Berat dan Tinggi Badan Anak Ideal Menurut WHO, Wajib Tahu!
Bila Anak Masuk Kategori Tinggi
Anak yang masuk kategori tinggi (>+3 SD) biasanya tidak menjadi masalah.
Tapi perlu dirujuk ke dokter spesialis anak jika sangat tinggi menurut umurnya sedangkan tinggi orang tuanya normal.
Dikhawatirkan ia mengalami gangguan endokrin seperti tumor yang memproduksi hormon pertumbuhan.
Namun, kasus ini jarang terjadi di Indonesia.
Mencegah Perawakan Pendek pada Anak
Periode 1000 hari pertama kehidupan (awal kehamilan sampai anak berusia dua tahun) adalah periode kritis terjadinya gangguan pertumbuhan, termasuk perawakan pendek.
Karena itu, tindakan antisipasi sebaiknya dimulai sejak masa kehamilan.
Berikut cara mencegah perawakan pendek pada Si Kecil:
1. Saat Hamil
- Memeriksakan kehamilan secara teratur
- Menghindari asap rokok
- Memenuhi kebutuhan gizi selama hamil, misalnya dengan menu sehat seimbang serta cukup asupan zat besi, asam folat, dan yodium
2. Setelah Melahirkan
- Memantau pertumbuhan dan perkembangan anak lewat kunjungan ke pusat pelayanan kesehatan dengan jadwal sebagai berikut:
- Setiap bulan untuk anak 0-12 bulan
- Setiap tiga bulan untuk anak 1-3 tahun
- Setiap enam bulan untuk anak 3-6 tahun
- Setiap tahun ketika anak 6-18 tahun
- Memberikan ASI eksklusif sampai Si Kecil berusia enam bulan, diteruskan dengan pemberian MPASI yang memadai
- Mengikuti program imunisasi, terutama imunisasi dasar
Baca Juga: 7 Resep Telur Gulung Lezat, Ada Telur Gulung Korea!
Berat Badan Ideal Anak Menurut WHO
Sebagai orang tua yang baru memiliki anak, salah satu kekhawatiran ketika Si Kecil tidak tumbuh dengan baik.
Agar mengurangi rasa kekhawatiran, Moms perlu mengetahui berat badan ideal anak menurut Badan Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) sebagai salah satu pedoman.
Saat ini, Indonesia menggunakan kurva pertumbuhan milik WHO dan kurva dari Center for Disease Control Prevention (CDC).
Standar WHO ini menggambarkan pertumbuhan anak normal sejak lahir hingga 5 tahun, yang ada dalam kondisi lingkungan yang optimal.
Sedangkan untuk anak yang telah berusia 5 tahun ke atas, pedoman berat badan idealnya menggunakan kurva dari CDC atau kurva pertumbuhan nasional.
WHO telah menyusun secara lengkap berat badan ideal anak menurut WHO, baik laki-laki dan perempuan yang berusia 0-5 tahun.
Sementara, untuk anak berusia di atas 5 tahun, sedikit berbeda karena kisaran pengukurannya yang lebih ‘luas’.
Pengukuran ini diatur sebagai persentil pada grafik usia dan berat badan CDC Amerika Serikat.
Berkut ini tabel berat badan ideal anak menurut WHO yang menjadi pedoman untuk memantau tumbuh kembang Si Kecil:
Jika melihat table berat badan ideal anak menurut WHO baik untuk anak laki-laki dan perempuan, di usia 0-5 tahun ada standar deviasi 1 sampai 3 kilogram.
Baca Juga: 7+ Masjid Terindah di Dunia, Salah Satunya Ada di Indonesia!
Artinya, jika Si Kecil berat badannya kurang atau lebih 1-3 kilogram dari berat badan ideal itu, maka masih termasuk normal.
Faktor yang Memengaruhi Berat dan Tinggi Badan Anak
Gen anak adalah faktor terbesar yang menentukan seberapa tinggi dan seberapa berat mereka nantinya.
Namun, ada faktor lain yang menjadi penyebabnya:
1. Kehamilan
Jika Si Kecil lahir setelah tanggal jatuh tempo, mereka mungkin lebih besar dari rata-rata.
Jika mereka lahir prematur, mereka mungkin lebih kecil.
2. Kesehatan Selama Hamil
Jika Moms merokok, menggunakan narkoba, atau tidak makan dengan baik selama kehamilan, kemungkinan besar akan melahirkan bayi yang lebih kecil.
Jika berat badan bertambah banyak selama kehamilan atau menderita diabetes gestasional, kemungkinan besar melahirkan bayi yang lebih besar.
3. Jenis Kelamin
Bayi perempuan biasanya sedikit lebih kecil (panjang dan berat) saat lahir daripada bayi laki-laki.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.