21 Januari 2024

Adaptasi Makhluk Hidup: Tujuan, Jenis, dan Contohnya

Adaptasi makhluk hidup dilakukan oleh manusia, hewan, dan tumbuhan.
Adaptasi Makhluk Hidup: Tujuan, Jenis, dan Contohnya

Adaptasi makhluk hidup perlu dilakukan agar mereka bisa bertahan hidup melewati situasi yang berubah-ubah.

Adaptasi dibedakan menjadi 3 kategori, yaitu adaptasi morfologi (fisik), fisiologi (organ dalam tubuh), dan tingkah laku.

Yuk, simak penjelasan adaptasi makhluk hidup berdasarkan 3 kategori tersebut pada manusia, hewan, dan tumbuhan!

Baca Juga: Mengenal Karakteristik Hewan Berdarah Dingin dan Hewan Berdarah Panas

Pengertian Adaptasi Makhluk Hidup

Pengertian Adaptasi Makhluk Hidup
Foto: Pengertian Adaptasi Makhluk Hidup (Wikimedia.org)

Secara umum, adaptasi merupakan proses makhluk hidup menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitarnya agar bisa bertahan hidup.

Dalam prosesnya, makhluk hidup tersebut kerap kali mengalami perubahan dalam dirinya, seperti perubahan bentuk tubuh, fungsi organ dalam tubuh, hingga perubahan perilaku.

Hal ini bukan hanya terjadi pada manusia saja, hewan dan tumbuhan juga bisa mengalami adaptasi lingkungan.

Adaptasi makhluk hidup dimulai sejak mereka lahir sampai mati.

Contohnya, bayi yang baru lahir belum bisa makan nasi, tetapi seiring bertambahnya usia ia bisa makan nasi setelah giginya tumbuh.

Tujuan Adaptasi Makhluk Hidup

Tujuan Adaptasi Makhluk Hidup
Foto: Tujuan Adaptasi Makhluk Hidup (Orami Photo Stock)

Bukan tanpa alasan, adaptasi bertujuan agar makhluk hidup bisa bertahan hidup di situasi yang kerap berubah-ubah.

Selain itu, ada beberapa tujuan lain adaptasi yang bisa diperoleh, antara lain:

  • Melindungi diri dari serangan musuh dan pemangsa.
  • Memperoleh makanan.
  • Berkembang biak.

Baca Juga: Tumbuhan Hidrofit: Definisi, Ciri, dan Contoh Tanamannya

Jenis Adaptasi Makhluk Hidup dan Contohnya

Jenis Adaptasi Mahluk Hidup
Foto: Jenis Adaptasi Mahluk Hidup (Sheknows.com)

Adaptasi makhluk hidup dibedakan menjadi 3 kategori, yaitu adaptasi morfologi, adaptasi fisiologi, dan adaptasi tingkah laku.

Berikut penjelasan tiap jenis adaptasi makhluk hidup berikut contoh-contohnya pada manusia, hewan, dan tumbuhan.

1. Adaptasi Morfologi

Adaptasi morfologi merupakan bentuk adaptasi berdasarkan bentuk tubuh sehingga makhluk hidup bisa beradaptasi dengan lingkungannya.

Adaptasi morfologi juga kerap disebut adaptasi fisik karena perubahannya bisa dilihat secara kasat mata.

Seperti perubahan panjang kaki, tumbuhnya gigi, bertambahnya jumlah daun pada tumbuhan, dan lain-lain.

Contoh Adaptasi Morfologi

Berikut ini beberapa contoh adaptasi morfologi pada makhluk hidup:

  • Manusia

Manusia mengalami adaptasi morfologi mulai dari lahir sampai meninggal.

Contohnya, bayi baru lahir belum bisa makan nasi karena giginya belum tumbuh, namun menginjak usia 2 tahun giginya sudah tumbuh dan bisa makan nasi.

  • Kura-kura

Adaptasi morfologi pada hewan bisa dilihat dari bentuk tempurung kura-kura.

Ketika baru lahir tempurungnya belum terlalu keras, tetapi seiring bertambahnya usia tempurung kura-kura jadi semakin keras.

Tempurung ini berfungsi untuk melindungi organ dalam kura-kura, serta menjadi tempat persembunyiannya dari predator.

  • Bunglon

Ada pula bunglon yang beradaptasi dengan cara kamuflase, yakni berubahnya warna kulit menyerupai lingkungan di sekitarnya.

Tujuannya yaitu untuk melindungi diri dari predator.

  • Kaktus dan Sukulen

Selanjutnya yaitu adaptasi morfologi tumbuhan, contohnya kaktus dan sukulen yang kerap dijumpai di wilayah kering seperti gurun.

Sukulen menyimpan cadangan airnya di batang dan daun. Kaktus juga menggunakan batangnya sebagai tempat penyimpanan air.

Kaktus yang dengan warna duri terang juga berfungsi untuk melindungi dirinya dari teriknya sinar matahari.


2. Adaptasi Fisiologi

Adaptasi fisiologi merupakan proses adaptasi yang terjadi di dalam tubuh makhluk hidup dan tidak bisa dilihat secara kasat mata.

Contoh Adaptasi Fisiologi

Berikut ini beberapa contoh adaptasi fisiologi pada makhluk hidup:

  • Manusia

Pada manusia, adaptasi fisiologi ini bisa dilihat dengan berubahnya warna kulit menjadi lebih gelap setelah terpapar teriknya matahari.

Saat terkena sinar matahari, kulit secara alami akan memproduksi melanin untuk melindungi dari paparan sinar UVA dan UVB.

Nah, melanin ini merupakan pigmen kulit yang bikin kulit terlihat lebih gelap.

Jadi, semakin banyak melanin yang diproduksi, kulit juga jadi semakin gelap.

  • Laba-laba

Adaptasi fisiologi pada hewan bisa dijumpai pada jaring laba-laba.

Laba-laba menggunakan beberapa kelenjar dari dalam perutnya untuk menghasilkan protein yang nantinya digunakan untuk membuat jaring laba-laba.

Salah satu kelenjar yang disebut ampulla mayor (the major ampullate) inilah yang membuat jaring tersebut kuat.

Bahkan, kekuatan jaring laba-laba dipercaya lebih kuat ketimbang baja menurut peneliti Ali Dhinojwala.

“Jaring laba-laba bisa menahan beban berat. Berdasarkan beratnya, sutra di jaring laba-laba lebih kuat daripada baja.” ujarnya kepada Livescience.

  • Tumbuhan

Sementara itu, adaptasi fisiologi pada tumbuhan terjadi melalui mekanisme CAM (Crassulacean Acid Metabolism), yaitu kemampuan menyimpan karbondioksida pada malam hari lalu mengeluarkannya pada siang hari.

Tumbuhan akan menggunakan karbondioksida ini sebagai bahan fotosintesis.

Salah satu tumbuhan yang memiliki kemampuan ini adalah kaktus.

Baca Juga: 11 Tumbuhan Langka di Indonesia yang Harus Diketahui

3. Adaptasi Tingkah Laku

Adaptasi tingkah laku merupakan adaptasi makhluk hidup terhadap lingkungan sehingga menimbulkan perilaku atau kebiasaan baru untuk bertahan hidup.

Contoh Adaptasi Tingkah Laku

Berikut ini beberapa contoh adaptasi tingkah laku pada makhluk hidup:

  • Manusia

Manusia melakukan adaptasi sosial ketika pindah ke lingkungan yang baru.

Orang yang hidup di kota mungkin harus belajar bertani ketika ia pindah ke desa. Pasalnya, di desa umumnya para penduduknya berprofesi sebagai petani.

  • Beruang

Sementara itu, hewan seperti beruang melakukan hibernasi saat musim dingin tiba.

Hibernasi memungkinkan beruang untuk menurunkan suhu tubuhnya hingga 8–12 derajat dan menyimpan lemak sebagai makanannya.

Durasi hibernasi beruang juga berbeda-beda, tergantung tempat tinggal mereka.

Beruang Alaska bisa berhibernasi hingga 7 bulan, sedangkan beruang dari wilayah yang lebih hangat hanya berhibernasi sekitar 2–5 bulan saja.

  • Pohon Jati

Adaptasi tingkah laku pada tumbuhan bisa dijumpai pada tanaman jati. Pohon jati akan menggugurkan daunnya pada musim kemarau.

Hal ini dilakukan untuk mengurangi penguapan sehingga bisa bertahan hidup di kondisi tanah yang kering.

Itulah penjelasan mengenai adaptasi makhluk hidup. Semoga informasi ini bermanfaat!

  • https://education.nationalgeographic.org/resource/adaptation
  • https://www.livescience.com/8934-scientists-untangled-spider-web-stickiness.html
  • https://www.adfg.alaska.gov/index.cfm?adfg=wildlifenews.view_article&articles_id=349
  • https://www.thinktrees.org/wp-content/uploads/2019/07/Plant-Adaptations.pdf
  • https://gggp.org/conservatory-of-flowers/
  • https://files.mccdistrict.org//self%20guided%20opportunities/Amazing%20Animal%20Adaptations.pdf

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb