Supaya Bekerja Efektif, Pahami Aturan Pakai Procold Flu
Obat Procold Flu mungkin sudah tidak asing bagi Moms dan Dads karena dapat ditemukan dengan mudah di warung atau toko obat.
Seperti namanya, obat ini digunakan untuk mengatasi flu. Nah, sebelum digunakan, baiknya pahami lebih dahulu aturan pakainya berikut ini.
Manfaat Procold Flu
Foto: Orami Photo Stock
Procold Flu adalah obat untuk meringankan gejala flu, seperti demam, sakit kepala, hidung tersumbat dan bersin terus-menerus.
Obat ini mengandung 500 mg paracetamol, 10 mg phenylephrine, dan 2 mg chlorpeniramine maleate.
Pada dasarnya, flu bisa sembuh dengan sendirinya meski membutuhkan waktu sekitar 7 hari.
Ini karena tubuh membuat antibodi untuk melawan infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan.
Meski begitu, banyak yang mengeluhkan jika gejala flu jauh lebih parah ketimbang pilek, misalnya menyebabkan demam dan sakit kepala yang mengganggu aktivitas.
Jika Moms dan Dads mengalami gejala tersebut, Procold Flu bisa jadi salah satu obat pilihan.
Paracetamol yang terkandung di dalam obat ini dapat meringankan sakit kepala dan menurunkan demam.
Sementara phenylephrine masuk dalam kategori dekongestan yang fungsinya mengatasi bersin-bersin dan hidung tersumbat.
Fungsi phenylephrine sama dengan chlorpeniramine maleate sehingga membuat obat jadi lebih ampuh dalam mengatasi gejala flu.
Moms bisa dengan mudah mendapatkan obat Procold Flu seharga Rp 3.500,00 per blister.
Baca juga: Insto (Obat tetes Mata): Kegunaan, Dosis, dan Cara Menggunakannya
Dosis dan Aturan Pakai Procold Flu
Foto: Orami Photo Stock
Procold Flu tersedia dalam bentuk tablet minum. Setiap orang mungkin mendapatkan dosis obat yang berbeda-beda, biasanya berdasarkan usia.
Berikut ini adalah dosis obat yang biasanya tertera di kemasan.
- Dewasa dan anak di atas 12 tahun : 1 kaplet, diminum 3 kali per hari.
- Anak usia 6 - 12 tahun : 1/2 kaplet, diminum 3 kali per hari.
Minum obat ini sesuai dengan saran dokter atau mengikuti aturan pakai yang tertera di kemasan obat.
Jangan menambahkan atau mengurangi dosis obat yang sudah ditentukan.
Cobalah minum obat ini di waktu yang sama setiap harinya agar tidak melewatkan dosis obat.
Jika terlewat, segera minum. Akan tetapi, jika Moms baru menyadarinya dan sudah mendekati waktu minum obat selanjutnya, jangan menggandakan dosis.
Kembali pada jadwal minum obat seperti sebelumnya. Obat ini sebaiknya diminum dengan segelas air setelah Moms atau Dads makan.
Tujuannya, untuk mencegah terjadinya masalah pencernaan.
Baca juga: Pahami Aturan Pakai Grantusif, Obat Batuk Alergi yang Bisa Dibeli di Apotek
Efek Samping Procold Flu
Procold Flu umumnya aman digunakan. Namun, tidak menutup kemungkinan dapat menimbulkan efek samping pada beberapa orang.
Setiap orang bisa menunjukkan efek samping yang berbeda-beda. Bahkan, ada pula yang mengalami efek samping yang tidak disebutkan di bawah ini.
- Sakit perut
- Mual dan muntah
- Sakit kepala
- Kecemasan
- Pusing
- Sulit tidur
- Penyakit kuning (kulit dan bagian putih mata menguning)
Biasanya efek samping yang muncul cukup ringan dan dapat membaik dengan sendirinya.
Namun, ada juga yang mengalami efek samping yang berlangsung lebih lama sehingga mengganggu aktivitas.
Jika efek samping tidak juga membaik, segera konsultasikan ke dokter untuk mengetahui kondisi lebih lanjut.
Sementara bila Moms atau Dads mengalami pusing sebaiknya tidak mengemudi atau melakukan aktivitas yang butuh konsentrasi tinggi.
Baca juga: Mengenal Favipiravir, Obat untuk COVID-19
Selain efek samping, pemakaian obat Procold Flu mungkin juga bisa menimbulkan reaksi alergi.
Kondisi ini terjadi ketika tubuh seseorang merespons bahan-bahan aktif yang ada pada obat secara berlebihan.
Hal tersebut menimbulkan ruam gatal pada kulit, pembengkakan pada wajah, dan sesak napas.
Bila kondisi ini terjadi, minta bantuan medis untuk mendapatkan penanganan segera.
Reaksi alergi tidak boleh dipandang sebelah mata, karena pada beberapa kasus bisa membahayakan jiwa, terutama jika menyebabkan sesak napas.
Umumnya, penggunaan obat perlu dihentikan jika memang reaksi alergi muncul. Ini karena efek buruknya jauh lebih banyak ketimbang manfaatnya.
Agar tidak terjadi, beri tahu dokter jika Moms atau Dads memiliki alergi terhadap paracetamol, phenylephrine, dan chlorpeniramine maleate.
Baca juga: 18 Obat Sariawan Anak yang Aman, Tersedia dari Bahan Alami Hingga Obat di Apotek
Tidak hanya alergi, beberapa kondisi dan masalah kesehatan berikut ini juga perlu diberitahukan dokter.
- Kehamilan dan menyusui
- Penyakit liver
- Hipertensi
- Penyakit ginjal
- Penyakit tiroid (hipotiroidisme atau hipertiroidisme)
- Penyakit jantung
- Diabetes
- Pembesaran prostat
Orang dengan kondisi di atas perlu pertimbangan dokter sebelum menggunakan obat.
Selain itu, penggunaan obat di bawah ini juga perlu diberitahukan karena bisa menimbulkan interaksi.
Efeknya mungkin membuat obat tidak bekerja optimal atau malah menimbulkan masalah kesehatan lain.
- Obat dekongestan lain misalnya naphazoline, oxymetazoline, dan xylometazoline
- Obat untuk tekanan darah tinggi atau penyakit jantung misalnya digoksin dan prazosin
- Obat antidepresan contohnya amitriptilin dan nortriptilin
- Obat untuk asma, seperti bambuterol, salmeterol, dan terbutaline
Meskipun obat ini umumnya aman digunakan, tetap patuhi aturan pakai dan lakukan konsultasi ke dokter terutama memiliki masalah kesehatan tertentu.
- https://www.kalcare.com/estore/procold-flu-blister
- https://www.mims.com/india/drug/info/procold/procold%20caplet
- https://www.mims.com/indonesia/drug/info/paracetamol/patientmedicine/paracetamol%2B-%2Brectal
- https://www.mims.com/indonesia/drug/info/phenylephrine/patientmedicine/phenylephrine%2B-%2Boral
- https://www.mims.com/indonesia/drug/info/chlorphenamine/patientmedicine/chlorphenamine%2B-%2Boral
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.