27 September 2023

Serba-serbi Skin Barrier, Lapisan Kulit yang Sensitif!

Pastikan Moms selalu menjaga kulit terhidrasi dengan baik
Serba-serbi Skin Barrier, Lapisan Kulit yang Sensitif!

Seberapa jauh Moms mengetahui tentang skin barrier alias lapisan pelindung kulit?

Tahukah Moms bahwa kondisi skin barrier yang rusak dapat menjadi sumber masalah lainnya untuk kulit?

Indian Journal of Medical Research mengungkapkan pentingnya fungsi skin barrier bagi kehidupan manusia.

Tentu saja, ini berlaku bagi pria maupun wanita.

Fungsi skin barrier, yaitu melindungi kulit dari ancaman eksternal, seperti infeksi, bahan-bahan kimia, toksisitas sistemik, dan alergen.

Secara internal, kulit membantu mempertahankan homeostasis dan melindungi dari peningkatan kehilangan air dari tubuh.

Ketika skin barrier rusak, maka ada beberapa tanda yang ditunjukkan oleh kulit.

Sayangnya, terkadang kita tidak peka terhadap pentingnya menjaga fungsi skin barrier ini.

Baca Juga: 25 Model Rambut Pendek Wanita Populer dan Tips Merawatnya

Fungsi Skin Barrier

Ilustrasi Kulit Wajah
Foto: Ilustrasi Kulit Wajah (Freepik.com/cookie-studio)

Sebagai lapisan pelindung kulit pada lapisan terluar kulit, ini memiliki fungsi utama sebagai penghalang alami antara tubuh dan lingkungan eksternal.

Maka dari itu, skin barrier memiliki fungsi utama, seperti:

  • Penghalang Fisik

Skin barrier secara fisik mencegah penetrasi zat-zat asing, seperti bakteri, virus, dan debu ke dalam tubuh.

Sehingga, ini dapat membantu melindungi tubuh dari infeksi dan kerusakan.

  • Mengatur Kelembapan

Skin barrier juga membantu mempertahankan tingkat kelembapan, lho Moms.

Hal ini dilakukan dengan mengatur jumlah air yang hilang melalui proses yang disebut transepidermal water loss (TEWL).

  • Perlindungan dari Radiasi UV

Kemudian skin barrier juga memberikan perlindungan terhadap sinar UV yang berbahaya.

Sehingga skin barrier mampu membantu melindungi kulit dari kerusakan akibat paparan sinar matahari, termasuk penuaan dini dan risiko kanker kulit.

  • Melindungi dari Zat Kimia

Fungsi skin barrier yang terakhir adalah mampu mengurangi penetrasi zat-zat kimia ke dalam tubuh.

Baca Juga: 10 Manfaat Bunga Teratai dari Kesehatan hingga Kecantikan

Pentingnya Menjaga Skin Barrier Tetap Sehat

Ilustrasii Kulit Sehat (Orami Photo Stock)
Foto: Ilustrasii Kulit Sehat (Orami Photo Stock)

Sederhananya, skin barrier dirancang untuk melindungi kulit dari bakteri, serta menahan kontaminasi buruk yang masuk ke kulit.

Perlu dipahami bahwa kulit juga memiliki lapisan lipid, yang bermanfaat untuk menyehatkan, menjaga hidrasi, serta melembutkan kulit.

Skin barrier adalah lapisan pelindung untuk menjaga kulit kehilangan cairan, yang terdiri dari lipid dan sel.

"Apabila tidak berfungsi secara maksimal, maka skin barrier menjadi tidak optimal sehingga membuat kulit menjadi rusak,” ungkap Dr. Purvisha Patel, dokter kulit bersertifikat dan pendiri dari Visha Skincare.

Lipid, menjadi bagian kulit yang akan menjadi pelembap alami kulit, serta mencegah bakteri dan bahan kimia lainnya masuk ke dalam kulit.

Namun, setelah usia seseorang memasuki 40 tahun, jumlah lipid menurun secara signifikan.

Itulah sebabnya, kita lebih rentan mengalami kulit kering seiring bertambahnya usia.

Baca Juga: Iritasi Kulit Wajah: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya


Tanda Skin Barrier yang Sehat

Kulit Wajah Sehat
Foto: Kulit Wajah Sehat (Freepik.com/dian-grytsku)

Skin barrier yang sehat ditandai dengan kulit terasa halus, kencang, tidak muncul kemerahan, serta tidak memiliki peradangan.

Sebaliknya, menurut Dr. Rachel Nazarian, dokter kulit di New York, kulit yang mengalami iritasi akan membuat fungsinya menjadi tidak optimal.

Pada akhirnya, saat skin barrier rusak, maka masalah yang dapat terjadi, seperti kulit kering, kulit menjadi lebih sensitif, hingga terjadinya peradangan.

Baca Juga: 12 Kandungan Skincare untuk Menghilangkan Bekas Jerawat

Tanda Skin Barrier yang Rusak

Sebenarnya, cara mengenali skin barrier yang rusak cukup mudah.

Ketika Moms merasa kulit menjadi lebih kering, muncul kemerahan, adanya breakout, maka bisa menjadi gejala awal skin barrier.

Jika Moms juga sering gonta-ganti skincare, dengan harapan mendapatkan wajah yang glowing, tapi tidak memperhatikan kandungan di dalamnya, harap berhati-hati.

Kulit membutuhkan makanan yang tepat, namun tidak berlebihan.

Kandungan skincare yang terlalu keras atau tidak cocok dengan jenis kulit, dapat membuat skin barrier menjadi rusak.

Berikut ini tanda-tanda skin barrier yang rusak dan memerlukan penanganan segera, yaitu:

1. Muncul Kemerahan pada Kulit

Kulit Wajah Terpapar Sinar Matahari
Foto: Kulit Wajah Terpapar Sinar Matahari

Kemerahan yang muncul pada kulit memang tidak terasa menyakitkan.

Namun, kondisi ini menjadi tanda bahwa lapisan ganda lipid di kulit sudah rusak.

Kulit tidak mampu melawan serangan debu, radiasi, polutan, serta bakteri lainnya yang merusak lapisan bawah kulit Moms!

Fungsi skin barrier yang sudah rusak inilah yang memunculkan kemerahan pada kulit, sebab kulit kehilangan pelindungnya.

2. Kulit Terasa Kesat dan Kering

Kulit Terasa Kering
Foto: Kulit Terasa Kering (Orami Photo Stock)

Tanda skin barrier yang rusak lainnya, yaitu ketika kulit wajah terasa kesat dan kering, tidak peduli sebanyak apa pun Moms memakai pelembap.

Kehilangan kelembapan kulit ini menjadi salah satu gejala utama lapisan pelindung kulit rusak.

Fungsi lapisan ganda lipid adalah untuk mengunci kelembapan kulit.

Jadi, jika terganggu, kulit akan kehilangan kelembapan dengan cepat.

Hati-hati, apabila dibiarkan dapat mengakibatkan terjadinya kulit yang dehidrasi.

3. Tidak Tahan pada Skincare Tertentu

Ilustrasi Menggunakan Skincare
Foto: Ilustrasi Menggunakan Skincare (Orami Photo Stock)

Tanda skin barrier rusak lainnya, yaitu Moms menjadi tidak tahan pada produk skincare tertentu.

Beberapa kandungan skincare mungkin terlalu keras atau menembus lebih dalam dari yang seharusnya.

Akhirnya, hal ini bisa menyakitkan, sehingga justru menambah masalah pada kulit.

4. Kulit Terasa Gatal

Kulit Gatal
Foto: Kulit Gatal (goodtoknow.co.uk)

Kulit yang terasa gatal, mengelupas, kering, dan dehidrasi menjadi tanda-tanda skin barrier rusak yang perlu diwaspadai.

Ketika fungsi pelindung kulit tidak berjalan dengan optimal, maka kulit menjadi jauh lebih sensitif sehingga memunculkan pengelupasan kulit.

Baca Juga: 20 Moisturizer untuk Kulit Berminyak, Kandungannya Ringan!


Cara Memperbaiki Skin Barrier yang Rusak

Satu hal yang perlu Moms pahami saat ingin memperbaiki skin barrier yang rusak, yaitu kembali pada tahapan skincare paling mendasar.

Hindari mengikuti tren skincare, tapi tidak memperhatikan kandungan di dalamnya.

Skin barrier yang rusak membuat kulit menjadi jauh lebih sensitif.

Maka dari itu, perhatikan langkah-langkah berikut ini sebagai cara memperbaiki skin barrier yang rusak, yaitu:

1. Jaga Hidrasi Kulit

Jaga Hidrasi Kulit
Foto: Jaga Hidrasi Kulit (Shutter Stock)

Cara memperbaiki skin barrier yang rusak, yaitu dengan mengembalikan hidrasi kulit.

Hal ini merupakan langkah mendasar dan juga sangat penting untuk dilakukan.

Pilih pelembap yang mengandung ceramide, glycerin, atau kandungan skincare lainnya yang membantu mengembalikan kelembapan.

Cara menjaga hidrasi kulit dari dalam tubuh juga sangat penting. Rutin minum air putih mampu menjaga hidrasi kulit.

Rata-rata orang wajib minum air putih 8 gelas per hari, namun hal ini kembali lagi pada kondisi orang yang masing-masing.

Cara alternatif mencukupi hidrasi tubuh, termasuk kulit, yaitu mengonsumsi buah-buahan mengandung air, di antaranya adalah semangka, belimbing, apel, stroberi, atau jeruk.

Konsumsi juga sayur-sayuran, seperti seledri, kembang kol, selada, dan paprika untuk dijadikan sebagai menu makan harian.

Baca Juga: 9 Rekomendasi Sabun Cuci Muka untuk Kulit Berminyak

2. Menjaga Keseimbangan pH

Ilustrasi Mencuci Muka
Foto: Ilustrasi Mencuci Muka (curriedayspa.com)

Memiliki tingkat pH yang seimbang adalah salah satu rahasia mengembalikan skin barrier pada kondisi yang sehat.

Kulit mampu menjaga pertahanannya dengan baik, yaitu pH sebesar 5,5 yang merupakan sedikit asam.

Beberapa kondisi, seperti pH terlalu tinggi atau terlalu rendah, serta dapat merusak kulit dan menyebabkan peradangan atau iritasi.

Untuk itu, selalu pilih produk skincare yang memiliki label pH seimbang.

Selain itu, hindari juga kandungan sulfat dalam produk pembersih wajah, karena dapat menghilangkan minyak alami dalam kulit.

3. Tetap Lindungi dari Sinar Matahari

Ilustrasi Pakai Sunscreen (Orami Photo Stock)
Foto: Ilustrasi Pakai Sunscreen (Orami Photo Stock)

Cara lainnya untuk memperbaiki skin barrier yang rusak, yaitu memakai sunscreen atau tabir surya dengan SPF minimal 30 atau lebih.

Jika Moms tidak memakai sunscreen secara teratur, kulit akan terpapar radiasi ultraviolet dan sel-sel di kulit rusak.

Jarang memakai sunscreen juga dapat menyebabkan penuaan dini, merusak elastisitas kulit, dan meningkatkan risiko terjadinya kanker kulit.

Oleh sebab itu, penggunaan sunscreen sangat penting setiap harinya.

Perlindungan kulit dari sinar UV dengan sunscreen mampu menjaga kulit kencang dan awet muda.

"Paparan sinar matahari mampu mencegah kerutan dan bintik-bintik cokelat,” ungkap Dr. David Lortscher, dokter kulit dari New Mexico.

Baca Juga: Jakarta Fair 2023: Sejarah, HTM, Hingga Daya Tariknya

Itulah beberapa hal penting yang dapat dipahami tentang cara mengembalikan fungsi skin barrier agar berjalan optimal.

Rawat kulit mulai dari sekarang, ya, Moms!

  • https://www.wellandgood.com/skin-barrier-protection/
  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5967208/
  • https://www.herrondermatology.com/understanding-your-skin-barrier/
  • https://www.womenstuff.co.za/5-signs-your-skins-barrier-is-damaged-how-to-fix-it/

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb