10+ Motif Batik Kalimantan dan Filosofinya, Memukau!
4. Benang Bintik
Melansir Kebudayaan Kemendikbud, batik Dayak yang juga tak kalah populer adalah motif benang bintik.
Ini adalah motif batik khas Kalimantan Tengah yang juga menghadirkan berbagai unsur seperti:
- Motif naga
- Motif Balanga
- Motif senjata
- Motif Batang Garing dan lain-lain
Warna dasar dari batik jenis ini biasanya merah, kuning, hijau, serta maroon.
Salah satu motifnya berkaitan dengan pemaknaan terhadap pohon Batang Garing (pohon kehidupan).
Pohon ini diyakini diturunkan langsung oleh Tuhan Dayak Ngaju yang bernama Ranying Hatalla Langit (Tuhan Yang Maha Esa).
5. Awan Berarak
Awan Berarak menjadi motif batik Kalimantan selanjutnya yang perlu diketahui. Batik yang satu ini merupakan khas dari Kabupaten Pontianak.
Pada zaman dahulu, batik motif Awan Berarak ini dikenakan oleh kaum kerabat Keraton Amantubillah Mempawah.
Tak heran jika kain bermotif Awan Berarak biasanya selalu dikenakan dalam acara-acara besar kerajaan.
Sesuai namanya, motif batik Kalimantan tersebut berbentuk seperti awan yang beriringan.
Motif awan yang berada di atas membuat batik ini banyak digunakan oleh para kerabat pembesar kerajaan.
6. Motif Tidayu
Batik Tidayu merupakan motif batik yang namanya diperoleh dari singkatan Tionghoa, Dayak, dan Melayu.
Campuran dari ketiga etnis tersebut menciptakan karya seni batik yang cantik dan unik.
Motif Tidayu terdiri dari gambar kipas (etnis Tionghoa), tameng (etnis Dayak), dan bunga pucuk rebung (etnis Melayu).
Kini, terdapat 6 motif batik Tidayu yang memiliki ciri khas tersendiri, yaitu Lembayung, Beuntai, Lampion, Rimba, Harmoni dan Bangau.
Ciri khas motif Tidayu ini terletak pada penggunaan warna hitam dan bubuhan tinta emas dalam corak batiknya.
Kain bermotif Tidayu ini pun tampak sangat mewah.
Dengan demikian, tidak heran apabila harganya cenderung lebih mahal daripada motif lainnya.
Apakah Moms tertarik mengoleksi batik Kalimantan dengan motif yang satu ini?
Baca Juga: Mengenal Filosofi dan Sejarah Batik Mega Mendung Kebanggaan Masyarakat Cirebon
7. Motif Batang Garing
Motif Batang Garing adalah batik khas masyarakat suku Dayak di Kalimantan Tengah.
Melansir jurnal Kemendikbud, motif ini merupakan simbol dari pohon kehidupan.
Pasalnya, suku Dayak Ngaju memahami dunianya (kosmologi) melalui pemaknaan terhadap Pohon Batang Garing (pohon kehidupan).
Pohon ini diyakini diturunkan langsung oleh Tuhan Dayak Ngaju yang bernama Ranying Hatalla Langit (Tuhan Yang Maha Esa).
Dalam tetek tatum (ratap tangis sejati) diceritakan bahwa Ranying Hatalla Langit menciptakan 2 pohon yang diberi nama Batang Garing Tingang (pohon kehidupan) dan Bungking Sangalang.
Baca Juga: 7 Hadits Tentang Sedekah, untuk Hidup yang Lebih Berkah
Pohon Batang Garing berbentuk tombak dan menunjuk ke atas melambangkan Ranying Mahatala Langit.
Bagian bawah pohon terdapat guci berisi air suci dan dahan berlekuk, yang melambangkan Jata atau dunia bawah.
Sedangkan daun-daunnya melambangkan ekor Burung Enggang.
Masing-masing dahan memiliki buah yang berjumlah tiga, menghadap ke atas dan ke bawah.
Ini melambangkan 3 kelompok besar manusia sebagai keturunan Maharaja Sangiang, Maharaja Sangen, dan Maharaja bunu atau buno.
Selain menjadi inspirasi dalam kain batik, motif Batang Garing juga kerap ditemukan pada ukiran benda-benda kerajinan atau etnik khas Dayak dan Kutai.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.