15 Januari 2024

7 Motif Kain Batik Sidomukti dan Filosofinya, Sakral!

Jenis batik ini identik dengan warna cokelat
7 Motif Kain Batik Sidomukti dan Filosofinya, Sakral!

Foto: Instagram.com/batik_sidomukti

Selain terkenal dengan keraton dan destinasi wisatanya, Solo juga terkenal dengan batiknya yang khas. Salah satu motif batik khas yang dimiliki Solo adalah motif batik Sidomukti.

Batik Sidomukti merupakan salah satu batik yang berkembang di Keraton Surakarta.

Batik ini merupakan perkembangan dari batik sidomulyo yang telah ada sejak zaman Kesultanan mataram.

Keunikan batik Sidomukti adalah coraknya yang khas dan keterikatannya yang kental dengan budaya Jawa.

Menjadikan batik ini banyak diburu oleh para pecinta batik dan penikmat budaya Jawa.

Asal batik Sidomukti memang dari Solo, namun saat ini produksi batik ini telah menyebar di kota-kota lain.

Jenis batik Sidomukti dapat dibedakan dari daerah penghasilnya.

Hal ini karena masing-masing daerah penghasil batik memiliki ciri batik Sidomukti yang berbeda satu dengan yang lainnya.

Diantaranya adalah batik sidomukti Solo, batik sidomukti Yogyakarta, batik sidomukti Pekalongan dan batik sidomukti Magetan.

Yuk, kita ketahui filosofi serta beragam motif batik Sidomukti di bawah ini!

Baca Juga: Batik Yogyakarta: Filosofi dan Rekomendasi Grosir Batik Terpopuler

Sejarah Batik Sidomukti

Batik Sidomukti sendiri merupakan salah satu jenis dari Keraton yang terbuat dari zat pewarna soga alam.

Warna soga atau warna cokelat dalam kain batik Sidomukti merupakan warna batik klasik.

Batik yang berasal dari Solo, Jawa Tengah ini memiliki motif asli dan kuno.

Motif batik ini merupakan turunan dari motif batik Sidomulya dengan latar putih yang berasal dari zaman Mataram Kartasura.

Perubahan pada motif Sidomukti terjadi pada masa Pakubuwono IV yang mengubah latar menjadi latar ukel.

Sidomukti sendiri berasal dari kata sido yang berarti jadi atau menjadi atau juga terus menerus. Sementara mukti berasal berarti mulia dan sejahtera.

Maka dari itu, secara pengertian itu sendiri berarti menjadi mulia dan sejahtera.

Setiap motif yang bernama sido mengandung harapan agar keinginan dapat segera tercapai.

Maka dari itu kegunaan dan fungsi dari batik motif ini sendiri yaitu untuk upacara perkawinan adat Jawa, yaitu digunakan pada tahap siraman, kerikan, ibah, dan panggih.

Kain batik ini juga memiliki nama lain kain sawitan atau kain sepasang.

Baca Juga: Susunan Acara Akad Nikah dan Resepsi dari Awal hingga Akhir

Filosofi Batik Sidomukti

Batik Sidomukti
Foto: Batik Sidomukti (Pinterest.com)

Sidomukti berasal dari kata sido dan mukti.

Kata sido merupakan bahasa Jawa yang memiliki arti jadi atau menjadi.

Sedangkan kata mukti merupakan bahasa Jawa yang mempunyai arti kebahagiaan, kekuasaan, dan tidak kekurangan sesuatu.

Batik Sidomukti berasal dari Solo, Jawa Tengah, dengan motifnya yang asli dan kuno.

Motif batik Sidomukti adalah merupakan perkembangan motif batik Sidomulya dengan latar putih yang berasal dari zaman Mataram Kartasura, diganti dengan latar ukel oleh Paku Buwono IV.

Motif batik ini juga sebagai simbol pengharapan dan doa yang dituangkan dalam ornamen pengisi.

Atau untuk pasangan yang menikah diharapkan kedua mempelai akan memiliki masa depan yang baik dan penuh kebahagiaan.

Motif batik Sidomukti tergolong kuno dan legendaris di Nusantara. Pada zaman dahulu, motif batik ini hanya boleh dikenakan pengantin keraton yang akan melangsungkan pernikahan.

Sedangkan warna pada batik motif Sidomukti adalah warna soga atau cokelat yang merupakan warna batik klasik atau seperti aslinya.

Maksud dari seperti aslinya adalah batik motif Sidomukti merupakan perkembangan dari motif Sidomulyo.

Warna soga pada batik motif sidomukti merupakan pengganti warna oranye yaitu perpaduan antara merah dan kuning.

Pada zaman dahulu belum terdapat pewarna kimia sehingga dalam pembuatannya menggunakan pewarna alami.

Pewarna alami yang digunakan adalah pohon mengkudu, tegeran, hambal, tingi, yang disebut dengan “soga”.

Warna yang dihasilkan dari pohon-pohon tersebut dalah warna merah kecoklatan.

Warna dalam konsep kiblat papat lima pancer tersebut melambangkan hawa nafsu.

Warna ini memiliki makna agar orang memiliki hawa nafsu dan semangat yang tinggi untuk melakukan perbuatan baik dengan gagah berani.

Baca Juga: Mengenal Batik Parang Lereng, Motif Batik yang Dilarang saat Ngunduh Mantu Kaesang dan Erina Gudono

Motif Batik Sidomukti

Batik sidomukti memiliki beraneka ragam ornamen penyusun.

Masing-masing ornamen penyusun dalam batik ini memiliki makna tersendiri.

Apabila ornamen ini digabungkan, akan menjadi satu kesatuan makna utuh yang mampu membawa pemakainya pada kebahagiaan dan kekuasaan yang diinginkannya.

Berikut ini beragam motif batik Sidomukti:

1. Sidomukti Garuda

Batik Sidomukti Garuda
Foto: Batik Sidomukti Garuda (Instagram.com/batik_sidomukti)

Batik Sidomukti garuda merupakan gabungan antara unsur tumbuhan dan unsur burung garuda.

Tumbuhan khususnya bunga memiliki filosofi yang dalam, yakni sebagai lambang kecantikan dan sumber kehidupan.

Garuda dalam bahasa Jawa juga disebut dengan Lar, dan sering dipakai untuk motif-motif batik.

Sedangkan garuda melambangkan kegagahan dan kewibawaan.

2. Sidomukti Ornamen Meru

Batik Sidomukti Ornamen Meru (tumpi.id)
Foto: Batik Sidomukti Ornamen Meru (tumpi.id) (Tumpi.id)

Dalam kebudayaan Jawa-Hindu, meru atau gunungan menggambarkan puncak gunung yang tinggi tempat bersemayam para dewa.

Ornamen meru melambangkan keagungan, kemegahan, dan keteguhan. Meru memiliki makna harapan agar pemakainya akan mendapatkan kemakmuran.

Baca Juga: Kenali Aneka Ragam Motif dan Filosofi Batik Madura, Yuk!

3. Sidomukti Singgasana Truntum

Batik Sidomukti Truntum
Foto: Batik Sidomukti Truntum (Id.wikipedia.org)

Motif singgasana yang melambangkan kekuasaan memiliki harapan bahwa kedua mempelai pengantin dapat hidup seperti raja yang berwibawa.

Dengan wibawanya tersebut diharapkan dapat memiliki martabat dan kehormatan di dalam masyarakat.

Sedangkan motif truntum merupakan motif tambahan dalam sidomukti ini.

Motif truntum memang salah satu motif khas Solo yang mengisahkan tentang kesepian.


4. Sidomulyo Sogan Klasik

Sidomulyo Sogan Klasik
Foto: Sidomulyo Sogan Klasik (bergaya.id)

Nampaknya motif yang satu ini sudah merakyat karena sangkin populernya sebagai salah satu motif klasik batik sidomulyo.

Ciri khasnya sudah tentu pada petakan yang membentuk belah ketupat serta isen atau isian di dalamnya yang terkadang sulit ditebak.

Sedangkan warna sogan memang banyak dijumpai pada batik Solo dan Yogyakarta. Tidak seperti warna-warna cerah yang dimiliki batik-batik pesisir.

Baca Juga: 11 Ragam Motif Batik Solo dan Maknanya, Ada Batik Parang, Kawung, Sidomukti, dan Lainnya

5. Sidomukti Kupu-Kupu

Sidomukti kupu-kupu
Foto: Sidomukti kupu-kupu (pinterest.com)

Ornamen kupu-kupu merupakan ornamen khas sidomukti yang selanjutnya.

Kupu-kupu sebagai lambang kebebasan dan kesempurnaan mengajarkan bahwa untuk mencapai kebahagiaan dalam hidup diperlukan sebuah proses yang terkadang menyakitkan.

Hal tersebut didasari pada metamorfosis kupu-kupu yang sangat sempurna dan tentunya waktunya panjang hingga mencapai kupu-kupu yang indah.

6. Sidomukti Lukis

Batik Sidomukti Lukis
Foto: Batik Sidomukti Lukis (duniakeris.com)

Motif sidomukti ini sudah terjun bebas dan meninggalkan ciri khasnya yang biasanya berada di dalam garis ketupat atau petak-petak.

Warnanya juga lebih cerah dari warna sogan biasanya. Pada motif ini banyak dijumpai penggunaan unsur floral dalam motifnya.

Selain itu ornamen burung juga sering ditemukan dalam beberapa motif.

7. Prada Motif Sidomukti

Prada Motif Sidomukti
Foto: Prada Motif Sidomukti (bergaya.id)

Berbeda dengan Sidomukti asal Solo dan Jogja, kain prada lebih cenderung memilih warna-warna terang.

Biasanya model seperti ini bisa ditemukan di daerah Magetan yang kebanyakan juga menghasilkan sidomukti motif pring serta jalak.

‘Sidomukti’ memiliki arti yang cukup dalam, yakni diharapkan seseorang serta semesta yang mengharapkan sebuah kebahagiaan dapat terwujud.

Baca Juga: Mengenal 3 Ragam Rumah Adat Sulawesi Tengah dan Keunikannya

Variasi Ornamen Pendukung pada Motif Sidomukti

Batik Sidomukti membedakan ornamen utama yang menjadi ciri khas corak batik ini.

Penanda corak Sidomukti dengan ornamen tambahan/pendukung (isen-isen) yang menjadi melengkapi kompleksitas corak batik.

Beberapa contoh ornamen tambahan atau pendukung motif batik ini yaitu di antaranya:

1. Ukzel

Tambahan atau pendukung motif pertama berupa ukel yang merupakan hiasan daun dengan bentuknya mirip rambut keriting dan lain sebagainya.

Ukel sendiri menjadi ciri khas utama dari batik ini.

2. Cecekan

Isen-isen atau tambahan/pendukung dari motif ini yaitu cecekan yaitu merupakan titik-titik kecil rapat maupun renggang yang memenuhi ruang kosong di bidang ornamen.

3. Sawut

Selanjutnya yaitu sawut yang merupakan ornamen tambahan berbentuk garis-garis lembut yang berjajar sebagai pengisi daun, ekor burung dan sebagainya.

4. Cecek Pitu

Selanjutnya yaitu cecek pitu yang berupa titik-titik yang berjumlah tujuh buah dan biasanya memiliki bentuk melingkar.

5. Lung-Lungan

Terakhir yaitu lung-lungan merupakan corak tumbuh-tumbuhan (non-geometris). Lunglungan sendiri artinya kuncup atau sulur-sulur tanaman.

Baca Juga: Yuk Kenalan dengan 6 Motif Batik Bali yang Indah!

Itu dia Moms filosifi dan beragam motif batik Sidomukti. Semoga membantu, ya!

  • https://fasnina.com/batik-sidomukti/
  • https://www.semarangpos.com/kenali-filosofi-di-balik-ornamen-batik-sidomukti-1045037

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb