.

Umumnya, salep gatal jenis antihistamin ini menjadi obat pertolongan yang patut dicoba ketika gejala alergi muncul.

Sebenarnya, rasa gatal saat alergi muncul karena tubuh sedang memproduksi zat histamin dalam jumlah yang banyak.

Maka itu, obat antihistamin ini bekerja dengan cara menghentikan dan mengurangi jumlah zat histamin dalam tubuh.

Moms bisa langsung minum obat gatal alergi yang satu ini jika merasa gatal-gatal akibat alergi.

Beberapa obat antihistamin yang terdapat di apotek seperti:

  • Desloratadine
  • Loratadine
  • Cetirizine
  • Fexofenadine
  • Chlorpheniramine

Meski cepat menghilangkan gatal-gatal, obat antihistamin juga bisa menimbulkan efek samping, seperti kepala pusing dan mulut kering.

Bila Moms berencana untuk memberikannya pada Si Kecil, sebaiknya konsultasikan dulu pada dokter anak.

Baca Juga: 6 Penyebab Gatal-Gatal saat Hamil dan Cara Mengatasinya

2. Kortikosteroid

Salep gatal paling ampuh seterusnya adalah kortikosteroid.

Obat kortikosteroid tersedia dalam berbagai bentuk, dari cairan, tablet minum, nasal spray, hingga salep.

Namun, khusus untuk mengatasi gatal-gatal, Moms bisa menggunakan obat kortikosteroid dalam bentuk salep.

Karena berbentuk krim, cara pakainya pun sangat mudah. Moms hanya tinggal mengoleskan krim tersebut ke bagian kulit yang terasa gatal.

Umumnya obat salep ini digunakan satu atau dua kali per hari.

Namun, obat kortikosteroid ini memiliki efek samping seperti penipisan kulit, kemerahan, atau iritasi jika digunakan dalam jangka waktu yang lama.

Oleh karena itu, penggunaan obat ini harus selalu diawasi oleh dokter. Lalu, jangan digunakan pada kulit yang luka atau berair, karena bisa memperburuk kondisi tersebut.

Pastikan juga untuk tidak menggaruk kulit terlalu keras, apalagi sebelum menggunakan obat gatal alergi ini.

Pasalnya, menggaruk terlalu kencang justru dapat menyebabkan luka dan iritasi.

3. Non-kortikosteroid

Gatal Gatal
Foto: Gatal Gatal (Orami Photo Stocks)

Dalam BioDrugs, salep gatal untuk jenis ini biasa digunakan pada penderita asma.

Namun, tak jarang penderita gatal-gatal pada kulit karena bakteri, juga bisa menggunakan obat alergi ini.

Salep gatal non kortikosteroid bekerja dengan meringankan rasa gatal yang ditimbulkan secara sementara. 

Salep ini hadir dalam bentuk krim, salep, lotion, gel, dan juga bedak.

Mudah didapat di apotek dan Moms memerlukan resep dokter untuk menebusnya.

Salep gatal golongan ini juga dibagi ke dalam beberapa kelompok, sesuai dengan kandungannya.

Ada golongan obat dengan dosis rendah, sedang, dan tinggi.

Baca Juga: Neurodermatitis, Penyakit Kulit Penyebab Tubuh Gatal-Gatal

4. Antidepresan

Pilihan salep gatal yang paling ampuh selanjutnya adalah antidepresan.

Meskipun bukan penggunaan utama, beberapa antidepresan dapat membantu mengurangi gatal.

Ini biasanya digunakan pada kasus gatal yang parah atau kronis yang tidak merespons pengobatan lain.

Penelitian di International Journal of Immunopathology and Pharmacology menyatakan, bahwa obat ini memang tak berfokus untuk meredakan gatal.

Namun, efeknya dapat melemahkan sensor gatal pada tubuh sehingga tubuh tidak membaca ‘lokasi’ tertentu yang sebenarnya gatal.

Antidepresan yang biasa ditemukan di apotek seperti citalopram, escitalopram, fluoxetine, dan sertraline, memang bukan obat yang dirancang khusus untuk meredakan gatal. 

Tergolong dalam salah satu obat keras, tentu memerlukan pengawasan dokter untuk mendapatkannya.

Beberapa efek samping yang mungkin disarankan seperti mual, sakit kepala, kehilangan kesadaran, dan mulut terasa kering.


5. Antibiotik

Ibu Hamil Minum Obat
Foto: Ibu Hamil Minum Obat (Orami Photo Stock)

Antibiotik umum dipakai untuk memberantas bakteri dalam tubuh, misalnya saat sedang mengalami gangguan pencernaan.

Nyatanya, obat gatal alergi juga memakai antibiotik untuk kasus tertentu, lho!

Gatal kulit karena bakteri biasanya menggunakan antibiotik yang diresepkan oleh dokter.

Tak hanya dalam bentuk oral (minum), antibiotik dalam bentuk salep gatal mungkin juga diresepkan oleh dokter. 

Biasanya, dokter kulit akan meresepkan antibiotik sebagai obat gatal alergi dalam jumlah dosis yang sedikit.

Hal ini karena penggunaan antibiotik tidak boleh digunakan dalam jangka waktu yang lama.

Cara minumnya juga harus dihabiskan meski gejala gatal sudah berkurang.

Jika Moms tidak menghabiskan obat antibiotik yang diresepkan oleh dokter, beberapa jenis bakteri mungkin dapat bertahan hidup.

Hal itu bisa meningkatkan risiko kebal terhadap antibiotik (resistensi antibiotik), sehingga menjadi sulit untuk diobati.

Jadi, tetap ikuti arahan dokter untuk mengobati alergi yang Moms alami, ya.

Baca Juga: 5 Bahaya Baby Walker, Berisiko Membuat Anak Rentan Cedera

6. Krim Pelembap

Krim Pelembap
Foto: Krim Pelembap (Orami Photo Stocks)

Salep gatal lainnya untuk selangkangan dan yang paling ampuh adalah krim pelembap.

Krim pelembap dapat membantu kulit tetap terhidrasi sehingga kondisi kulit kering bisa dicegah.

Kulit kering menjadi salah satu pemicu kulit gatal dan merah-merah.

Untuk merasakan efeknya secara optimal, Moms bisa memasukkan salep gatal ini dalam kulkas terlebih dahulu. 

Kemudian, oleskan pada area kulit yang gatal secara tipis.

Sensasi dingin yang ditimbulkan dapat membantu meringankan gejala gatal-gatal. 

Nah, Moms juga disarankan untuk mengoleskan krim pelembap ini setelah mandi saat kulit masih lembap.

7. Miconazole

Miconazole adalah salep gatal antijamur yang digunakan untuk mengatasi infeksi jamur pada kulit, seperti kurap (tinea), kutu air, panu, dan candidiasis.

Infeksi jamur ini menyebabkan rasa gatal di selangkangan, paha dan menyebar ke bokong.

Gejala infeksi jamur dapat ditandai dari ruam kemerahan pada selangkangan, serta rasa gatal dan perih, terutama saat berkeringat.

Ruam juga tampak bersisik dan terkelupas.

Oleskan salep gatal ini untuk selangkangan dan area sekitarnya.

Bila obat ini tidak ampuh, Moms bisa menggunakan obat antijamur yang diminum sesuai resep dokter.

Baca Juga: 5 Penyebab Tenggorokan Gatal dan Cara Menyembuhkannya

8. Krotamiton

Gatal di Leher
Foto: Gatal di Leher (kimdeyir.com)

Krotamiton merupakan obat yang sering digunakan untuk masalah kulit, yaitu skabies.

Dilansir dari WebMD, skabies adalah infeksi kulit yang disebabkan oleh tungau yang masuk ke dalam kulit.

Iritasi dari tungau tersebut menyebabkan gatal parah dan benjolan kecil berisi cairan atau nanah.

Krotamiton bekerja dengan membunuh tungau penyebab skabies.

Krotamiton merupakan obat yang termasuk dalam dua kelas obat, yaitu scabicid dan antipruritik.

9. Hidrokortison

Salep gatal hidrokortison umumnya menjadi pilihan utama yang diresepkan dokter untuk mengatasi gatal pada kulit. 

Hidrokortison adalah salah satu krim steroid oles yang dapat mengurangi rasa gatal akibat alergi dan peradangan. 

Hal ini termasuk mengobati ruam dan gatal yang disebabkan oleh logam perhiasan, gesper, dan iritan dari produk laundry.

Cara kerja hidrokortison, yakni dengan menghambat respons peradangan yang memicu rasa gatal pada kulit. 

Pada awal pemakaian, kulit Moms mungkin akan terasa perih, sensasi seperti terbakar, iritasi, kulit kering, dan kulit kemerahan.

Perlu diketahui bahwa salep hidrokortison harus dengan resep dokter. 

Moms bisa menggunakan krim steroid ini 3 menit setelah mandi untuk mendapatkan hasil yang optimal. 

Sebagian besar obat steroid oles cukup digunakan 1 kali dalam sehari, atau ikuti petunjuk dokter.

Gunakan salep gatal hidrokortison setelah mengoleskan pelembap. 


10. Calamine 

Ilustrasi Salep Gatal (Orami Photo Stock)
Foto: Ilustrasi Salep Gatal (Orami Photo Stock)

Calamine juga menjadi kandungan yang umum ditemui dalam salep kulit gatal.

Calamine mengandung campuran zinc oxide dan oksida besi yang efektif untuk menghilangkan gatal dan meredakan ruam yang melepuh. 

Tak hanya itu, salep kulit gatal ini dapat digunakan untuk menenangkan sekaligus meredakan rasa gatal dan iritasi kulit.

Iritasi akibat gigitan atau sengatan serangga, kulit terbakar sinar matahari, campak, cacar air, hingga eksim. 

Baca Juga: 10 Rekomendasi Merek Obat Eksim yang Tersedia di Apotek

11. Diphenhydramine

Diphenhydramine adalah antihistamin yang banyak terdapat pada krim, gel, maupun obat semprot untuk mengobati kulit gatal.

Salep gatal kulit ini bekerja dengan menghambat efek gatal dari histamin.

Salep untuk gatal mengandung diphenhydramine terkadang direkomendasikan untuk meredakan gejala dalam jangka pendek akibat gigitan serangga atau biduran

Namun, Moms perlu hati-hati karena penggunaan obat gatal ini dapat mengiritasi kulit dan menimbulkan alergi pada beberapa orang.

Jika menggunakan salep kulit diphenhydramine, sebaiknya jangan lakukan lebih dari 7 hari.

Jangan pula menggunakan kandungan salep penghilang gatal ini bersamaan dengan obat mengandung diphenhydramine dalam bentuk lainnya, seperti pil atau tablet.

Perlu diketahui bahwa diphenhydramine tidak dianjurkan untuk meredakan gejala gatal kronis.

Ini biasanya yang disebabkan oleh eksim, psoriasis, herpes zoster, kerusakan saraf (neuropati), atau kondisi kulit lainnya. 

12. Orphen

Salep untuk Gatal
Foto: Salep untuk Gatal (Orami Photo Stocks)

Salep gatal selanjutnya yang bisa Moms beli di apotek adalah orphen.

Sama seperti beberapa salep gatal di atas, salep yang satu ini mengandung zat aktif chlorpheniramine maleat yang mampu mengatasi anafilaksis atau reaksi alergi.

Sehingga krim ini mampu meredakan gatal yang disebabkan alergi, seperti pada kondisi radang selaput lendir.

13. Benoson

Jika mendengar salep gatal, Moms pasti terbesit nama salep benoson bukan?

Salep yang mengandung bahan aktif betametason 0,1 dan Neomisin sulfat 0,5% ini merupakan salep yang bisa mengatasi radang pada kulit yang disertai dengan infeksi bakteri.

14. Zoralin

Obat dalam Kemasan
Foto: Obat dalam Kemasan (Orami Photo Stocks)

Jika Moms tengah mengalami tubuh yang gatal-gatal akibat infeksi jamur, salah satu salep gatal yang direkomendasikan adalah zoralin.

Salep gatal yang satu ini mengandung bahan aktif ketoconazole 2% yang dapat mengatasi masalah kulit yang disebabkan oleh infeksi jamur.

Cara pemakaian produk ini hanya perlu mengoleskan area gatal sebanyak 1-2 kali sehari.

Baca Juga: 6 Rekomendasi Bedak Emina serta Keunggulannya, Tahan Lama!

15. Asam Salisilat

Kandungan salep gatal satu ini umumnya digunakan untuk mengobati kapalan.

Tapi, juga bisa membantu mengurangi gatal pada kulit dengan cara memberikan kelembapan dan mempermudah proses penglupasan kulit mati.

Salep in bisa digunakan sesuai anjuran dokter, umumnya 1 hingga 2 kali sehari.

Itulah ragam pilihan kandungan salep gatal yang bisa Moms pilih.

Moms juga harus tahu bahwa pilihan salep dan obat gatal di atas tentu punya efek samping yang berbeda pada setiap orang.

Jadi, apabila gejala alergi tidak kunjung reda, segera konsultasikan dengan dokter, ya, Moms.

  • https://www.aaaai.org/conditions-and-treatments/library/allergy-library/what-makes-us-itch
  • https://www.cochrane.org/CD007770/SKIN_effects-antihistamines-eczema
  • https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/18020494/
  • https://journals.sagepub.com/doi/pdf/10.1177/039463201302600110
  • https://www.nhs.uk/conditions/decongestants/
  • https://www.webmd.com/drugs/2/drug-6258/crotamiton-topical/details

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb