Biografi Sutan Syahrir, Perdana Menteri Pertama Indonesia
Biografi Sutan Syahrir sebagai tokoh bangsa sangat penting untuk diketahui.
Sutan Syahrir adalah seorang intelektual, perintis, dan revolusioner kemerdekaan Indonesia yang menjadi politikus dan perdana menteri pertama Indonesia setelah Indonesia merdeka.
Ia memimpin Indonesia pada masa-masa awal kemerdekaan dan berjuang untuk memperjuangkan kedaulatan negara Indonesia di mata dunia.
Selama menjabat sebagai perdana menteri, Sutan Syahrir menghadapi banyak tantangan berat dari pihak oposisi.
Namun, ia tetap berjuang untuk memperjuangkan kedaulatan negara Indonesia di mata dunia dan memimpin Indonesia pada masa-masa awal kemerdekaan.
Ingin tahu biografi Sutan Syahrir selengkapnya? Simak sampai akhir, ya!
Baca Juga: 14 Sosok Pahlawan Nasional Wanita Indonesia dan Kisahnya
Kehidupan Awal Sutan Syahrir
Sutan Syahrir dilahirkan pada tanggal 5 Maret 1909 di Padang Panjang, Sumatera Barat.
Ayahnya, Mohammad Rasad yang dikenal sebagai Maharajo Sutan, merupakan seorang jaksa lokal yang diangkat oleh Sultan Deli untuk menjabat sebagai kepala jaksa dan penasihat di Kesultanan Deli.
Keluarga Sutan Syahrir tumbuh dalam lingkungan yang terdidik dan berpendidikan tinggi.
Ayahnya adalah seorang guru besar di Sekolah Tinggi Islam di Padang Panjang, sementara ibunya adalah seorang guru di sekolah dasar.
Kedua orang tuanya sangat menghargai pendidikan dan memberikan yang terbaik bagi perkembangan intelektual putra mereka.
Pendidikan awalnya dimulai di Hollandsch-Inlandsche School (HIS) di Padang Panjang, kemudian melanjutkan ke Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Bukittinggi.
Pada tahun 1929, ia melanjutkan studinya di Belanda, di mana ia aktif dalam gerakan mahasiswa Indonesia dan bergabung dengan organisasi Jong Java.
Selama masa ini, ia juga terlibat dalam perjuangan nasionalis Indonesia dan menulis banyak tulisan tentang perjuangan kemerdekaan.
Ia turut serta dalam pendirian Partai Nasional Indonesia (PNI) baru dan terlibat dalam aktivitas politik di Hindia Belanda antara tahun 1931 hingga 1934.
Ia juga aktif dalam berbagai organisasi, termasuk Himpunan Teater Mahasiswa Indonesia.
Selain itu, ia menjadi penulis prolifik dengan banyak artikel dan esai yang membahas perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Peran aktifnya dalam pergerakan nasionalis Indonesia terus berlanjut selama masa revolusi nasional Indonesia pada tahun 1945 hingga 1949.
Ia bahkan menjadi perdana menteri Indonesia pertama, memegang jabatan tersebut dalam periode penting sejarah bangsa Indonesia.
Baca Juga: Biografi Agus Salim, "The Grand Old Man" dari Sumatera Barat
Tingkat Pendidikan
Berikut latar belakang pendidikan Sutan Syahrir dalam perjalanannya sebagai perdana menteri pertama Indonesia:
- Sekolah Dasar: Sutan Syahrir memulai pendidikannya di Europeesche Lagere School (ELS), yang setara dengan Sekolah Dasar.
- MULO: Pada tahun 1926, ia menyelesaikan pendidikan Menengah Umum (MULO).
- Sekolah Lanjutan Atas: Setelah menyelesaikan MULO, ia melanjutkan pendidikannya ke sekolah lanjutan atas di AMS (Algemeene Middelbare School), yang merupakan sekolah menengah umum Belanda.
- Universitas Amsterdam, Belanda: Setelah lulus dari Sekolah Lanjutan Atas, ia melanjutkan pendidikannya ke jenjang perguruan tinggi di Universitas Amsterdam, Belanda, dengan jurusan hukum.
Pendidikan yang solid dan latar belakang intelektualnya membantu Sutan Syahrir dalam perjuangan untuk kemerdekaan Indonesia.
Ia adalah salah satu pendiri Republik Indonesia dan menjabat sebagai perdana menteri pertama Indonesia dari 14 November 1945 hingga 20 Juni 1947.
Baca Juga: 8 Profil Peserta My Sibling's Romance, Ada Pilot dan Akuntan
Karier Politik Sutan Syahrir
Sutan Syahrir adalah seorang politikus yang memegang peran sentral dalam perjuangan menuju kemerdekaan Indonesia.
Karir politiknya yang mencakup berbagai fase adalah sebagai berikut:
1. Aktivitas Politik di Belanda
Ia terlibat dalam aktivitas politik selama masa studinya di Belanda.
Ia menjalin hubungan erat dengan sesama aktivis kemerdekaan seperti Mohammad Hatta dan aktif dalam organisasi Jong Java.
2. Pendiri Partai Sosialis Indonesia
Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia, ia adalah salah satu tokoh yang mendirikan Partai Sosialis Indonesia pada tahun 1948.
Partai ini memiliki tujuan untuk mempromosikan ideologi sosialis di Indonesia.
3. Perdana Menteri Pertama Indonesia
Ia menjabat sebagai Perdana Menteri Indonesia pertama dari 14 November 1945 hingga 20 Juni 1947.
Selama masa jabatannya, ia memimpin negosiasi dengan Belanda dan berusaha memperoleh pengakuan internasional untuk kemerdekaan Indonesia.
4. Diplomasi
Ia dikenal sebagai seorang diplomat yang cerdas dan terampil.
Ia mewakili Indonesia di Majelis Umum PBB dan dihormati atas pidatonya.
Ia juga mengembangkan kebijakan Diplomasi Beras yang berhasil mengatasi blokade ekonomi Belanda dan mendapatkan simpati dari masyarakat India terhadap perjuangan Indonesia.
5. Aktivitas Politik Pasca-Perdana Menteri
Setelah masa jabatannya sebagai perdana menteri berakhir, Ia tetap aktif dalam politik.
Ia menjadi penasihat Presiden Soekarno dan juga menjabat sebagai Duta Besar Indonesia untuk India.
Namun, karier politiknya terhenti ketika ia dipenjara sebagai tawanan politik, dan ia akhirnya meninggal dunia pada tahun 1966.
Baca Juga: 10 Rekomendasi Buku Biografi untuk Membangkitkan Motivasi
Perannya Dalam Mendukung Kemerdekaan Indonesia
Sutan Syahrir memegang peran penting dalam menjaga kedaulatan Indonesia selama periode perjuangan kemerdekaan.
Beberapa perannya yang sangat signifikan dalam mempertahankan kedaulatan Indonesia adalah sebagai berikut:
- Menginfokan Berita Kekalahan Jepang: Sutan Syahrir memiliki peran kunci dalam menginfokan berita kekalahan Jepang kepada Soekarno dan Moh Hatta. Langkah ini kemudian memicu terjadinya proklamasi kemerdekaan Indonesia.
- Merencanakan Pengasingan Soekarno dan Moh Hatta ke Rengasdengklok: Sutan Syahrir merencanakan pengasingan Soekarno dan Moh Hatta ke Rengasdengklok untuk memastikan keselamatan mereka dari penangkapan oleh pihak Jepang.
- Melakukan Diplomasi: Sutan Syahrir aktif dalam diplomasi untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia di mata dunia. Salah satu pencapaiannya adalah mematahkan argumen perwakilan Belanda, Eelco van Kleffens, tentang kedaulatan dan perjuangan Indonesia, yang akhirnya mengakibatkan campur tangan PBB dalam konflik Indonesia-Belanda dan mendesak Belanda untuk mengakui kedaulatan Indonesia.
- Pengembangan Kebijakan Diplomasi Beras: Sutan Syahrir menciptakan kebijakan Diplomasi Beras yang berhasil menembus blokade ekonomi Belanda dan mendapatkan simpati dari masyarakat India terhadap perjuangan Indonesia.
- Memimpin Perundingan dengan Belanda: Sutan Syahrir memimpin berbagai perundingan dengan pemerintah Belanda, seperti perundingan Hoge Valluwe dan Linggarjati, untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
- Menjalin Hubungan dengan Amerika Serikat: Sutan Syahrir memainkan peran penting dalam menjalin hubungan dengan Amerika Serikat dan memperjuangkan dukungan Amerika Serikat untuk kemerdekaan Indonesia.
Melalui peran-perannya ini, ia berhasil menjaga kedaulatan Indonesia dan memperjuangkan kemerdekaan Indonesia di mata dunia.
Ini akhirnya menghasilkan kemerdekaan Indonesia yang kita kenal saat ini.
Baca Juga: 7+ Rekomendasi Restoran Korea di Bekasi, ada All You Can Eat
Demikian informasi lengkap tentang biografi Sutan Syahrir dan perannya dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
Semoga dapat memperkaya wawasan kita, ya!
- https://repository.usd.ac.id/25220/2/051314006_Full%5B1%5D.pdf
- https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/mkn/sutan-syahrir-si-kancil-dan-partai-sosialis-indonesia/
- https://www.biografiku.com/biografi-sutan-syahrir/
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.