5 Tanda Air Ketuban Rembes, Ini Dampak dan Pencegahannya

Aspirasi air ketuban dapat menyebabkan beberapa masalah serius, termasuk:

1 . Sindrom Aspirasi Meconium (MAS)

Jika bayi mengeluarkan tinja pertama (meconium) ke dalam air ketuban dan kemudian menelannya, meconium tersebut dapat masuk ke dalam paru-paru saat bayi bernafas pertama kali setelah lahir.

Hal ini dapat menyebabkan permasalahan pernapasan yang serius.

2 . Infeksi Paru-paru

Aspirasi air ketuban bisa menyebabkan infeksi paru-paru yang dikenal sebagai "pneumonia aspirasi."

Air ketuban dapat mengandung bakteri atau bahan-bahan lain yang berpotensi menyebabkan infeksi pada paru-paru bayi.

3 . Iritasi dan Peradangan

Cairan ketuban bisa menyebabkan iritasi dan peradangan pada paru-paru bayi, mengganggu fungsi normalnya.

4 . Gagal Napas

Aspirasi air ketuban yang parah dapat menyebabkan gangguan serius pada fungsi pernapasan bayi dan menyebabkankegagalan napas.

Penting untuk dicatat bahwa insiden aspirasi air ketuban relatif jarang terjadi.

Tim medis yang hadir saat persalinan akan segera menangani situasi jika ada tanda-tanda aspirasi air ketuban, bahkan saat muncul gejala air ketuban rembes.

Jika aspirasi terjadi, bayi mungkin memerlukan perawatan medis segera setelah lahir untuk membantu mencegah atau mengatasi komplikasi yang mungkin timbul.

Untuk informasi lebih lanjut dan spesifik mengenai kondisi medis, selalu disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter atau tenaga medis yang kompeten.

Baca Juga: Bayi Baru Lahir Sering BAB, Normalkah?

Pencegahan Air Ketuban Merembes

Dalam menjaga kesehatan janin dan ibu hamil hingga waktunya persalinan, tentu tak mudah.

Apalagi perubahan hormon dan fisik sangat memengaruhi mental seorang ibu hamil.

Pencegahan yang bisa dilakukan dalam memicu air ketuban rembes, antara lain:

1 . Tidak Berhubungan Seks

Hindari melakukan hubungan seksual untuk sementara waktu bila ada pemicu yang menyebabkan air ketuban rembes, misalnya mulut rahim yang lemah.

2 . Bersihkan Organ Intim

Biasakan diri untuk membersihkan organ intim dengan benar, yakni dari depan ke arah belakang, khususnya setelah buang air kecil atau buang air besar.

3 . Pola Hidup Sehat

Pemeriksaan kehamilan secara rutin, serta melakukan gaya hidup sehat, seperti mengonsumsi makanan sehat, cukup minum, dan olahraga teratur.

4 . Kurangi Banyak Gerak

Menghindari guncangan, terutama ketika hamil anak pertama, karena pada kehamilan pertama, biasanya banyak ibu belum bisa mengukur kekuatan rahim.

Tak hanya itu, goncangan yang kuat terjadi saat berkendara akan mengakibatkan stres serta kondisi yang buruk bagi janin.

5 . Istirahat Total

Untuk ibu hamil dianjurkan untuk mengurangi aktivitas atau istirahat total di akhir trimester kedua atauawal trimester ketiga.

Hindari pekerjaan berat secara fisik maupun psikis demi kesehatan janin.

Baca Juga: Apakah Nanas Bisa Mencegah Kehamilan?

Nah, selain itu Moms juga perlu mengetahui tanda bayi mengalami komplikasi di dalam kandungan.

Tetap berhati-hati memeriksa cairan yang keluar dari vagina saat sedang hamil.

Moms perlu memerhatikan tekstur, bau dan warna air ketuban rembes yang keluar.

Tentunya setelah itu, Moms akan lebih matang ya menghadapi persalinan.