30 September 2022

Histoplasmosis: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Langkah Pengobatan

Bisa terinfeksi dari burung dan kelelawar
Histoplasmosis: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Langkah Pengobatan

Histoplasmosis merupakan infeksi yang terjadi ketika Moms menghirup spora jamur dari kotoran burung atau kelelawar.

Moms perlu waspada, karena spora jamur bisa melayang di udara akibat satu dan lain hal.

Spora jamur tersebut juga bisa mengontaminasi tanah yang terkena kotoran burung atau kelelawar.

Karenanya, petani atau Moms yang suka berkebun lebih berisiko terpapar jamur tersebut.

Apabila terjadi infeksi, gejalanya cenderung tidak tampak apabila Moms memiliki kekebalan tubuh yang baik.

Namun, pada orang dengan kekebalan tubuh yang lemak, seperti bayi dan penderita penyakit tertentu, gejalanya bisa serius.

Yuk, kenali penyakit histoplasmosis agar Moms bisa lebih waspada terhadap kondisi ini!

Baca juga: Kenali Gejala, Penyebab, dan Pengobatan pada Infeksi Paru-Paru

Penyebab dan Faktor Pemicu Histoplasmosis

Petani
Foto: Petani (Istockphoto.com)

Penyakit disebabkan oleh sel reproduksi (spora) jamur Histoplasma capsulatum yang terdapat di udara.

Spora (jamur) juga bisa tumbuh subur di tanah yang memiliki kelembapan tinggi dan mengandung bahan organik, terutama kotoran burung dan kelelawar.

Penyakit tidak menyebar dari satu penderita ke penderita lainnya.

Namun, bagi orang yang pernah mengalaminya, penyakit berisiko terjadi berulang kali.

Moms perlu waspada terhadap jamur tersebut, khususnya jika memiliki kondisi berikut ini:

  • Bekerja sebagai petani
  • Bekerja di tempat pengendalian hama
  • Bekerja sebagai pemelihara unggas
  • Bekerja sebagai petugas konstruksi
  • Bekerja sebagai tukang kebun

Moms juga perlu mengetahui jika anak yang berusia di bawah 2 tahun dan orang tua di atas 55 tahun berisiko tinggi terkena penyakit tersebut.

Sebab, mereka cenderung memiliki kekebalan tubuh yang lemah.

Tidak berhenti di situ, risiko histoplasmosis juga cukup tinggi pada orang-orang dengan kondisi berikut ini::

  • Menderita HIV atau AIDS
  • Pernah melakukan prosedur kemoterapi kanker
  • Mengonsumsi jenis obat kortikosteroid, seperti prednison
  • Mengonsumsi obat penghambat nekrosis tumor guna mengontrol rheumatoid arthritis (radang sendi jangka panjang).
  • Mengonsumsi obat-obatan setelah transplantasi organ guna mencegah penolakan oleh tubuh

Baca Juga: Kandidiasis, Jamur Vagina yang Pengaruhi Kesuburan?

Gejala Histoplasmosis

Gejala histoplasmosis biasanya muncul setelah 13 hingga 17 hari terpapar infeksi.

Beberapa keluhan yang umum dialami penderita penyakit tersebut, antara lain:

  • Demam
  • Panas dingin
  • Sakit kepala
  • Nyeri otot
  • Batuk kering
  • Sakit di area dada
  • Rasa lelah berlebihan

Beberapa penderita juga bisa mengalami ruam dan nyeri di bagian sendi.

Risikonya semakin tinggi pada penderita penyakit paru-paru, termasuk emfisema (penyakit yang berkembang setelah bertahun-tahun akibat merokok).

Dalam kondisi kronis (jangka panjang), gejala bisa meliputi penurunan berat badan dan batuk berdarah.

Disarankan untuk segera memeriksakan diri ke dokter jika mengalami gejala-gejala tersebut.

Semakin cepat dideteksi dan diatasi, semakin besar pula kemungkinan untuk kembali pulih.

Baca juga: Radang Selaput Otak: Penyebab, Gejala, Pencegahan, dan Vaksinasi yang Dapat Diberikan

Diagnosis Histoplasmosis

Paru-paru
Foto: Paru-paru (Istockphoto)

Histoplasmosis terkadang sulit didiagnosis, karena gejala hampir menyerupai penyakit tuberkulosis (TBC).

Karena itu, dokter mungkin perlu melakukan pemeriksaan penunjang yang diawali dengan mengambil sampel dari:

Setelah diagnosisnya benar bahwa Moms mengalami histoplasmosis, barulah pengobatan yang paling sesuai bisa segera dilakukan.

Pengobatan Histoplasmosis

Pengobatan biasanya tidak diperlukan jika penderita hanya mengalami gejala dalam intensitas ringan.

Namun, jika dirasa gejala sudah masuk ke dalam kondisi parah atau memiliki penyakit kronis, dokter akan memberikan obat antijamur.

Dalam kondisi parah, penderita disarankan untuk mengonsumsi obat selama 3 hingga 12 bulan. Ini tergantung pada intensitas gejala yang dialami.

Obat bisa diberikan dalam bentuk tablet atau suntik yang diberikan langsung oleh dokter di fasilitas kesehatan.

Dalam mengonsumsi obat, disarankan untuk mengikuti petunjuk dan anjuran dokter terkait dengan dosis penggunaannya.

Jangan mengurangi, menambahkan atau menghentikan penggunaan tanpa rekomendasi dari dokter.

Penggunaan obat yang dihentikan secara tiba-tiba membuat obat tidak bekerja secara optimal dalam mencegah pertumbuhan jamur.

Tetap mengonsumsi obat hingga batas waktu yang ditentukan oleh dokter, meski kondisi sudah lebih baik.

Ini bertujuan untuk mencegah kekambuhan infeksi di kemudian hari.

Baca juga: Solinfec Antijamur: Dosis, Manfaat, dan Efek Samping Penggunaan

Komplikasi Histoplasmosis

Penyakit bisa menyebabkan komplikasi serius, bahkan pada penderita dengan kondisi tubuh yang sehat.

Pada bayi dan orang berusia di atas 55 tahun, komplikasi bisa berdampak pada kondisi serius yang membahayakan nyawa.

Ada pun komplikasi yang perlu Moms waspadai, yaitu:

  • Sindrom kesulitan pernapasan akut. Histoplasmosis dapat merusak paru-paru hingga kantung udara karena terisi cairan. Ini mencegah pertukaran udara dan menguras oksigen dalam darah.
  • Masalah jantung. Penyakit berdampak pada peradangan pada kantung yang mengelilingi jantung (perikardium). Kondisi ini mengganggu kemampuan jantung untuk memompa darah.
  • Insufisiensi adrenal. Histoplasmosis dapat membahayakan kelenjar adrenal yang menghasilkan hormon dan memberikan instruksi ke setiap organ dan jaringan dalam tubuh.
  • Meningitis. Dalam beberapa kasus, histoplasmosis bisa menyebabkan peradangan pada selaput yang mengelilingi otak dan sumsum tulang belakang.

Pencegahan Histoplasmosis

Pakai Masker
Foto: Pakai Masker (Istockphoto)

Sulit untuk mencegah paparan jamur yang menyebabkan histoplasmosis, apalagi jika Moms bekerja atau tinggal di tempat yang rentan terpapar infeksi.

Namun, sejumlah langkah ini bisa dilakukan untuk menurunkan risiko penyakit tersebut:

  • Hindari paparan. Hindari proyek dan aktivitas yang membuat Moms berisiko terpapar jamur, seperti menjelajah gua dan memelihara burung.
  • Siram area. Disarankan untuk menyiram dengan air bersih sebelum bekerja di area proyek. Ini dapat membantu mencegah spora terbang ke udara.
  • Gunakan masker. Ini dapat menurunkan risiko terhirupnya spora jamur ke dalam tubuh.
  • Siram tanah. Lakukan sebelum mulai membersihkan kandang ayam atau burung, agar jamur tidak terbang dan mengontaminasi udara.

Demikian penjelasan mengenai histoplasmosis.

Ingat, jangan tunda untuk segera berobat ke dokter apabila Moms mengalami gejala-gejala yang berkaitan dengan penyakit tersebut.

Jangan abai dan dianggap sepele, karena penyakit ini bisa menyebabkan komplikasi serius apabila tidak segera diatasi.

  • https://www.cdc.gov/fungal/diseases/histoplasmosis/index.html#:~:text=Histoplasmosis%20is%20an%20infection%20caused,of%20bird%20or%20bat%20droppings.
  • https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/histoplasmosis/symptoms-causes/syc-20373495
  • https://www.healthline.com/health/histoplasmosis

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb