
Scroll untuk melanjutkan membaca
Ruam popok memang masalah yang umum terjadi pada bayi dan sering kali membuat mereka merasa tidak nyaman, tak heran jika banyak para Moms yang mencari cara mencegah ruam popok pada Si Kecil.
Ruam popok pada bayi adalah kelainan kulit berupa iritasi yang terjadi pada area kulit yang tertutup oleh popok. Hal ini biasanya ditandai dengan munculnya bercak merah atau perubahan warna kulit yang menjadi pucat di sekitar selangkangan.
Kondisi ini bisa disebabkan oleh berbagai hal, tetapi umumnya terjadi akibat paparan urin dan tinja yang terkumpul di dalam popok.
Meskipun masalah ini umum, ruam popok perlu untuk ditangani segera, lho Moms agar tidak menimbulkan komplikasi yang lebih serius seperti infeksi bakteri.
Lantas, bagaimana cara untuk mencegah ruam popok pada Si Kecil? Yuk simak caranya di bawah ini.
Baca Juga: Pandangan Baby Blues dalam Islam dan Cara Mengatasinya
Foto: Orami Photo Stock
Melansir Current Opinion in Pediatrics Journal, ruam popok adalah peradangan kulit bayi yang tertutup oleh popok sehingga menyebabkan ruam akibat adanya reaksi kulit.
Kondisi ini menyebabkan kulit terlihat merah dan iritasi. Kulit yang terkena mungkin juga terasa hangat dan bayi merasa perih saat disentuh.
Biasanya, ruam popok paling sering dialami oleh bayi yang berusia 9-12 bulan. Gejala ruam popok bisa Moms dilihat tandanya dengan munculnya bercak kemerahan, bintik-bintik, dan tekstur kasar pada area yang tertutup popok, seperti bagian bokong dan juga pangkal paha bayi.
Ruam popok biasanya juga akan menimbulkan rasa gatal serta kurang nyaman pada bayi sehingga membuatnya rewel, bahkan sampai susah tidur.
Baca Juga: Mengenal Sinus Preauricular dari Gejala, Penyebab, Diagnosis, hingga Pengobatannya
Gejala umum ruam popok ditandai sebagai berikut:
Sebuah penelitian Continuing Medical Education menyebutkan ruam popok terbagi dua, yaitu diaper dermatitis iritan dan diaper dermatitis kandida/jamur yang secara umum mengenai area yang menggunakan popok pada individu berbagai usia.
Setiap jenis ruam popok memiliki gejala yang berbeda-beda, seperti:
Foto: istockphoto.com
Jenis ruam popok ini paling umum terjadi dan bisa mengenai berbagai usia. Gejala ruam popok jenis ini, seperti:
Tingkat keparahan dermatitis popok iritan bisa terjadi dari sangat ringan sampai berat, seperti dalam gambar di bawah ini.
Gambar tingkat keparahan diaper dermatitis. A. Sangat ringan, b. Ringan, c. Sedang, D. Sedang-Berat, E.Berat. (Irfanti Rakhma Tri et.all. Diaper Dermatitis.CDK Edisi Khusus CME-2/Vol. 47, th.2020)
Pada kasus parah dapat menyebabkan lecet atau luka, ujung penis dapat teriritasi disertai koreng, sehingga bayi sering buang air kecil dan terdapat bercak darah di popok.
Gambar diaper dermatitis kandida/jamur. (Irfanti Rakhma Tri et.all. Diaper Dermatitis.CDK Edisi Khusus CME-2/Vol. 47, th.2020)
Diaper dermatitis kandida adalah ruam popok yang disebabkan oleh jamur kandida. Gejala ruam popok pada jenis ini, yaitu:
Dalam beberapa kasus, diaper dermatitis kandida terkadang disertai sariawan mulut yang harus segera diobati sehingga mulut bayi harus selalu diperiksa oleh dokter.
Ruam popok yang disebabkan oleh jamur kandida dapat diatasi dengan salep antijamur, selain itu salep pelindung/ barrier ointment juga diperlukan untuk meningkatkan pertahanan kulit bayi dan perlindungan agar ruam popok tidak terulang kembali.
Ruam popok dapat mengakibatkan kulit bayi menjadi merah dan mulai mengelupas. Jika disentuh, lipatan kulit bisa terasa kasar dan bisa mengganggu jam tidur bayi karena sangat menyakitkan bagi bayi.
Oleh sebab itu, bayi menjadi sering rewel dan menangis, khususnya setelah buang air kecil atau besar maupun ketika Moms mengganti popoknya.
Baca Juga: 30 Inspirasi Nama Belakang Bayi Laki-laki yang Gagah dan Bagus
Foto: Orami Photo Stock
Ruam popok pada bayi dapat disebabkan oleh beberapa hal berikut ini:
Sebuah penelitian ilmiah Science Direct menunjukkan bahwa, paparan urin atau tinja yang terlalu lama dapat mengiritasi kulit sensitif bayi. Si Kecil mungkin lebih rentan terkena ruam popok jika dia sering buang air besar atau diare karena kotoran lebih mengiritasi daripada urin.
Si Kecil bisa terkena ruam popok sebagai akibat dari gesekan antara popok dan kulit, karena kulit bayi lebih tipis dibandingkan dengan kulit orang dewasa sehingga kulitnya lebih rentan merah dan cenderung sensitif.
Hindari penggunaan bedak tabur saat mengganti popok karena partikel-partikel bedak dapat merusak lapisan kulit bayi dan mudah ditumbuhi jamur sehingga bisa memperparah ruam popoknya.
Area bokong, paha, dan alat kelamin yang kerap bersentuhan dengan popok, memiliki kondisi yang lembap dan hangat yang memudahkan jamur untuk tumbuh. Hal ini menyebabkan kulit di bagian tersebut rentan mengalami infeksi bakteri atau jamur.
Baca Juga: Ketahui Jenis Bullying yang Mungkin Dialami Anak, Perhatikan Moms!
Sebenarnya, untuk mencegah ruam popok bayi merupakan hal yang mudah. Moms bisa melakukan 3 cara ini untuk mencegah ruam popok bayi yang mengganggu. Simak ya, Moms!
Foto: Orami Photo Stock
Cara mencegah ruam popok bayi yang pertama adalah dengan membiasakan diri untuk mengecek dan membersihkannya pada area popok.
Pengecekan tersebut berfungsi untuk mengetahui apakah popok tersebut sudah terisi oleh urin atau tinja dan kemudian dibersihkan dengan cara yang benar, seperti:
Foto: Orami Photo Stock
Jangan biarkan bayi menggunakan popok yang sama dalam jangka waktu lama, terutama jika popok sudah kotor. Membiarkan Si Kecil memakai popok terlalu lama dan kotor atau penuh justru dapat menyebabkan iritasi kulit.
Oleh karena itu, pastikan Moms selalu rutin mengganti popok bayi dengan cara yang tepat, seperti:
Cara mencegah ruam popok ini dapat membuat sirkulasi udara pada kulit bayi berlangsung lancar dan ruam popok bayi pun bisa segera sembuh.
Jika perlu, Moms perlu mengganti popok instan yang bisa digunakan Si Kecil. Moms bisa memilih merek popok instan lain yang terbukti berkualitas dan tidak menyebabkan ruam popok.
Baca Juga: Hari Ayah Nasional: Merayakan Segala Pengorbanannya untuk Si Kecil dan Keluarga
Salep Pelindung dapat digunakan untuk mencegah dan merawat ruam popok. Salep pelindung atau barrier ointment untuk ruam popok kini mudah ditemukan dan dijual bebas di apotek ataupun toko obat.
Pilih salep yang mengandung Pro Vitamin B5 (dexpanthenol). Melansir PubChem, salep dengan kandungan Pro Vitamin B5 bisa digunakan untuk merawat dan melindungi kulit bayi dari penyebab ruam popok.
Jika Moms bingung memilih salep yang tepat, Bepanthen Baby bisa menjadi pilihan yang utama.
Bepanthen® Baby merupakan salep popok bayi yang yang teruji klinis untuk merawat kulit bayi dan melindungi dari gesekan popok sebagai salah satu penyebab ruam popok.
Bepanthen® Baby bekerja dengan triple action formula, yaitu:
Selain itu, produk ini juga dapat memberikan lapisan pelindung yang tahan hingga 10 jam, lho Moms. Untuk kualitasnya, jangan diragukan lagi karena produk ini sudah dikenal di seluruh dunia lebih dari 75 tahun dan lebih dari 130 negara, di Indonesia telah tersertifikasi halal MUI.
Cara penggunaannya cukup mudah, yaitu:
Salep Bepanthen, juga bisa digunakan untuk merawat puting susu selama menyusui, lho. Moms cukup membersihkan puting susu setelah menyusui lalu oleskan Bepanthen® Baby.
Baca Juga: Bolehkah Anak Makan Telur Setiap Hari? Simak Jawaban Dokter Spesialis Anak Berikut Ini!
Kini, Moms tidak perlu panik saat mencegah ruam popok bayi. Tetap tenang dan rawatlah kulit bayi secara intensif.
Lakukanlah perawatan sedini mungkin supaya terhindar dari ruam popok bayi dengan cara mengoleskan Bepanthen® Baby! Bayi akan lebih sehat, ceria, dan Moms pun akan bahagia.
(ADV)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Copyright © 2023 Orami. All rights reserved.