28 Maret 2024

Inerson, Obat Salep untuk Gejala Dermatitis dan Eksim

Simak kegunaan obatnya berikut ini
Inerson, Obat Salep untuk Gejala Dermatitis dan Eksim

Moms, sedang mencari obat untuk dermatitis (eksim) dan psoriasis? Mungkin inerson bisa menjadi solusinya.

Kenapa inerson?

Sebelum lebih jauh mengenai obat ini, ada baiknya untuk memahami sedikit apa itu dermatitis (eksim) dan psoriasis beserta bahayanya.

Fungsi Inerson

Inerson
Foto: Inerson (interbat.co.id)

Seperti yang sudah disebutkan, inerson dapat membantu menyembuhkan dermatitis dan psoriasis.

Obat ini berupa salep dengan kandungan desoximetasone 0.25% yang dapat mengurangi rasa gatal-gatal, kemerahan, maupun pembengkakan.

Desoximetasone sendiri adalah golongan obat kortikosteroid topikal yang penggunaannya harus dengan petunjuk dokter.

Sebuah studi yang dilakukan International Journal of Health Science and Research (IHSR) mengungkapkan efek dari dosoximetasone 0.25% terhadap penderita dermatitis dan psoriasis.

Dari 1.095 pasien penderita dermatitis dan psoriasis, mayoritas diantaranya cocok terhadap kandungan obat ini.

Selama 4-5 minggu, pasien merasakan perubahan positif tanpa adanya gangguan alergi dibanding zat-zat lainnya.

Baca juga: Neurodermatitis, Penyakit Kulit yang Sebabkan Rasa Gatal Tak Tertahankan

Dosis Inerson

Obat Salep
Foto: Obat Salep (Istockphoto)

Sebagai obat keras, inerson hanya dapat dikonsumsi dengan petunjuk dokter kulit.

Dosis penggunaannya pun bisa berbeda tergantung dari anjuran yang diberikan.

Secara umum, inerson dapat digunakan 12 kali sehari dengan dioles secara tipis.

Akan tetapi untuk lebih jelasnya, sangat disarankan berkonsultasi lebih dulu kepada dokter.

Cara Penyimpanan

Inerson dapat disimpang dengan suhu ruang 20-25 derajat Celcius.

Tidak disarankan untuk menyimpan obat ini di tempat yang terkena matahari langsung.

Efek Samping Inerson

Telapak Tangan Gatal (Freepik.com)
Foto: Telapak Tangan Gatal (Freepik.com)

Hentikan penggunaan obat ini jika Moms merasakan beberapa efek samping berikut:

  • Sensasi terbakar
  • Gatal
  • Kulit yang semakin kering
  • Iritasi
  • Maserasi kulit
  • Infeksi sekunder
  • Telagiektasis
  • Striae
  • Miliaria

Baca juga: Desoximetasone Obat Gatal dan Ruam Kulit, Ketahui Aturan Pakainya

Interaksi Obat dan Kontraindikasi Pasien

Menggaruk Tangan (Orami Photo Stock)
Foto: Menggaruk Tangan (Orami Photo Stock)

Sebelum memutuskan untuk menggunakan inerson, ketahui dulu apa saja kemungkinan reaksi obat yang tejadi dari obat ini:

Interaksi Obat

Meskipun inerson hanya digunakan dengan petunjuk dokter, tidak ada salahnya untuk memerhatikan kemungkinan interaksi obat.

Beberapa jenis obat yang tidak bisa digunakan bersama inerson, antara lain:

  • Deferasirox
  • Ceritinib
  • Aldesleukin
  • Kortikorelin dan Hyaluronidase

Kontraindikasi Pasien

Tidak semua penderita dermatitis dan prosiasis bisa mengonsumsi inerson.

Maka dari itu peran dokter menjadi penting untuk menentukan obat mana yang cocok.

Inerson sangat tidak dianjurkan untuk diberikan kepada pasien dengan kondisi:

  • Tuberkulosis Kulit

Tuberkulosis kulit atau TBC kutaneous adalah penyakit infeksi kulit akibat bakteri yang sama dengan TBC paru.

Bakteri tersebut ialah Mycrobacterium tuberculosis yang bisa menjalar ke kulit atau melalui peredaran darah dan limfogen.

Umumnya penderita TBC kulit memiliki penyakit TBC Paru.

Namun ada juga pasien yang tidak pernah terinfeksi TBC Paru, namun tekena TBC kulit atau disebut TBC kulit sekunder.

Ciri-ciri TBC kulit tidak bisa dilihat secara khusus karna mirip dengan masalah kulit lainnya.

Maka dari itu, jika Moms menemukan adanya tanda lesi dalam kulit, sebaiknya segera periksakan diri.


  • Acne Vulgaris
Bintik Merah pada Wajah
Foto: Bintik Merah pada Wajah (Orami Photo Stocks)

Acne vulgaris adalah kondisi kulit yang merujuk pada segala jenis jerawat.

Seperti komedo, kista, nodul, papula, dan pustula.

Bukan hanya di area wajah, acne vulgaris bisa tumbuh di berbagai area tubuh.

Kondisi ini merupakan salah satu penyakit kulit yang paling umum.

  • Cacar Air

Cacar air adalah penyakit kulit yang menular.

Penyakit ini disebabkan oleh virus Varicella zoster.

Penderita cacar air biasanya ditandai dengan adanya ruam yang berisikan cairan dan rasa gatal di seluruh tubuh.

Pada penderita cacar air, sangat tidak disarankan untuk menggunakan inerson.

Jika Moms menderita cacar air dan dermatitis atau psoriasis di waktu yang bersamaan, sangat disarankan untuk meminta petunjuk dokter.

Baca juga: Cacar Air pada Bayi, Ini Fakta yang Harus Moms Ketahui

  • Rosacea

Hampir mirip dengan jerawat, rosacea adalah gangguan kulit dengan kemerahan dan bintik.

Perbedaannya, rosacea dapat membuat kulit menebal sehingga pembuluh darah terlihat.

  • Impetigo
Penyakit pada Kulit Bayi (Orami Photo Stock)
Foto: Penyakit pada Kulit Bayi (Orami Photo Stock)

Penyakit kulit yang satu ini juga merupakan penyakit menular.

Impetigo bisa menyerang bayi dan anak-anak dengan tanda adanya bercak merah maupun lepuhan pada kulit.

Meskipun bukan kondisi yang mengkhawatirkan, namun impetigo sangat mudah terjadi.

Karena gejalanya yang mirip ruam, Moms perlu berhati-hati terhadap penanganan obatnya.

Penggunaan inerson juga tidak disarankan bagi penderita penyakit ini.

  • Alergi atau Hipersensitif Desoximetasone

Karena inerson mengandung desoximetasone 0.25%, maka orang yang alergi atau pun hipersensitif terhadap kandungan ini sebaiknya tidak mengonsumsinya.

Jika memang pasien sedang menderita dermatitis atau psioriasis, sebaiknya tanyakan kepada dokter untuk obat alternatif.

Selain kondisi di atas, inerson juga tidak direkomendasikan untuk ibu hamil maupun menyusui.

Studi pada hewan menunjukan inerson dapat memberikan efek pada janin.

Meskipun penelitian ini tidak dilakukan kepada manusia, namun ada baiknya untuk lebih berhati-hati.

Konsultasikan lebih dulu kepada dokter sebelum menggunakan obat ini.

  • Glaukoma

Penggunaan prednison dapat meningkatkan tekanan intraokular dan memperburuk glaukoma.

Oleh karena itu, pasien dengan riwayat glaukoma harus menggunakan prednison dengan hati-hati dan di bawah pengawasan dokter yang berkualifikasi.

Moms perlu memerhatikan jumlah yang dikonsumsi oleh seseorang yang memiliki riwayat penyakit glaukoma.

Jangan lupa untuk segera dibawa ke dokter ketika reaksinya buruk ya Moms.

  • Kulit Atrofi

Kulit atrofi adalah kondisi di mana kulit menjadi tipis, lemah, dan kehilangan elastisitasnya karena pengurangan jumlah kolagen dan elastin di dalamnya.

Penggunaan jangka panjang atau terlalu sering dari kortikosteroid topikal seperti Inerson pada area kulit tertentu dapat menyebabkan kulit mengalami atrofi.

Ini adalah efek samping yang cukup umum dari kortikosteroid topikal

Selain itu, hal ini juga merupakan alasan utama mengapa penggunaan obat ini harus sesuai dengan panduan dokter dan diresepkan dalam dosis yang tepat.

Nah, itu dia pembahasan lengkap mengenai inerson untuk mengatasi eksim dan psoriasis.

Sebelum menggunakannya, pastikan Moms berkonsultasi ke dokter, ya.

  • https://www.researchgate.net/publication/321724512_Desoximetasone_025_Cream_and_Ointment-An_Updated_Review_of_Its_Pharmacological_Properties_and_Therapeutic_Efficacy_in_the_Treatment_of_Steroid_Responsive_Dermatoses
  • https://e-journal.unair.ac.id/JBE/article/view/17362
  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4004110/
  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC8430412/

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb