11 Januari 2024

Berat dan Tinggi Badan Anak Ideal Menurut WHO, Wajib Tahu!

Apakah Si Kecil masuk dalam kategori berat badan normal?
Berat dan Tinggi Badan Anak Ideal Menurut WHO, Wajib Tahu!

Kalkulator Tinggi Potensi Genetik (TPG)

Pertumbuhan Tinggi Badan Anak
Foto: Pertumbuhan Tinggi Badan Anak (Orami Photo Stock)

Tinggi Potensi Genetik (TPG) adalah estimasi tinggi dewasa seorang anak yang dihitung berdasarkan tinggi badan orang tua.

Rumus ini digunakan untuk memperkirakan kisaran tinggi minimal dan maksimal seseorang.

Secara teori, selama masa pertumbuhan, seseorang memiliki potensi untuk mencapai tinggi maksimal sesuai dengan genetiknya.

Jarang sekali pertumbuhan berhenti di bawah batas minimal TPG.

Kalkulator TPG ini merupakan metode yang paling akurat untuk memprediksi tinggi badan anak di masa dewasa, karena menghitung berdasarkan tinggi badan kedua orang tua.

Kalkulator TPG ini juga dikenal sebagai Metode Tinggi Orang Tua Tengah atau Metode Tanner, yang dibutuhkan adalah tinggi badan ibu dan ayah.

Dilansir Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), untuk mengetahui berapa potensi tinggi badan maksimal Si Kecil, Moms dapat menghitung nya dengan rumus berikut:

  • TPG anak laki-laki = ((TB ibu (cm) + 13 cm) + TB ayah (cm))/2 ± 8,5 cm
  • TPG anak perempuan = ((TB ayah (cm) – 13 cm) + TB ibu (cm))/2 ± 8,5 cm

Sebagai contoh, jika Moms ingin menghitung tinggi potensi genetik anak laki-laki dengan tinggi ayah 170cm dan ibu 160cm, perhitungannya:

TPG anak laki-laki

((160 (cm) + 13 cm) +170 (cm))/2 + 8,5 cm= 180cm

((160 (cm) + 13 cm) +170 (cm))/2 – 8,5 cm= 163cm

Dari perhitungan tersebut dapat diketahui bahwa potensi tinggi badan anak laki-laki tersebut berkisar antara 163cm – 180cm.

TPG anak perempuan

(175 cm + 160 cm - 13)/2 -8,5 cm= 152,5 cm

(175 cm + 160 cm - 13)/2 -8,5 cm= 169,5 cm.

Dari perhitungan tersebut dapat diketahui bahwa potensi tinggi badan anak perempuan tersebut berkisar antara 152,5 cm-169,5 cm. .

Jadi mulai sekarang Moms bisa menargetkan tinggi badan sesuai TPG yang telah dihitung ya.

Yuk, pantau berat badan, tinggi badan, hingga lingkar kepala Si Kecil sesuai dengan usianya, dengan tools Pertumbuhan dari Orami Apps.

Fitur ini akan memudahkan para orang tua untuk memastikan buah hati tumbuh sehat sekaligus dapat mendeteksi gangguan pertumbuhan sejak dini.

Bila Anak Masuk Kategori Pendek

Anak stunting (Orami Photo Stock)
Foto: Anak stunting (Orami Photo Stock)

Balita dengan TB/U <-2 SD adalah anak dengan perawakan pendek (short stature).

Ia wajib ditindaklanjuti dengan tatalaksana stunting dan dirujuk.

Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), penyebab perawakan pendek di antaranya:

1. Faktor Lingkungan

Status gizi ibu saat hamil, pola pemberian makan kepada anak, kebersihan lingkungan, dan angka kejadian infeksi pada anak adalah faktor yang berpengaruh pada rendahnya skor pengukuran tabel tinggi badan anak menurut usia.

Faktor lingkungan masih dapat diintervensi untuk mencegah perawakan pendek.

Sebagian besar perawakan pendek disebabkan oleh gizi kurang dalam waktu lama atau sering sakit.

2. Faktor Genetik dan Hormonal

Sementara, ada juga faktor genetik dan hormonal yang memengaruhi perawakan anak yang pendek.

Dalam jurnal Paediatrics and International Child Health, stunting dimulai dalam rahim dan berlanjut setidaknya selama 2 tahun pertama kehidupan pascanatal.

Dengan kata lain, periode dari pembuahan hingga ulang tahun kedua anak atau seribu hari pertama anak, telah diidentifikasi sebagai jendela peluang paling kritis untuk pencegahan anak yang pendek.

Baca Juga: Gejala Stunting pada Anak Selain Tinggi Badan, Wajib Tahu!

Anak yang masuk kategori tinggi (>+3 SD) biasanya tidak menjadi masalah.

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb