4 Fakta Unik Panjang Usus Manusia, Bisa Capai 5 Meter!
Sebuah penelitian telah menunjukkan bahwa, hewan tanpa bakteri usus lebih rentan terhadap infeksi serius.
Bakteri yang ditemukan secara alami di dalam usus memiliki efek penghalang pelindung terhadap organisme hidup lain yang masuk ke tubuh.
Mereka membantu tubuh mencegah bakteri berbahaya tumbuh dengan cepat di perut.
4. Bakteri Usus Menular dari Ibu ke Anak melalui ASI
Sudah menjadi rahasia umum bahwa ASI dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan bayi.
Penelitian baru menunjukkan bahwa efek perlindungan bakteri usus dapat ditransfer dari ibu ke bayi selama menyusui.
Melansir Environmental Microbiology menunjukkan bahwam bakteri usus penting berpindah dari ibu ke anak melalui ASI untuk menetap di usus anak sendiri dan membantu sistem kekebalannya hingga dewasa.
Baca Juga: Inseminasi Buatan untuk Membantu Cepat Hamil, Bagaimana Caranya?
Apa yang Terjadi Jika Usus Manusia Terlalu Panjang?
Fungsi utama usus besar adalah menyerap sisa cairan yang belum tercerna sempurna dari usus halus.
Selain itu, organ ini juga menjadi tempat mengalirnya sisa pencernaan yang tak digunakan tubuh ke rektum untuk dibuang dalam bentuk feses.
Melansir Cleveland Clinic, proses pencernaan hingga makanan dikeluarkan menjadi kotoran membutuhkan waktu sekitar 36 jam.
Namun, jika Moms memiliki usus besar yang lebih panjang, proses ini mungkin membutuhkan waktu yang lebih lama.
Seseorang yang memiliki kondisi usus besar lebih panjang dibandingkan seharusnya disebut usus redundant.
Kondisi ini terjadi karena ujung usus terlalu panjang sehingga usus semakin berliku-liku.
Penyebab usus redundant umumnya terjadi karena faktor kelainan bawaan.
Artinya, bila Moms memiliki anggota keluarga yang memiliki ukuran usus besar yang lebih panjang, maka berisiko tinggi mengalami hal yang sama di kemudian hari.
Baca Juga: 7 Resep Bakwan Malang dengan Isian Lengkap, Bikin Ngiler!
Manusia dengan usus besar yang lebih panjang biasanya membutuhkan waktu lebih lama untuk mengeluarkan sisa makanan.
Hal ini dapat menyebabkan konstipasi alias sembelit yang kronis.
Beberapa orang yang memiliki usus besar yang lebih panjang mungkin tidak merasakan gejala apa pun.
Tetapi, ada pula yang mungkin mengalami gejala seperti:
- Perut kembung
- Susah buang air besar
- Sembelit
- Mual
- Muntah
- Nyeri perut bagian bawah
- Perut buncit
- Feses kering dan keras
Jika tidak ditangani, akan berisiko tinggi mengalami volvulus kolon.
Volvulus kolon adalah kondisi yang menyebabkan usus besar berputar atau terpelintir, sehingga aliran feses di usus besar jadi tidak lancar atau bahkan benar-benar terhenti.
Hal ini dapat memicu obstruksi kolon dan satu-satunya cara harus diatasi dengan jalan operasi.
Untuk mengatasinya, Moms bisa mengonsumsi makanan tinggi serat dan perbanyak minum air putih sehingga proses buang air besar semakin lancar
Baca Juga: 15 Manfaat Daun Kelor untuk Kesehatan dan Cara Mengolahnya
Nah itu dia Moms penjelasan mengenai panjang usus manusia hingga fakta-fakta tentang usus.
Mulai sekarang, yuk lebih menjaga kesehatan usus agar bekerja dengan baik!
- https://www.tandfonline.com/doi/full/10.3109/00365521.2014.898326
- https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/12497219/
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3796725/
- https://sfamjournals.onlinelibrary.wiley.com/doi/abs/10.1111/1462-2920.12238
- https://my.clevelandclinic.org/health/articles/7041-the-structure-and-function-of-the-digestive-system
- https://www.healthline.com/health-news/strange-six-things-you-didnt-know-about-your-gut-microbes-090713#6.-Gut-Bacteria-Can-Hurt-Your-Liver
- https://www.medicalnewstoday.com/articles/how-long-are-your-intestines#comparison
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.