Moms Wajib Tahu, Cara Menyimpan Tahu di Kulkas agar Awet!
2. Cara Membekukan Tahu yang Telah Dibuka
- Keringkan tahu untuk mengatasi kelembapan berlebih
Sebelum Moms membekukan sisa tahu yang telah dibuka kemasannya, disarankan untuk mengeringkan sisa air yang berlebih.
Hal ini untuk mencegah hilangnya rasa dan tekstur.
- Potong tahu menjadi beberapa bagian sebelum dibekukan
Memotong sisa tahu menjadi beberapa bagian, seperti bentuk kubus akan memudahkan Moms dalam menyimpannya dalam wadah.
Tahu berbentuk kubus yang beku juga nantinya akan memudahkan saat Moms ingin mengambil beberapa tahu untuk dimasak.
- Bekukan tahu di atas loyang
Tempatkan tahu yang telah dipotong menjadi kubus di atas loyang dan bekukan hingga 2 jam.
Tambahkan, kertas atau pelapis kue agar membuatnya lebih mudah saat dikeluarkan karena pelapis akan mencegah tahu tidak menempel pada loyang.
- Simpan tahu beku dalam kantong plastik atau wadah pembeku
Cara ini tidak hanya kedap udara, tetapi juga mencegah tahu yang telah dipotong menjadi kubus saling menempel.
Tempatkan tahu dalam plastik atau wadah di bagian atas freezer dan hindari menambahkan berat ekstra atas wadah tahu untuk menjaga teksturnya.
Baca Juga: 15 Makanan Khas Kendari Terkenal, Rasa Bintang Lima!
Cara Menyimpan Tahu Tanpa Ditaruh di Kulkas
Jika ruang di dalam kulkas penuh sehingga Moms tidak bisa menyimpan tahu, tidak perlu khawatir karena Moms bisa menyimpan tahu tanpa ditaruh di dalam kulkas.
Berikut cara menyimpan tahu tanpa ditaruh di dalam kulkas:
- Kukus Tahu dalam Kukusan
Siapkan kukusan yang airnya sudah mendidih lalu kukus tahu selama kurang lebih 5-10 menit tergantung banyak tahu yang dikukus.
Semakin banyak tahu yang dikukus maka semakin lama waktu mengukusnya karena panas uap dari kukusan akan berkurang sehingga membutuhkan waktu yang lebih lama saat mengukus.
- Biarkan Tahu Hingga Dingin
Sebelum disimpan, biarkan tahu yang telah dikukus dingin terlebih dahulu. baru setelahnya simpan di dalam wadah yang tertutup rapat.
Beri air mineral atau air bersih untuk merendam tahu yang telah dikukus.
Meski bisa disimpan tanpa diletakkan di kulkas, tapi tahu yang tidak disimpan dalam kulkas ini mungkin hanya tahan selama 1-2 hari saja.
Jika Moms ingin awet, maka di hari berikutnya tahu harus dikukus kembali.
Tapi tentu saja hal ini akan mengurangi bahkan merusak kandungan gizi yang ada di dalamnya.
Cara Mengetahui Kondisi Tahu yang Sudah Tidak Layak Konsumsi
Sangat mudah untuk mengetahui bahwa tahu sudah tidak layak konsumsi atau busuk.
Saat tahu dikeluarkan dari kulkas, Moms dapat mengetahui tahu busuk dari baunya yang asam sehingga sebaiknya segera dibuang.
Tahu biasanya tidak berbau apa-apa, itulah sebabnya bau asam merupakan indikator yang jelas dari tahu busuk.
Indikator penting lainnya dari kesegaran tahu adalah dari tampilannya.
Saat tahu mengental padahal sudah dicairkan setelah dari kulkas, kemungkinan besar tahu sudah tidak bagus untuk dimasak dan dimakan.
Baca Juga: 4 Resep Tahu Bacem yang Lezat, Cocok untuk Camilan atau Lauk
Moms juga dapat memeriksa tanda-tanda jamur pada tahu. Jika ada jamur pada tahu, maka kemungkinan besar bahwa tahu tersebut sudah basi.
Ingatlah bahwa setiap makanan harus selalu ditangani secara higienis, termasuk tahu. Hal ini penting untuk mencegah pembusukan.
Mengkonsumsi makanan basi dapat menyebabkan beberapa dampak.
Kemungkinan konsekuensi pertama dari makan tahu basi adalah keracunan makanan.
Keracunan makanan dapat menyebabkan muntah dan buang air besar yang tidak terkendali, bahkan juga dapat menyebabkan kelemahan dan demam pada beberapa orang.
Selain itu, keracunan makanan dapat menyebabkan dehidrasi bagi pasien. Jadi, tahu harus disimpan dengan benar untuk mencegah kemungkinan buruk ini terjadi.
Nah, itu dia Moms cara menyimpan tahu di kulkas yang tepat dan aman agar umur simpannya dapat lebih lama.
Yuk, segera ikuti langkah-langkahnya, Moms!
- https://growyourpantry.com/blogs/tofu/how-to-store-tofu
- https://www.tofutoday.com/how-long-does-tofu-last-and-best-ways-to-store-tofu/
- https://tofubud.com/blogs/tips/how-long-does-tofu-last
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.