29 September 2022

Mengulik Gejala Hingga Pengobatan Hidrokel (Pembengkakan Skrotum)

Walaupun bisa hilang, hidrokel tetap harus diawasi oleh dokter. Apa itu Hidrokel?
Mengulik Gejala Hingga Pengobatan Hidrokel (Pembengkakan Skrotum)

Skrotum yang membengkak tidak boleh disepelekan karena bisa jadi pertanda hidrokel.

Kondisi ini tidak cuma menyerang bayi yang baru lahir, tetapi juga orang dewasa, lho!

Sebenarnya, seperti apa kondisi ini? Yuk, kenali lebih dalam lewat ulasan berikut ini!

Apa Itu Hidrokel?

Hidrokel adalah pembengkakan di skrotum yang terjadi akibat penumpukan cairan.

Perlu Dads pahami jika skrotum adalah selubung tipid yang membungkus testis.

Bagian ini berfungsi untuk mengatur suhu testis dan memiliki banyak saraf serta pembuluh darah.

Kondisi ini umumnya terjadi pada bayi yang baru lahir dan biasanya membaik dengan sendirinya tanpa pengobatan ketika anak sudah berusia satu tahun.

Meski begitu, anak laki-laki dan pria dewasa juga bisa mengalami kondisi ini karena peradangan atau cedera di dalam skrotum.

Pada kebanyakan kasus, hidrokel tidak menimbulkan rasa nyeri dan tidak membahayakan.

Namun tidak menutup kemungkinan, jika Dads atau Si Kecil perlu pemeriksaan lebih lanjut ke dokter untuk mengatasinya.

Baca juga: 12 Cara Memperbesar Penis, Yuk Dicoba Dads!

Tanda dan Gejala Hidrokel

Hidrokel pada Bayi
Foto: Hidrokel pada Bayi (Health Line)

Biasanya, satu-satunya gejala khas dari hidrokel adalah pembengkakan tanpa rasa sakit pada salah satu atau kedua testis.

Pria dewasa dengan hidrokel mungkin mengalami ketidaknyamanan akibat beratnya skrotum yang bengkak.

Nyeri umumnya meningkat seiring dengan ukuran peradangan.

Terkadang, area yang bengkak mungkin lebih kecil di pagi hari dan lebih besar di waktu-waktu tertentu.

Kapan Harus ke Dokter?

Jika Dads atau Si Kecil mendapati terjadinya pembengkakan skrotum, penting untuk memeriksakan diri ke dokter.

Pemeriksaan ke dokter membantu mengetahui penyebab yang mendasarinya.

Dengan begitu, dokterdapat memilih perawatan yang tepat untuk mengatasi pembengkakan yang terjadi.

Hidrokel bayi biasanya hilang dengan sendirinya. Akan tetapi, jika hidrokel bayi tidak hilang setelah satu tahun atau jika membesar, segera periksa ke dokter.

Baca juga: Simak 10 Alat Pembesar Penis yang Efektif

Apa Saja Penyebab Hidrokel?

Skrotum Membengkak
Foto: Skrotum Membengkak (Clevelandclinic.com)

Melansir situs Mayo Clinic, ada beberapa penyebab hidrokel, di antaranya:

Pada Bayi

Testis akan turun dari rongga perut jain yang sedang berkembang dan memasuki skrotum.

Proses ini terjadi ketika kehamilan memasuki trimester akhir.

Nah, selama proses tersebut, testis dilindungi oleh kantung yang berisi cairan.

Dalam waktu satu tahun, kantung akan tertutup dengan sendirinya.

Sayangnya, pada beberapa bayi cairan dalam kantung tersebut tidak terserap dengan baik.

Akibatnya, terjadi penumpukan cairan dan membuat skrotum menjadi membengkak.

Kondisi yang terjadi pada bayi ini biasanya dikaitkan dengan hernia pada anak.

Diperkirakan sekitar 5% bayi yang lahir memiliki kondisi ini, terutama pada bayi prematur.

Pria Dewasa

Pada usia ini, hidrokel dapat terjadi akibat cedera atau peradangan di dalam skrotum.

Peradangan mungkin disebabkan oleh infeksi pada testis atau pada tabung kecil melingkar di belakang setiap testis (epididimitis).

Pria dengan penyakit menular seksual memiliki risiko lebih tinggi terhadap kondisi ini.

Baca juga: Dads Perlu Tahu, Ini 6 Penyebab Penis Mengecil

Apa Saja Pilihan Pengobatan Hidrokel?

Operasi Hidrokel
Foto: Operasi Hidrokel (News Medical Net)

Hidrokel biasanya tidak berbahaya dan tidak mempengaruhi kesuburan.

Akan tetapi, kondisinya mungkin terkait dengan komplikasi suatu masalah kesehatan, seperti:

  • Infeksi atau tumor yang mungkin mengurangi produksi atau fungsi sperma
  • Hernia inguinalis, yakni tonjolan usus atau jaringan lain yang terperangkap di dinding perut dan dapat menyebabkan komplikasi yang mengancam jiwa

Oleh karena itu, hidrokel tetap harus mendapat pengawasan dari dokter jika Dads atau Si Kecil memilikinya.

Pengawasan dilakukan untuk melihat apakah hidrokel hilang dengan sendirinya atau tidak.

Bila tidak hilang, penumpukan cairan perlu diangkat melalui pembedahan, biasanya sebagai prosedur rawat jalan.

Pembedahan untuk mengangkat hidrokel disebut dengan hidrokelektomi dan dapat dilakukan dengan anestesi umum atau lokal.

Sayatan dibuat di skrotum atau perut bagian bawah untuk menghilangkan hidrokel.

Setelah hidrokelektomi, Dads atau Si Kecil mungkin memerlukan selang untuk mengalirkan cairan dan pembalut besar selama beberapa hari.

Dokter mungkin akan merekomendasikan pemeriksaan lanjutan karena hidrokel mungkin kambuh.

Baca juga: Posisi Tidur untuk Penderita Hernia Berdasarkan Letaknya

Nah, jadi mulai sekarang saat Dads mandi atau ketika memandikan Si Kecil perhatikan ukuran testis.

Jika ukurannya membesar tanpa penyebab yang jelas, baiknya segera periksa ke dokter.

  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK559125/
  • https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/16294-hydrocele
  • https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/hydrocele/symptoms-causes/syc-20363969

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb