Pernikahan Adat Sunda, dari Prosesi Hingga Baju Pengantin
Pernikahan adat Sunda merupakan proses pernikahan yang diselenggarakan berdasarkan adat dari wilayah Jawa Barat, Indonesia.
Pernikahan adat Sunda juga termasuk prosesi nikah yang paling populer. Tak hanya dalam masyarakat umum, tetapi pada kalangan selebriti tanah air.
Lalu, bagaimanakah sebenarnya proses pernikahan adat Sunda dan seperti apa pakaian yang digunakan? Simak penjelasannya berikut, Moms.
Baca Juga: Inilah 9 Ujian Pernikahan di 5 Tahun Pertama Pernikahan, Hadapi Bukan Hindari!
Prosesi Pernikahan Adat Sunda
Sama seperti pernikahan pada umumnya, pernikahan adat Sunda memiliki serangkaian prosesi tersendiri yang tentu saja penuh makna. Berikut prosesi pernikahan adat ala Sunda.
1. Pengajian
Menurut Lady Luna Rose, pengajian adalah waktu dimana keluarga, teman, dan tetangga calon pengantin berkumpul untuk membaca Al-Qur'an/Yasin dengan tujuan mendoakan kedua mempelai dan sebagai bentuk pujian kepada Nabi Muhammad melalui sholawat.
Sebenarnya, pengajian tidak termasuk kewajiban, tapi tetap baik untuk masa depan calon pengantin sehingga Tuhan memberkati pernikahan yang bahagia.
Pengajian dalam pernikahan adat Sunda biasanya dilakukan secara terpisah oleh pengantin laki-laki dan pengantin perempuan. Dimana pengantin laki-laki mengadakan pengajian untuk kerabat laki-laki, dan pengantin perempuan untuk kerabat perempuan.
Meski pada beberapa kasus, pengajian dapat diadakan bersama dan yang terpenting, niatnya baik untuk calon pengantin.
Baca Juga: Kisah Romantis Nabi Muhammad dan Siti Aisyah: Panutan Keluarga Harmonis
2. Siraman
Siraman artinya menuangkan air. Dalam pernikahan adat Sunda, siraman diadakan secara terpisah.
Baik pengantin pria maupun pengantin wanita, akan melakukan siraman dengan cara 'dimandikan' oleh orang tua atau kerabat lebih tua yang telah berhasil mengatur kehidupan pernikahan mereka.
Arti siraman adalah agar kedua mempelai ingat bagaimana dahulu dimandikan oleh orang tua mereka.
Air siraman ini tak hanya berisikan air, tetapi juga terdiri dari campuran tujuh macam bunga (kembang tujuh rupa).
Kembang tujuh rupa yang dimakud, yaitu kelopak mawar putih dan merah, michelia champaca (cempaka), magnolia × alba (cempaka putih/kantil), cananga odorata (kenanga/ylang-ylang), melati, polianthes tuberosa (sedap malam), dan jasminum officinale (melati gambir/melati biasa).
Baca Juga: 21+ Ucapan Pernikahan Lucu, Bikin Acara Semakin Meriah!
3. Sungkeman
Sungkeman memang menjadi salah satu prosesi yang dilalui semua pasangan pengantin dalam adat istiadat Indonesia, tidak terkecuali pernikahan adat Sunda.
Setelah akad nikah, kedua mempelai akan sungkem kepada kedua orang tuanya.
Sungkeman berarti kedua pengantin harus menundukkan badan dan kepala di depan para lansia dan meminta maaf. Para orang tua pun diharapkan memberikan restu mereka kepada keduanya.
Baca Juga: Pas Untuk Berbuka, Ini 10 Minuman Segar Tradisional Indonesia
4. Saweran
Pada prosesi pernikahan adat Sunda ini, kedua mempelai akan dihujani dengan koin, permen, serta nasi.
Koin artinya kekayaan, beras artinya kemakmuran, permen artinya manisnya hidup. Para tamu yang hadir pun akan mencoba menangkap koin dan permen tersebut.
Selain itu, kedua mempelai diberi beberapa nasihat oleh para lansia tentang bagaimana menjalani hidup bersama sebagai pasangan.
Baca Juga: Mengenal Istilah Musyarakah atau Akad dalam Perbankan Syariah
5. Nincak Endog
Nincak Endog akan dilakukan setelah kedua mempelai melakukan akad nikah.
Nincak Endog berarti menginjak telur. Proses pernikahan adat Sunda ini melambangkan bahwa pengantin wanita masih seorang gadis dan menggambarkan kemampuan mempelai laki-laki untuk memberikan keturunan bagi generasi keluarga.
Setelah pengantin laki-laki menginjak telur, pengantin wanita kemudian membasuh kaki suaminya sebagai lambang pengabdian.
Baca Juga: Gurih Nan Lezat, Ketahui 6 Manfaat Telur Asin untuk Kesehatan Berikut
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.