21 November 2023

Serba-serbi Diare pada Ibu Hamil, Pahami Mitosnya!

Tidak perlu panik, ada beberapa langkah pengobatan dan pencegahannya
Serba-serbi Diare pada Ibu Hamil, Pahami Mitosnya!

Beberapa wanita bahkan tidak akan sering mengalami diare pada trimester ketiga mereka, meskipun yang lain akan merasakannya.

Ingat, pengalaman setiap orang akan berbeda-beda.

Beberapa wanita mungkin juga sangat khawatir tentang diare dan sembelit, karena mereka takut hal itu dapat menyebabkan keguguran.

Ini bukanlah ketakutan yang mengada-ada.

Pasalnya kram yang terkait dengan diare bisa terasa sangat mirip dengan kram yang terjadi saat keguguran.

Jika Moms harus mengejan untuk buang air besar, maka ini juga bisa menyebabkan bayi terdorong keluar.

Apalagi jika Moms pernah punya bayi sebelumnya, Moms mungkin ingat bahwa mengejan di akhir persalinan menggunakan banyak otot perut yang sama.

Jadi mungkin Moms perlu berhati-hati saat mengejan saat mendekati hari persalinan.

Sebagai gantinya, coba atasi masalah diare yang terjadi dengan cara-cara sederhana.

Baca Juga: 20 Manfaat Pisang untuk Kesehatan, Bisa Obati Diare!

Mitos Diare pada Ibu Hamil Menyebabkan Keguguran

Ilustrasi Diare pada Ibu Hamil
Foto: Ilustrasi Diare pada Ibu Hamil (Orami Photo Stock)

Beberapa orang mungkin mengatakan pada Moms bahwa diare pada ibu hamil bisa menyebabkan keguguran.

Tentu saja, hal ini menjadi ketakutan terbesar pada ibu hamil.

Namun faktanya, diare pada ibu hamil tidak akan menyebabkan keguguran.

Mengejan di toilet saat buang air besar karena diare juga tidak akan mendorong janin dalam kandungan Moms untuk keluar.

Jadi, kram perut yang Moms rasakan berhubungan dengan diare, bukan keguguran.

Sistem tubuh yang menyebabkan diare tidak terhubung dengan jalan lahir.

Meskipun kram perut terasa sangat mirip dengan keguguran, tetapi hal itu belum tentu benar-benar terjadi. Maka, tenangkan lah pikiran Moms.

"Diare memang termasuk dalam gejala keguguran, tetapi diare tidak akan menyebabkan keguguran," jelas Dr. Njoud Jweihan, MD seperti yang dikutip dari MomLovesBest.

Meskipun tidak menyebabkan keguguran, diare dapat mempengaruhi kehamilan karena bisa menyebabkan dehidrasi.

Daftar Makanan yang Boleh dan Dilarang saat Diare

Menurut dr. Bramundito, selama tidak ada keluhan, maka tidak ada makanan yang secara khusus harus dihindari.

"Namun, sebaiknya perhatikan produk-produk yang mengandung susu, terlalu berlemak, terlalu asam, atau terlalu pedas," jelasnya.

Jika Moms mengalami diare dan cemas jika tidak kunjung sembuh, maka penting untuk mengetahui jenis makanan apa saja yang boleh dan tidak boleh dimakan.

Dengan begini, maka Moms bisa lebih cepat untuk sembuh dari diare.

Dikutip dari American Academy of Family Physicians, makanan seperti pisang, nasi, apel, roti panggang adalah beberapa jenis makanan yang perlu Moms konsumsi saat mengalami diare.

Makanan ini tidak memiliki rasa yang kuat sehingga tidak berpotensi memperburuk sistem pencernaan.

Makanan ini juga bersifat mengikat, sehingga membantu mengencangkan tinja.

Beberapa jenis makanan lain yang baik dikonsumsi selama diare pada ibu hamil antara lain:

  • Sereal yang dimasak
  • Biskuit
  • Saus apel dan jus apel

Tak hanya itu, Moms juga perlu minum banyak cairan agar tetap terhidrasi dan mengganti cairan yang hilang.

Jika Moms bosan minum air putih, maka ada beberapa cara untuk mendapatkan asupan air dengan cara lain, misalnya:

  • Konsumsi kaldu bening, seperti kaldu ayam atau kaldu sapi, tanpa minyak.
  • Air kelapa atau minuman dengan kandungan elektrolit yang rendah gula.
  • Teh tanpa kafein

Baca Juga: 15+ Makanan Penyebab Sembelit yang Sebaiknya Dibatasi atau Dihindari

Setelah mulai pulih dari diare, Moms juga bisa segera mendapatkan kembali energi dengan menambahkan makanan seperti telur orak-arik.

Sementara itu, selama masa pemulihan, ada juga beberapa jenis makanan yang bisa memicu sistem pencernaan semakin buruk sehingga memperpanjang diare.

Beberapa makanan yang harus dihindari saat mengalami diare tersebut, antara lain:

  • Susu dan produk susu (termasuk minuman protein berbasis susu)
  • Makanan yang digoreng, berlemak, dan berminyak
  • Makanan pedas
  • Makanan olahan
  • Daging sapi muda
  • Ikan sarden
  • Sayur mentah
  • Bawang
  • Jagung
  • Semua buah jeruk
  • Buah-buahan lainnya, seperti nanas, ceri, beri berbiji, buah ara, kismis, dan anggur
  • Kopi, soda, dan minuman berkafein atau berkarbonasi lainnya.
  • Pemanis buatan, termasuk sorbitol

Cara Mengatasi Diare pada Ibu Hamil

Diare
Foto: Diare (Orami Photo Stock)

Diare merupakan BAB dalam tekstur cair dan terjadi lebih dari 3 kali sehari.

Nah, hal yang harus dipastikan pertama kali menurut dr. Bramundito adalah jangan sampai ibu hamil dengan kondisi diare mengalami kekurangan cairan atau dehidrasi.

"Sebaiknya perbanyak mengonsumsi air mineral, minuman yang mengandung elektrolit, atau cairan gula garam," katanya.

Cairan gula garam dapat dibuat sendiri dengan mencampurkan setengah sendok teh garam, enam sendok teh gula pasir, dan satu liter air.

Jadi, Moms tidak perlu mengonsumsi obat. Sebab, kebanyakan kondisi bisa disembuhkan sendiri.

Namun, ada juga beberapa langkah pengobatan yang bisa dilakukan, antara lain:

1. Beri Waktu Pemulihan

Sebagian besar kasus diare akan hilang dengan sendirinya dalam beberapa hari.

Hal ini sering terjadi jika diare pada ibu hamil disebabkan oleh keracunan makanan, virus, atau bakteri.

Namun selama diare, pastikan agar terus terhidrasi.

Hal ini karena diare dapat menghilangkan air dari tubuh, jadi minumlah banyak cairan, terutama air putih.

Selain itu, tambahkan cairan lain, seperti kaldu ayam atau sayuran dan larutan pengganti elektrolit, sangat membantu.

Hindari susu, minuman manis, kopi, teh, dan minuman energi, karena dapat memperburuk diare.

Sebagai informasi, waspadai juga tanda dan gejala dehidrasi berikut ini:

  • Mulut kering
  • Merasa pusing, sakit kepala, atau seolah-olah akan pingsan
  • Lebih jarang buang air kecil
  • Urine yang memiliki bau yang kuat
  • Urine yang berwarna kuning atau oranye sangat gelap

2. Pertimbangkan Mengganti Suplemen

Jika suplemen yang Moms konsumsi selama kehamilan, atau bahkan susu kehamilan menyebabkan diare, tubuh mungkin memerlukan waktu untuk menyesuaikan diri.

Namun, jika diare pada ibu hamil tidak berhenti, maka minta dokter mengganti jenis suplemen yang tanpa efek samping.

Baca Juga: 15+ Makanan yang Mengandung Karbohidrat, Enak dan Sehat!

Buat janji bertemu dokter jika diare tidak berhenti setelah dua atau tiga hari.

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb