Jerawat Pustula: Pengertian, Penyebab, dan Cara Mengatasinya
Jerawat pustula merupakan salah satu masalah kulit yang sering Moms rasakan.
Jurnal Seatpearls menjelaskan jerawat adalah kelainan inflamasi pada unit pilosebasea yang berlangsung secara kronis dan bisa sembuh dengan sendirinya.
Kelainan kulit ini sangat umum dan dapat bersifat peradangan atau non-peradangan.
Selain di wajah, jerawat juga bisa tumbuh di area tubuh lainnya, khususnya yang mengandung banyak minyak atau bagian tumbuh yang lembab.
Jenis jerawat yang tumbuh tersebut biasanya berwarna berwarna putih atau merah dengan bagian tengah berwarna putih.
Jika memiliki benjolan seperti itu di tubuh, mungkin Moms memiliki jerawat pustula.
Baca Juga: 5 Cara Menghilangkan Bekas Jerawat dengan Lidah Buaya
Mengenal Apa Itu Jerawat Pustula?
Jerawat pustula adalah benjolan kecil di kulit yang berisi cairan atau nanah.
Biasanya muncul sebagai benjolan putih yang dikelilingi oleh kulit merah, terkadang jerawat ini bisa tumbuh kecil, tetapi bisa tumbuh cukup besar.
Jenis jerawat ini bisa berkembang di bagian tubuh mana pun, tetapi paling sering di punggung, dada dan wajah. Biasanya, jerawat ini bisa ditemukan berkelompok di area tubuh yang sama.
Penyebab tumbuhnya jerawat satu ini biasanya karena ketidakseimbangan hormon atau perubahan hormon dalam tubuh.
Kondisi kulit ini sangat umum, terutama di kalangan remaja dan dewasa muda.
Jerawat jenis ini bisa diatasi dengan obat-obatan atau jika kasusnya sudah parah, mungkin dokter akan melakukan tindakan seperti operasi.
Penyebab Jerawat Pustula
Jerawat pustula dapat terbentuk ketika kulit Moms meradang akibat reaksi alergi terhadap makanan, alergi lingkungan, atau gigitan serangga.
Jerawat pustula berkembang ketika dinding pori yang terkena mulai rusak.
Kemudian muncul noda merah pada kulit yang membengkak atau pembengkakan papula pada kulit.
Sel darah putih berkumpul di papula, membentuk nanah yang melawan infeksi dari kotoran atau bakteri yang masuk ke pori-pori.
Pada titik ini, papula menjadi pustula yang berisi sebum, bakteri, dan puing-puing sel. Bakteri penyebab jerawat ini adalah Propionibacterium acnes.
Penyebab jerawat ini juga hampir sama dengan yang lain, yaitu perubahan hormonal selama pubertas, kehamilan, menopause, diet, menumpuknya minyak dan kotoran di kulit dan obat-obatan tertentu.
Selain itu, jerawat ini juga bisa disebabkan karena faktor genetik.
Di Mana Jerawat Pustula Tumbuh?
Jerawat pustula dapat tumbuh di berbagai bagian tubuh, namun umumnya muncul di area wajah, punggung, dada, dan bahu.
Jenis jerawat ini biasanya terjadi di dekat kelenjar minyak di kulit, sehingga dapat menimbulkan peradangan dan infeksi.
Jerawat pustula dapat tumbuh sendiri, tetapi pengobatan dengan obat jerawat atau penanganan dari dokter dapat membantu mempercepat penyembuhan.
Jerawat pustula juga dapat tumbuh di area lain seperti leher, ketiak, daerah pubis, dan hairline.
Jerawat pustula biasanya muncul sebagai benjolan meradang berwarna kemerahan dengan bagian tengah berwarna putih.
Ukuran jerawat ini dapat bervariasi, mulai dari kecil hingga besar, dan terasa nyeri ketika disentuh.
Untuk mengatasi jerawat pustula, beberapa cara yang dapat dilakukan, yakni:
- Mengoleskan salep jerawat
- Menjaga kulit di sekitar pustula tetap bersih dan bebas minyak
- Menggunakan produk yang mengandung bahan seperti asam salisilat, sulfur, dan peroksida
Baca Juga: 7+ Skin Care untuk Kulit Berminyak, Simak Ya Moms!
Perbedaan Jerawat Pustula dan Jerawat Biasa
American Academy of Dermatology menjelaskan ada enam jenis jerawat yang sering dialami oleh Moms, yaitu white heads atau komedo putih, black heads, pustula, papula, nodul dan kista.
Berikut perbedaan jerawat pustula dengan jerawat biasa.
Secara umum, jerawat memiliki karakter yang serupa. Karena semua jerawat disebabkan oleh pori-pori yang tersumbat.
Namun, ciri fisik antara jerawat ini dengan jerawat biasa berbeda.
Komedo hitam dan komedo putih adalah jenis jerawat terkecil.
Komedo hitam memiliki pori-pori terbuka, sedangkan komedo tertutup pada komedo putih.
Ciri fisik jerawat pustula sama dengan jerawat papula, keduanya lebih besar dari komedo dan komedo putih.
Jerawat ini terjadi ketika dinding pori-pori rusak dan menyebabkan jerawat yang lebih besar terbentuk.
Jerawat ini biasanya berwarna putih dan tidak berisi nanah, seperti papula. Selain itu, jerawat ini juga lembut saat disentuh.
Sementara jerawat nodul dan kista lebih besar dari papula dan pustula. Biasanya, jenis jerawat ini memerlukan perhatian medis untuk penyembuhan.
Selain itu, jerawat jenis ini juga bisa membuat kulit di sekitar pori menjadi sangat teriritasi.
Nodul lebih keras saat disentuh, sedangkan kista bersifat lebih lunak.
Baca Juga: 15 Rekomendasi Masker untuk Menghilangkan Bekas Jerawat
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.