11 Februari 2023

Fungsi Oviduk, Saluran Tuba pada Sistem Reproduksi Wanita

Berperan untuk mengangkut sel sperma
Fungsi Oviduk, Saluran Tuba pada Sistem Reproduksi Wanita

Organ reproduksi wanita tak sebatas vagina atau rahim saja, lho. Ada juga tuba falopi yang memiliki saluran dengan nama oviduk.

Bagian satu ini dikenal juga dengan sebutan saluran telur atau tuba, ini cukup memainkan peran penting dalam keberhasilan kehamilan.

Yuk, kenali lebih dekat dengan kegunaan dan fakta menarik terkait oviduk, Moms!

Anatomi Organ Oviduk

Ilustrasi Vagina
Foto: Ilustrasi Vagina (Orami Photo Stock)

Melansir dalam Histrology, oviduk ini juga dikenal sebagai saluran tuba fallopi.

Oviduk adalah saluran yang dilalui sel telur dari ovarium ke rongga rahim. Ini adalah bagian dari saluran reproduksi wanita yang cukup penting.

Setiap tuba fallopi memiliki panjang 10–13 cm diameter sekitar 0,5–1,2 cm. Namun, ini tak bisa menjadi acuan pasti dan bisa berbeda pada setiap orang.

Organ intim wanita ini dilapisi dengan lapisan selaput lendir yang memiliki sejumlah lipatan dan papila, benjolan kecil jaringan yang berbentuk kerucut.

Diketahui, ini terdiri dari sejumlah bagian yakni:

  • Dinding otot polos.
  • Lapisan mukosa bagian dalam.
  • Lapisan luar jaringan pendukung longgar (serosa).

Baca Juga: Posisi Spooning, Bisa Tingkatkan Keintiman Moms dan Dads

Umumnya, ini saluran berongga yang berada di perut bagian bawah atau panggul wanita.

Oviduk berjumlah 2 dan terdapat di setiap sisi, baik kiri maupun kanan di sebelah rahim. Bentuknya melingkar yang tersambung dengan ovarium wanita.

Diketahui sebelumnya, oviduk memiliki beberapa lapisan sebagai pelindung organ. Meski begitu, fungsinya tak sampai situ saja.

Ada pula lapisan silia, yakni jaringan berbentuk seperti rambut halus, yang berfungsi untuk mendorong sel telur yang dilepaskan saat ovulasi dari ovarium menuju rahim.

Ini juga membantu mendistribusikan cairan tuba ke seluruh organ.

Silia tuba fallopi paling banyak terdapat di ujung ovarium. Ini juga bisa mengalami perubahan sepanjang siklus menstruasi.

Gerakan pendorongan rambut silia meningkat menjelang waktu ovulasi. Tentunya, ini diatur oleh produksi estrogen dan progesteron.

Menariknya, beberapa wanita dengan kondisi yang dikenal sebagai sindrom Kartagener (gangguan fungsi silia), memiliki peluang yang sama dalam keberhasilan proses pembuahan.

Hal ini meskipun adanya gangguan pada rambut silia di daerah oviduk, lho.

Baca Juga: 12 Tanda Proses Pembuahan Sedang Terjadi, Salah Satunya Sakit Punggung

Fungsi Penting Oviduk

Vagina
Foto: Vagina (Mdpi.com)

Tak lengkap rasanya jika tak mengenal fungsi-fungsi dari oviduk pada reproduksi wanita.

Berikut beberapa fungsi penting dari saluran tuba atau oviduk, yakni:

1. Mengangkut Sel Sperma

Fungsi utama dari oviduk ini adalah untuk mengangkut sel sperma pria ke sel telur, dan persiapan untuk pembuahan.

Sel telur diambil oleh fimbriae dan kemudian akan didorong menuju rahim.

Gerakan ini dibantu oleh dorongan dari rambut halus silia, yang merupakan kontraksi ritmik otot-otot pada saluran tuba.

2. Pembuahan atau Kehamilan

Fungsi lain dari oviduk adalah untuk menunjang keberhasilan pembuahan.

Sperma akan melakukan perjalanan keluar dari rahim ke dalam saluran tuba, di mana mereka dapat bertemu dan membuahi sel telur.

Telur yang telah dibuahi kemudian melanjutkan gerakannya menuju rahim.

Jika telur yang dibuahi tertanam di dalam rahim dan terus berkembang, ini akan menjadi kehamilan.

3. Kontrasepsi Permanen

Pengangkutan telur yang berhasil melalui saluran oviduk, diperlukan bagi seseorang untuk hamil tanpa bantuan medis khusus.

Karenanya, fungsi lain dari saluran tuba ini juga sebagai sterilisasi permanen.

Biasanya, dilakukan dengan pengikatan saluran tuba untuk mencegah terjadinya kehamilan.

Melansir Mayo Clinic, dikenal dengan ligasi tuba, ini juga dapat menurunkan risiko kanker ovarium, terutama jika saluran tuba diangkat.

Baca Juga: Mengenal Mikroplastik, Potongan Plastik yang Mengancam Kesehatan Tubuh dan Lingkungan

Penyakit yang Menyerang Oviduk

Sakit Vagina
Foto: Sakit Vagina (Orami Photo Stock)

Di luar fungsinya untuk keberhasilan kehamilan, ada berbagai risiko penyakit yang bisa menyerang oviduk.

Berikut sejumlah kondisi yang perlu diketahui, yakni:

1. Kehamilan Ektopik

Kehamilan ektopik adalah kondisi yang paling sering dikaitkan dengan saluran tuba atau oviduk.

Ini terjadi ketika ada keterlambatan dalam pengangkutan sel telur yang telah dibuahi menuju rahim.

Dalam kasus seperti itu, sel telur yang telah dibuahi dapat tertanam dan menyebabkan kehamilan ektopik di dalam tuba.

Tentunya, pengobatan yang dilakukan disesuaikan lagi dengan riwayat kesehatan wanita tersebut.

2. Kelainan Saluran Tuba

Melansir britannica.com, kelainan atau kerusakan pada saluran tuba dapat memengaruhi kesuburan wanita.

Oviduk tersumbat atau rusak dapat dipicu karena:

  • Sperma tidak dapat mencapai sel telur.
  • Infeksi panggul (misalnya penyakit radang panggul).
  • Endometriosis.
  • Cacat bawaan.

Tentu, ini dapat dilihat melalui pemeriksaan fisik dengan dokter kandungan.

Baca Juga: Kenali Gejala Gonore pada Pria, Jangan Terlambat Diobati!

3. Salpingitis

Salpingitis mengacu pada penyakit peradangan yang menyebabkan penebalan saluran.

Ada dua jenis salpingitis yang umum terjadi pada oviduk, yakni:

  • Salpingitis isthmica nodosa

Ini melibatkan pembentukan nodul di dalam bagian isthmus tuba.

Nodul ini membuat sel telur lebih sulit melewati saluran tuba dan meningkatkan risiko kehamilan ektopik.

Ini juga dapat memicu ketidaksuburan pada wanita.

Jenis salpingitis ini lebih sering terjadi pada wanita di atas 35 tahun dan sering ditemukan di daerah Afrika-Amerika.

  • Salpingitis non-nodular

Ini biasanya disebabkan oleh infeksi, seperti yang terkait dengan penyakit radang panggul.

Baik salpingitis akut atau kronis, ini juga dapat menyebabkan penyumbatan tuba dan memicu jaringan parut.

4. Komplikasi Sterilisasi Tuba

Sakit Perut
Foto: Sakit Perut (Orami Photo Stock)

Salah satu penyebab paling umum dari gangguan pada oviduk adalah komplikasi klamidia. Ini biasanya akibat prosedur sterilisasi tuba yang disengaja.

Disebut juga sebagai torsi tuba atau torsi adneksa, ini terjadi ketika oviduk terpelintir dan memengaruhi suplai darah pada tubuh.

Jika tidak diobati, gangguan pada tuba dapat memengaruhi kesuburan.

Baca Juga: Bentuk Penis Kecil, Apakah Berdampak pada Kesuburan?

5. Kanker Saluran Tuba

Kanker tuba fallopi sangat jarang ditemukan, tetapi bisa terjadi. Kurang dari 1% kanker pada reproduksi wanita diperkirakan berasal dari saluran oviduk.

Ketika kanker terjadi di saluran tuba, kemungkinan besar merupakan hasil metastasis dari jenis kanker lain, seperti:

Di luar itu, pemicu kanker saluran tuba ini juga bisa berasal dari jenis kanker di luar organ reproduksi.

Semoga informasi ini bermanfaat dan kita terhindar dari risiko penyakit yang bisa menyerang oviduk ya, Moms!

  • https://www.histology.leeds.ac.uk/female/oviduct.php#:~:text=The%20oviduct%20is%20also%20known,loose%20supporting%20tissue%20(serosa).
  • https://www.mayoclinic.org/tests-procedures/tubal-ligation/about/pac-20388360
  • https://www.britannica.com/science/fallopian-tube

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb