Bentuk Kepala Bayi Kerucut, Apakah Hal Ini Normal Moms?
Bentuk kepala bayi kerucut sering membuat orang tua merasa khawatir, terutama jika ini adalah pengalaman pertama melihat kondisi tersebut pada buah hati.
Meskipun terlihat tidak biasa, kondisi ini umumnya tidak berbahaya dan akan pulih dengan sendirinya.
Jadi, Moms sebenarnya tidak perlu khawatir berlebihan.
Penyebab Bentuk Kepala Bayi Kerucut
Namun sebenarnya, apa yang menjadi penyebab bentuk kepala bayi kerucut?
Berikut beberapa kemungkinan penyebab bentuk kepala bayi kerucut.
1. Tekanan pada Jalan Lahir
Salah satu penyebab bentuk kepala bayi kerucut yakni karena adanya tekanan pada jalan lahir.
Ketika bayi dilahirkan melalui persalinan normal, kepala bayi harus melewati serviks dan tulang panggul ibu yang sempit.
Proses ini menciptakan tekanan besar pada tengkorak bayi, terutama jika proses persalinan berlangsung lama atau bayi berada di posisi kepala lebih dulu (presentasi kepala).
2. Belum Terbentuknya Tulang Tengkorak Secara Sempurna
Melansir laman What to Expect, kondisi tulang tengkorak yang belum sempurna juga bisa jadi penyebab bentuk kepala bayi kerucut.
Perlu Moms ketahui bahwa, tulang tengkorak bayi saat lahir terdiri dari beberapa lempeng tulang yang belum menyatu sepenuhnya dan dipisahkan oleh sutura (celah antara tulang) serta fontanel (titik lunak).
Struktur ini dirancang secara alami agar fleksibel, sehingga memungkinkan kepala bayi menyesuaikan bentuknya saat melewati jalan lahir yang sempit.
Proses ini penting karena jika tulang tengkorak sudah kaku atau menyatu sebelum lahir, kepala bayi akan sulit beradaptasi dengan tekanan di jalur kelahiran, serta dapat meningkatkan risiko komplikasi persalinan.
Nah, tulang yang lentur dan fleksibel memungkinkan lempeng tengkorak sedikit bertumpang tindih atau bergeser (molding) sehingga kepala bisa melewati serviks dan jalan lahir dengan lebih mudah.
Akibat dari proses molding ini, kepala bayi tampak kerucut setelah lahir.
3. Durasi Persalinan dan Posisi Bayi
Persalinan yang berlangsung lama meningkatkan kemungkinan bayi mengalami tekanan berulang dan berkepanjangan di jalan lahir.
Saat kepala bayi terus-menerus terdorong melalui tulang panggul dan serviks, lempeng tulang tengkoraknya harus menyesuaikan dengan jalur sempit ini.
Jadi semakin lama proses persalinan, semakin besar kemungkinan kepala bayi mengalami perubahan bentuk sementara menjadi kerucut akibat tekanan ini.
Posisi bayi dalam rahim juga berpengaruh terhadap bentuk kepala.
Jika kepala bayi sudah tertekan di panggul ibu sebelum proses persalinan dimulai, kepala kerucut lebih mungkin terbentuk.
Hal ini juga berlaku untuk bayi yang lahir dengan bantuan alat seperti vakum atau forceps, karena alat-alat ini dapat menambah tekanan pada tengkorak bayi.
Apakah Moms Perlu Khawatir dengan Bentuk Kepala Kepala Bayi?
Moms tidak perlu khawatir jika Si Kecil lahir dengan bentuk kepala kerucut.
"Kepala tidak selalu memiliki bentuk bulat sempurna," ungkap Nicole Glyn, MD, dokter anak di GetzWell Pediatrics, San Francisco, sekaligus anggota American Academy of Pediatrics (AAP), seperti yang dikutip dari laman Parents.
"Bayi kita dapat memiliki benjolan atau tonjolan pada kepala. Setelah rambut bayi tumbuh, tonjolan tersebut tidak akan terlihat lagi. Bentuk kepala kerucut juga tidak akan memengaruhi perkembangan otak atau fungsi kognitif bayi."
Jadi, bentuk kepala kerucut ini bersifat sementara dan tidak bertahan hingga dewasa.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.