Penyebab dan Gejala Agitasi, Gelisah Berlebihan Tanpa Sebab
Dampak Agitasi
Perasaan gelisah dan tidak nyaman tentunya sangat mengganggu aktivitas sehari-hari. Sehingga, aktivitas bekerja atau belajar jadi terhambat.
Berikut adalah beberapa dampak agitasi yang mungkin terjadi:
- Hubungan dengan orang lain: Akan lebih sulit untuk bisa membangun koneksi dengan orang lain. Perilaku repetitif penderita agitasi dapat membuat orang di sekitarnya tidak nyaman.
- Bekerja atau sekolah: Keadaan gelisah bisa menyebabkan orang jadi kehilangan fokus atau konsentrasi. Melakukan percakapan dengan rekan kerja akan sulit dilakukan karena muncul rasa tegang berlebih.
Cara Mengatasi Agitasi
Cara paling penting untuk mengatasi agitasi adalah menemukan dan mengatasi penyebabnya.
Berbagai pendekatan bisa dilakukan untuk membantu seseorang ketika mengalami depresi dan gelisah.
Meskipun terkadang butuh waktu untuk menemukan kombinasi obat, terapi, dan teknik yang tepat, ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk membantu mengatasi agitasi.
Berikut ini adalah beberapa cara mengatasi agitasi.
1. Menggunakan Obat Penenang dan Antidepresan
Beberapa obat-obatan bisa membantu menenangkan seseorang dengan cepat, misalnya:
- Midazolam, golongan obat benzodiazepine
- Olanzapine, obat antipsikotik
Menurut Medical News Today, obat-obatan tersebut bisa membuat seseorang lebih tenang dan menjadi solusi sementara bagi mereka.
Dokter juga mungkin akan meresepkan berbagai obat untuk membantu meredakan depresi atau antidepresan.
Antidepresan sendiri membutuhkan waktu selama 2-4 minggu untuk bekerja efektif. Sedangkan pada penderita agitasi, mungkin akan disarankan untuk minum selama 6-12 bulan.
2. Konseling
Tidak ada salahnya untuk meminta bantuan kepada para ahli seperti konselor atau psikiater.
Mereka sangat berpengalaman untuk bisa mengidentifikasi pikiran dan perasaan seseorang, sehingga mereka dapat mengetahui dan membantu mengidentifikasi gejala agitasi.
Melakukan terapi dapat membantu seseorang mengendalikan perilaku dan pikiran yang bisa menyakiti diri sendiri.
Dikutip dari Healthline, cognitive behavioral therapy (CBT) adalah salah satu jenis terapi yang sering digunakan untuk mengatasi agitasi akibat depresi.
Dalam CBT terapis akan membicarakan masalah dan perasaan si penderita.
Jika perlu, terapis mungkin akan menggunakan teknik de-eskalasi, seperti:
- Berbicara dengan suara pelan dan lembut
- Memberi ruang
- Menawarkan tempat yang tenang untuk menenangkan diri
- Dalam banyak kasus, kombinasi terapi dan pengobatan adalah perawatan yang paling efektif untuk depresi yang cukup berat.
3. Melakukan Self Healing
Terkadang hal-hal kecil yang dilakukan dapat membantu meredakan agitasi.
Misalnya, berjalan-jalan santai di luar dapat membantu untuk menghilangkan gelisah, atau berkunjung dan berbicara dengan orang yang terpercaya bisa membantu meredakan situasi yang dirasa memicu stres dan agitasi.
Selain itu, kualitas tidur juga dapat mempengaruhi agitasi seseorang.
Untuk itulah, tetap sayangi diri sendiri, atur waktu sebaik mungkin untuk dapat melakukan hal-hal yang disukai dan rileks.
Lakukan berbagai aktivitas menyenangkan bersama teman atau orang-orang yang disayangi untuk bisa menghabiskan waktu tanpa beban.
Agitasi dapat terjadi bersamaan dengan depresi dan berbagai kondisi kesehatan mental lainnya.
Baca Juga: 7 Cara Mengusir Orang Toxic yang Menyebalkan, Tetap Lakukan dengan Sopan
Dengan mendapatkan penanganan yang tepat, agitasi dapat diatasi dan mencegahnya berkembang menjadi perilaku yang dapat merusak diri.
Hindari untuk mendiagnosis sendiri terkait kondisi kejiwaan, termasuk agitasi ini.
Jika Moms dan Dads mengalami beberapa gejala di atas, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan ahlinya, ya!
- https://medlineplus.gov/ency/article/003212.htm
- https://www.dbsalliance.org/wp-content/uploads/2019/02/agitation.pdf
- https://www.medicalnewstoday.com/articles/320370
- https://www.webmd.com/schizophrenia/agitation-causes
- https://www.verywellmind.com/agitated-depression-definition-symptoms-traits-causes-treatment-5116898
- https://www.healthline.com/health/agitated-depression#outlook
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.