15 Juni 2022

Takut Bicara di Depan Umum Jadi Tanda Glossophobia, Ini Penyebabnya!

Rasa takutnya beda dengan gugup biasa
Takut Bicara di Depan Umum Jadi Tanda Glossophobia, Ini Penyebabnya!

Glossophobia, atau ketakutan berbicara di depan umum, adalah salah satu jenis fobia spesifik yang sering terjadi.

Tentu saja hal ini berbeda dengan rasa takut dan gugup biasa, yang bisa dengan mudah dikelola.

Rasa takut akibat fobia ini cukup parah, sehingga bisa menyebabkan masalah di tempat kerja, sekolah, atau di lingkungan sosial.

Baca Juga: Mengulas Ombrophobia, Perasaan Takut Berlebih saat Hujan Turun

Glossophobia dan Fobia Sosial

8 - 9 Jenis Fobia yang Paling Banyak Diderita Orang.jpg
Foto: 8 - 9 Jenis Fobia yang Paling Banyak Diderita Orang.jpg

Foto: Orami Photo Stock

Glossophobia adalah bagian dari fobia sosial, yaitu ketakutan akan situasi sosial.

Kebanyakan orang dengan glossophobia tidak menunjukkan gejala jenis fobia sosial lainnya.

Seperti takut bertemu orang baru atau takut melakukan tugas di depan orang lain.

Faktanya, banyak orang dengan glossophobia dapat menari atau bernyanyi di atas panggung, asalkan mereka tidak perlu berbicara.

Meskipun demikian, demam panggung adalah pengalaman yang relatif umum pada mereka yang menderita glossophobia.

Glossophobia bahkan bisa terjadi di depan beberapa orang saja.

Ini dapat menyebabkan penderitanya menghindari situasi di mana ia mungkin menjadi fokus perhatian.

Baca Juga: Mengulik Necrophobia, Ketakutan dengan Hal-Hal Berbau Kematian

Seperti Apa Gejala Glossophobia?

4 Efek Fobia pada Kepribadian dan Emosi Seseorang
Foto: 4 Efek Fobia pada Kepribadian dan Emosi Seseorang

Foto: Orami Photo Stock

Ketika dihadapkan pada keharusan untuk memberikan presentasi, banyak orang mengalami respons klasik yang disebut fight-or-flight.

Ini adalah cara tubuh mempersiapkan diri untuk mempertahankan diri dari ancaman yang dirasakan.

Saat terancam, otak mendorong pelepasan adrenalin dan steroid.

Ini menyebabkan kadar gula darah atau tingkat energi meningkat.

Selain itu, tekanan darah serta detak jantung juga meningkat, dan mengirimkan lebih banyak aliran darah ke otot-otot.

Gejala umum dari fight-or-flight saat menghadapi hal yang jadi pemicu glossophobia meliputi:

Penyebab Glossophobia

Depresi.jpg
Foto: Depresi.jpg

Foto: Orami Photo Stock

Respons fight-or-flight bermanfaat ketika manusia harus takut akan serangan musuh dan hewan liar.

Namun, ini tidaklah efektif saat harus berbicara di depan umum.

Mengetahui akar ketakutan membantu penderita fobia ini mengambil langkah-langkah efektif untuk mengelolanya.

Banyak orang dengan glossophobia takut dihakimi, dipermalukan, atau ditolak, saat berbicara di depan umum.

Mereka mungkin memiliki pengalaman yang tidak menyenangkan, seperti gagal menyampaikan laporan di kelas dengan baik.

Meskipun fobia sosial sering terjadi dalam keluarga, penyebab pasti dari glossophobia tidak sepenuhnya dipahami.

Sebuah studi pada 2002 di jurnal Dialogues in Clinical Neuroscience mencoba menguji hal ini pada tikus.

Para peneliti melaporkan bahwa tikus yang menunjukkan lebih sedikit rasa takut dan cemas menghasilkan keturunan dengan lebih sedikit kecemasan.

Namun, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menilai apakah fobia sosial, terutama glossophobia, bersifat turun-temurun.

Otak orang-orang dengan kecemasan sosial diduga memiliki respons yang lebih tinggi ketika komentar negatif ditujukan kepada mereka.

Area otak yang terdampak adalah yang bertanggung jawab untuk evaluasi diri dan pemrosesan emosional.

Baca Juga: 16 Ciri-ciri Orang Depresi yang Harus Diwaspadai

Adakah Komplikasi Jika Tidak Diobati?

Seasonal Affective Disorder - risiko - shutterstock.jpg
Foto: Seasonal Affective Disorder - risiko - shutterstock.jpg (shutterstock)

Foto: Orami Photo Stock

Meski tidak semua, banyak profesi yang mengharuskan seseorang untuk berbicara di depan umum.

Mulai dari berpartisipasi dalam rapat hingga memberikan presentasi kepada klien.

Jika glossophobia yang dialami cukup parah, seseorang mungkin tidak dapat melakukan tugas-tugas tersebut.

Hal ini dapat menimbulkan konsekuensi hingga dan termasuk kehilangan pekerjaan.

Orang yang memiliki fobia sosial juga memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkan kondisi, seperti depresi atau gangguan kecemasan lainnya.

Hal ini menurut penelitian pada 2019 yang diterbitkan di jurnal Frontiers in Psychology.

Ini kemungkinan karena perasaan terisolasi yang dapat berkembang seiring waktu.

Bagaimana Glossophobia Diobati?

psikoterapi
Foto: psikoterapi (Orami Photo Stock)

Foto: Orami Photo Stock

Jika glossophobia atau ketakutan berbicara di depan umum sangat parah atau mengganggu kehidupan sehari-hari, konsultasikan dengan dokter.

Dokter dapat membantu mengembangkan rencana perawatan yang sesuai dengan kondisi.

Pilihan pengobatan untuk glossophobia meliputi:

1. Psikoterapi

Banyak orang mampu mengatasi glossophobia mereka dengan terapi perilaku kognitif.

Bekerja sama dengan terapis membantu mengidentifikasi akar penyebab kecemasan dan fobia.

Terapis akan mengeksplorasi ketakutan dan pikiran negatif yang menyertainya.

Kemudian, terapis dapat mengajari cara untuk membentuk kembali pikiran negatif apa pun.

Setelah mengidentifikasi ketakutan, berlatihlah menyajikan presentasi kepada kelompok-kelompok kecil, misalnya anggota keluarga yang mendukung.

Saat kepercayaan diri sudah tumbuh, naikkan tingkat kesulitan dengan menambah jumlah audiens.

Baca Juga: Punya Fobia Ketinggian? Jangan Kunjungi 6 Tempat Ini Ya!

2. Obat-obatan

Jika terapi tidak meredakan gejala glossophobia, dokter mungkin meresepkan salah satu dari beberapa obat.

Biasanya obat yang diresepkan adalah obat untuk mengobati gangguan kecemasan.

Obat golongan beta-blocker biasanya digunakan untuk mengobati tekanan darah tinggi dan beberapa gangguan jantung.

Obat ini juga dapat membantu dalam mengendalikan gejala fisik yang ditimbulkan glossophobia.

Selain itu, dokter juga dapat meresepkan obat antidepresan untuk mengobati depresi.

Obat ini juga efektif dalam mengendalikan kecemasan sosial.

Jika kecemasan yang dialami cukup parah dan memengaruhi kehidupan sehari-hari, dokter mungkin akan meresepkan benzodiazepin.

Baca Juga: Emetophobia, Rasa Takut Ekstrem Terhadap Muntah: Gejala, Penyebab, dan Terapi yang Bisa Dilakukan

Beberapa contoh obat golongan benzodiapin adalah Ativan atau Xanax.

Selain berbagai pilihan pengobatan tersebut, ada beberapa strategi lain yang bisa digunakan untuk mengatasi glossophobia.

Misalnya, dengan mengikuti mengikuti kelas atau lokakarya berbicara di depan umum.

Dengan mengikuti kelas ini, penderita glossophobia akan terbantu untuk mengatasi rasa takut berbicara di depan umum.

Sebab, di kelas seperti ini, penderita fobia diajarkan strategi berbicara di depan umum, secara teoretis.

Tentu saja, mungkin butuh waktu untuk bisa menguasai kemampuan berbicara di depan umum dengan baik.

Namun, strategi ini dapat efektif, terutama jika digabungkan dengan terapi dan pengobatan dari dokter.

Itulah pembahasan mengenai glossophobia atau ketakutan berlebihan untuk berbicara di depan umum.

Semoga bermanfaat!

  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3181681/
  • https://doi.org/10.3389/fpsyg.2019.01615
  • https://www.verywellmind.com/glossophobia-2671860
  • https://www.psycom.net/glossophobia-fear-of-public-speaking

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb