
Epistaksis adalah kondisi kesehatan yang ditandai dengan keluarnya darah dari hidung.
Di Indonesia, kondisi ini disebut dengan mimisan.
Dilansir dari National Library of Medicine, epistaksis adalah kondisi ini sering dijadikan tanda masalah dalam kesehatan.
Pada dasarnya, epistaksis bukan merupakan hal yang berbahaya.
Mimisan dapat berhenti dengan sendirinya tanpa harus melakukan penanganan.
Mimisan adalah kondisi pendarahan yang terjadi di sekitar hidung.
Berikut ini penjelasan lebih selengkapnya, wajib disimak bersama agar paham cara mengetasinya, ya!
Baca Juga: Mimisan pada Anak, Berbahayakah?
Foto: Kondisi epistaksis atau mimisan (iStockphoto.com)
Penyebab dari mimisan biasanya karena pendarahan yang keluar dari hidung.
Jika mimisan keluar dari depan hidung dikenal dengan epistaksis anterior.
Mimisan bisa keluar dari bagian belakang hidung atau yang dikenal dengan istilah epistaksis posterior.
Kondisi epitaksis bisa juga keluar dari satu atau kedua lubang hidung.
Untuk kondisi epistaksis anterior, beberapa hal yang menyebabkan mimisan, yaitu:
Baca Juga: 13 Cara Mengatasi Hidung Tersumbat pada Bayi, Yuk Coba!
Selanjutnya, untuk epistaksis posterior, kondisi yang bisa menjadi penyebabnya yaitu:
Baca Juga: Mimisan pada Balita, Ketahui Penyebab, Pencegahan, dan Pengobatannya
Foto: Gejala Mimisan (mydr.com.au)
Biasanya, mimisan yang terjadi menandakan pendarahan yang terjadi.
Darah bisa keluar melalui hidung secara langsung.
Namun, darah bisa mengalir ke bagian belakang tenggorokan dan bisa menyebabkan batuk atau muntah darah.
Maka dari itu, kondisi epistaksis harus segera ditangani.
Terutama jika mimisan yang dialami adalah mimisan dengan kondisi parah.
Jika kondisinya parah, bisa jadi menunjukkan gejala, seperti:
Untuk mencegah kondisi semakin parah, penting untuk segera mengatasi epistaksis.
Secara lengkap, dalam penjelasan di bawah ini kita akan bahas bersama cara mengatasinya.
Baca Juga: 5 Cara Mencegah Mimisan pada Anak
Foto: Mengobati epistaksis atau mimisan oleh dokter (iStockphoto.com)
Bagi sebagian orang, keluarnya darah di bagian hidung dapat memberikan kepanikan.
Terutama bagi seseorang yang takut akan darah.
Sesulit apa pun kondisinya, ketika mimisan terjadi sebisa mungkin harus bisa tenang.
Setelah dapat menenangkan diri, dilansir dari Osmosis terdapat beberapa penanganan yang bisa dilakukan, yaitu:
Agar mimisan tidak lagi terjadi, Moms bisa menggunakan olesan petroleum jelly.
Oleskan di dalam hidung atau bisa menyemprotkan lauran garam steril.
Keduanya dapat membilas rongga hidung.
Jika epistaksis sering kambuh dan semakin parah, langkah yang tepat untuk segera melakukan konsultasi kepada dokter.
Terutama untuk kondisi mimisan yang terjadi akibat kecelakaan dan mimisan yang terjadi pada anak di bawah dua tahun.
Moms wajib segera ke dokter, jika mimisan yang terjadi lebih dari 30 menit dan darah yang keluar dalam jumlah banyak.
Terutama jika mimisan yang terjadi telah menganggu pernapasan.
Umumnya, dokter akan melakukan tindakan untuk mencegah epistaksis.
Tindakan-tindakan tersebut meliputi:
Baca Juga: Cara Mengatasi Mimisan dengan 5 Bahan Alami
Jika epistaksis memang cukup terjadi, Moms harus mulai menghindari aktivitas yang berat.
Usahakan Moms untuk menggunakan pelembap udara, seperti humidifier di rumah.
Juga biasanya untuk tidak menghirup atau meniup hidung terlalu kuat.
Hal tersebut bertujuan agar kondisi mimisan tidak lagi terjadi.
Nah itulah penjelasan lengkap terkait kondisi epistaksis atau mimisan.
Dari penyebab dan cara mengatasi di atas, semoga bisa mendapatkan melakukan kegiatan secara bijak agar terhindar dari kondisi mimisan.