11 Juni 2022

Emetophobia, Rasa Takut Ekstrem Terhadap Muntah: Gejala, Penyebab, dan Terapi yang Bisa Dilakukan

Pengalaman dimuntahi orang bisa jadi pemicu fobia ini
Emetophobia, Rasa Takut Ekstrem Terhadap Muntah: Gejala, Penyebab, dan Terapi yang Bisa Dilakukan

Kebanyakan orang tentu tidak suka muntah. Namun, rasa tersebut biasanya muncul dalam momen tertentu. Hal ini berbeda dengan orang yang mengidap emetophobia lho, Moms.

Menurut laman Anxiety & Depression Association of America, orang dengan emetophobia bisa mengalami ketakutan berlebihan terhadap muntah.

Bahkan melihat orang muntah, membayangkan seseorang akan muntah, atau membaca kata “muntah” pun bisa memunculkan ketakutan hebat.

Rasa takut ini secara berkelanjutan bisa berdampak besar pada kehidupan sehari-hari.

Misalnya, Moms bisa jadi takut makan karena khawatir akan muntah, atau menghindari berkendara karena takut mabuk kendaraan.

Baca juga: Segala Hal yang Perlu Moms Ketahui tentang Cynophobia, Fobia Terhadap Anjing

Apa Saja Gejala Emetophobia?

Gejala Emetophobia
Foto: Gejala Emetophobia (usatoday.com)

Foto: usatoday.com

Orang yang memiliki emetophobia biasanya sering melakukan upaya untuk menghindari situasi tertentu, di mana ia atau orang lain mungkin muntah.

Cobalah cek apakah Moms sering melakukan hal-hal seperti itu atau tidak.

Mengutip laman Healthline, beberapa perilaku lain yang bisa jadi juga mengarah ke emetophobia adalah:

  • Menghindari makanan yang bisa menyebabkan muntah.
  • Makan perlahan, sangat sedikit, atau hanya makan di rumah.
  • Sering mencium atau memeriksa makanan untuk memastikan tidak menyebabkan muntah.
  • Tidak mau menyentuh permukaan yang berpotensi terpapar kuman, seperti gagang pintu dan dudukan toilet.
  • Mencuci tangan, piring, makanan, dan alat penyiapan makanan secara berlebihan.
  • Menghindari alkohol atau minum obat yang bisa menyebabkan mual.
  • Menghindari perjalanan, pesta, transportasi umum, atau ruang publik yang ramai.
  • Mengalami sesak napas, nyeri di dada, atau detak jantung meningkat saat memikirkan muntah.

Pada beberapa kasus, juga bisa disertai dengan gejala gangguan mental seperti:

  • Ketakutan hebat saat melihat seseorang muntah.
  • Ketakutan luar biasa karena harus muntah tetapi tidak dapat menemukan kamar mandi.
  • Ketakutan yang ekstrem karena tidak bisa berhenti muntah.
  • Panik karena memikirkan tidak bisa meninggalkan area ramai jika seseorang muntah.
  • Kecemasan ketika merasa mual atau berpikir tentang muntah.

Emetophobia juga bisa muncul dengan cara yang berbeda pada setiap orang.

Misalnya, seseorang mungkin lebih takut tentang muntah sendiri, sedangkan orang lain mungkin lebih cemas melihat orang lain muntah.

Selain itu, orang dengan fobia spesifik seperti emetophobia biasanya sadar bahwa reaksi mereka terhadap objek fobia mereka tidak khas.

Misalnya, seseorang mungkin melakukan segala daya untuk menghindari makan makanan yang dimasak oleh orang lain. Namun, tidak menyadari bahwa itu bukan cara hidup kebanyakan orang.

Hal ini biasanya tidak membantu dan seringkali hanya membuat pengalaman fobia lebih terasa berat.

Ini juga dapat menyebabkan perasaan malu, dan membuat seseorang sangat menyembunyikan gejala yang dialami dari orang lain.

Baca juga: Trypophobia: Gejala, Penyebab dan Cara Menangani Fobia Lubang Kecil

Pemicu atau Penyebab Kondisi Emetophobia

Fobia spesifik seperti emetophobia sering berkembang setelah insiden yang melibatkan hal yang ditakuti, misalnya:

  • Mengalami sakit parah di tempat umum.
  • Pernah mengalami keracunan makanan yang parah.
  • Melihat orang lain muntah.
  • Memiliki pengalaman dimuntahi oleh seseorang.
  • Mengalami serangan panik selama insiden muntah.

Pada beberapa kasus, emetophobia juga dapat berkembang tanpa penyebab yang jelas. Kondisi ini bisa juga dipengaruhi oleh faktor genetik dan lingkungan.

Misalnya, memiliki keluarga dengan riwayat fobia spesifik atau gangguan kecemasan lainnya dapat meningkatkan risiko.

Fobia ini juga sering mulai terjadi di masa kanak-kanak lho, Moms!

Beberapa orang dewasa yang telah hidup dengan emetophobia selama tahun demi tahun hidupnya mungkin tidak mengingat peristiwa yang menjadi pemicu pertama.

Baca juga: Anak Takut Naik Pesawat, Bagaimana Cara Mengatasinya?

Pengobatan yang Bisa Dilakukan

emetophobia
Foto: emetophobia (freepik.com/senivpetro)

Foto: freepik.com/senivpetro

Ketakutan atau kecemasan ekstrem di sekitar objek atau situasi tertentu biasanya didiagnosis sebagai fobia ketika mulai mengganggu kualitas hidup.

Gejala emetophobia juga bisa mirip dengan agoraphobia.

Rasa takut akan muntah atau melihat orang lain muntah bisa menjadi begitu kuat, sehingga membuat seseorang sulit atau bahkan tidak mungkin untuk keluar rumah.

Namun, bila satu-satunya alasan menghindari tempat umum atau makanan tertentu adalah karena takut muntah, kemungkinan besar itu adalah emetophobia, bukan agorafobia.

Sebenarnya, fobia tidak selalu membutuhkan pengobatan. Dalam beberapa kasus, pengidap fobia bisa menemukan cara untuk mengatasinya.

Namun, beberapa jenis fobia bisa sangat mengganggu kehidupan, dan sulit untuk diatasi sendiri.

Jadi, mencari bantuan ahli seperti psikolog dan psikiater dapat membantu. Terutama jika fobia yang dimiliki memengaruhi aktivitas sehari-hari.

Beberapa pengobatan yang bisa dilakukan adalah terapi paparan, dan obat-obatan bila dirasa perlu.

Lebih jelasnya, berikut ini pilihan pengobatan yang bisa dilakukan untuk mengatasi emetopobia:

1. Terapi Paparan

Terapi ini merupakan salah satu perawatan paling efektif untuk fobia spesifik, termasuk emetophobia.

Bersama dengan terapis, pengidap fobia secara perlahan akan diminta untuk menghadapi apa yang ditakuti.

Misalnya, mencoba makan makanan di restoran baru, atau berputar hingga merasa sedikit mual.

Saat mencoba hal-hal ini, pengidap juga akan diberikan teknik untuk membantu mengatasi perasaan cemas dan takut.

Baca juga: Cari Tahu Soal Xenophobia, Rasa Takut terhadap Orang Asing

2. Terapi Perilaku Kognitif (CBT)

Disebut juga cognitive behaviour therapy (CBT), terapi ini dapat membantu pengidap fobia mengidentidikasi pikiran negatif yang menyebabkan ketakutan.

Terapi ini juga melibatkan pemaparan terhadap hal yang ditakuti.

Saat pengidap fobia secara bertahap menghadapi hal yang ditakuti, terapis akan membantu mengatasi kecemasan dan ketakutan berlebihan yang dialami.

Kemudian, pengidap fobia akan diajari cara untuk mengatasinya sendiri.

Penelitian pada 2016 yang dipublikasikan di Journal of Anxiety Disorders, mencari tahu efektivitas CBT pada pengidap emetophobia.

Dengan mengamati 24 orang dengan fobia ini, diketahui bahwa CBT bisa memberi manfaat. Namun, penelitian lebih lanjut tentang ini masih diperlukan.

3. Obat-obatan

Obat-obatan memang tidak bisa secara langsung mengobati atau menghilangkan fobia tertentu. Namun, ini bisa membantu mengurangi gejala kecemasan atau panik.

Dokter kesehatan jiwa dapat meresepkan obat, seperti beta blocker untuk mencegah peningkatan tekanan darah dan detak jantung serta gejala kecemasan fisik lainnya.

Obat ini biasanya perlu diminum sebelum masuk ke situasi yang mungkin memicu fobia.

Selain itu, dokter juga bisa meresepkan obat penenang untuk membantu mengurangi kecemasan.

Namun, penggunaan obat ini harus hati-hati karena dapat menyebabkan ketergantungan. Obat ini juga tidak boleh dikonsumsi sebagai pengobatan jangka panjang.

Namun, pada kebanyakan kasus, terapi paparan sudah sangat cukup untuk mengobati emetophobia. Jadi, terapi tambahan atau pemberian obat-obatan biasanya tidak diperlukan.

Baca juga: Mengenal Jenis-Jenis dan Manfaat Kacamata Terapi

Itulah pembahasan mengenai fobia terhadap muntah atau emetophobia. Dapat diketahui bahwa fobia ini bisa berdampak cukup besar pada kualitas hidup dan aktivitas sehari-hari.

Namun, Moms tidak perlu khawatir karena ada pilihan pengobatan yang bisa dijalani, untuk membantu mengatasinya.

Meski begitu, butuh waktu untuk menemukan terapis dan pendekatan perawatan yang tepat.

Dengan mendapatkan perawatan yang tepat, emetophobia, sama halnya seperti jenis fobia lain, bisa disembuhkan.

Bila Moms mencurigai gejala fobia ini pada anak, Moms bisa mencari bantuan psikolog anak.

Lebih lanjutnya, seperti apa perawatan yang diperlukan, bisa jadi berbeda-beda pada setiap pengidap fobia.

Jadi, Moms bisa bicarakan lebih lanjut rencana pengobatan yang diperlukan dengan dokter atau terapis yang menangani.

  • https://adaa.org/understanding-anxiety/specific-phobias/fear-of-vomiting
  • https://www.sciencedirect.com/science/article/abs/pii/S0887618516301712?via%3Dihub
  • https://www.healthline.com/health/emetophobia

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb