03 Agustus 2022

Mengenal Ulos, Kain Khas Batak Toba yang Bernilai Seni Tinggi

Kain bernilai seni tinggi dan penuh filosofi
Mengenal Ulos, Kain Khas Batak Toba yang Bernilai Seni Tinggi

Jika menyebut kata ulos, pasti Moms langsung terbayang dengan kain khas Batak di Medan, Sumatera Utara.

Memang benar, setiap daerah di Indonesia memiliki kain khasnya masing-masing, termasuk juga suku Batak.

Sebenarnya, sebutan untuk kain tenun khas Sumatera Utara ini bisa dibedakan berdasarkan dari sub suku Batak itu sendiri.

Namun, kali ini akan diulas seputar indahnya ulos, kain khas Batak Toba yang bernilai seni tinggi dan penuh filosofi.

Kain tenun ulos memiliki berbagai motif dan jenis, serta dapat disesuaikan dengan acaranya masing-masing.

Ingin tahu lebih banyak mengenai kain khas Batak Toba ini? Simak ulasan berikut ini, ya, Moms!

Baca Juga: Mengenal Tenun Ulap Doyo, Kain Khas Kalimantan Timur

Bagian-bagian dari Ulos, Kain Khas Batak Toba

Bagian dari Ulos, Kain Khas Batak Toba.jpg
Foto: Bagian dari Ulos, Kain Khas Batak Toba.jpg

Foto: kain ulos (simarmata.or.id)

Kalau melihat dari sejarah, dulunya kain ulos adalah pakaian sehari-hari suku Batak. Setiap bagiannya ternyata memiliki nama yang berbeda-beda, lho, Moms.

Kain ulos yang dipakai oleh laki-laki, bagian atasnya disebut “hande-hande”.

Sementara itu, bagian bawahnya disebut “singkot”. Ada juga bagian penutup kepala, disebut dengan “tali-tali” atau “detar”.

Kain tenun ulos yang dipakai oleh perempuan, bagian bawah hingga batas dada disebut “haen”.

Bagian penutup punggungnya disebut “hoba-hoba”. Jika memakai ulos berupa selendang disebut dengan “ampe-ampe”. Bagian penutup kepalanya disebut sebagai “saong”.

Sebutan untuk kain ulos yang dipakai wanita saat menggendong anak, disebut “hohop-hohop”.

Sementara itu, alat untuk menggendong disebut dengan “parompa”.

Apabila seorang wanita sedang menggendong anak, penutup punggung disebut “hohop-hohop” sedang alat untuk menggendong disebut’ “parompa”.

Baca Juga: 12+ Makanan Khas Medan, Dari Gurih Hingga Manis!

Pembuatan Ulos, Kain Khas Batak Toba

Pembuatan Ulos, Kain Khas Batak Toba.jpg
Foto: Pembuatan Ulos, Kain Khas Batak Toba.jpg

Foto: pembuatan ulos (Orami Photo Stock)

Kain ulos biasanya memakai benang kapas. Kemudian, diberikan warna dengan cara merendam benang ke dalam pewarna alami yang berasal dari tanaman.

Ada berbagai warna-warni yang terdapat dalam kain tenun ulos.

Di antaranya seperti warna biru terbuat dari tanaman indigo, warna merah dari kayu secang dan mengkudu, serta warna kuning berasal dari kunyit.

Sementara itu, warna hitam dihasilkan dengan mencampurkan mengkudu dengan indigo, dan warna hijau adalah campuran indigo dan kunyit.

Secara tradisional, kain ulos dibuat dengan cara ditenun oleh wanita.

Ternyata, proses menenun kain ulos ini erat kaitannya dengan peran wanita dalam merawat keluarga dan perannya dalam masyarakat.

Proses menenun kain ulos biasanya hanya dilakukan di waktu senggang saja.

Hal inilah yang membuat sebuah kain ulos kadang membutuhkan waktu berbulan-bulan hingga akhirnya bisa dipakai.

Namun, kini tentunya pembuatan kain ulos menjadi jauh lebih modern. Pembuatannya, yaitu dengan menggunakan ATBM (alat tenun bukan mesin).

Benang yang dipakai adalah benang yang sudah jadi. Selain itu, banyak pengrajin kain ulos yang lebih memilih pewarna sintetis untuk membuat kain ulos dengan harga yang lebih terjangkau.

Hal inilah juga yang membuat harga kain ulos sangat beragam. Ada yang hanya puluh ribuan hingga bisa jutaan rupiah.

Tentunya, semua tergantung pada seberapa rumit pembuatan, motif, dan juga alat yang digunakan untuk membuat kain ulos tersebut.

Baca Juga: Dikenal dengan Harga Fantastis, Ini Keunikan Kain Khas Lombok

Jenis-Jenis Kain Tenun Ulos

jenis ulos
Foto: jenis ulos (indonesia.travel)

Foto: kain tenun ulos (indonesia.travel)

Ada beragam jenis kain tenun ulos, yang jumlahnya juga sangat banyak.

Penggunaannya berbeda-beda, yang biasanya disesuaikan dengan acara atau ritual tertentu.

Berikut ini jenis-jenis kain tenun ulos yang paling populer, yaitu:

1. Ulos Antak-Antak

Kain tenun ulos ini dipakai sebagai selendang orang tua untuk melayat orang yang meninggal.

Cara memakai kain ini dengan dililit pada waktu acara manortor atau menari.

2. Ulos Bintang Maratur

Jenis kain ulos ini banyak kegunaannya dalam acara suku Batak Toba.

Di antaranya, yaitu acara penyambutan rumah baru anak, acara selamatan 7 bulan kehamilan, atau saat kelahiran cucu di tengah-tengah keluarga besar.

3. Ulos Mangiring

Ulos ini digunakan sebagai selendang. Ulos ini melambangkan kemakmuran dan kesuburan.

Kain khas Batak satu ini biasanya diberikan kepada cucu untuk anak pertama, sehingga bisa juga dijadikan sebagai alat menggendong anak.

4. Ulos Ragi Hotang

Kain ulos ini biasanya diberikan kepada sepasang pengantin yang sedang melaksanakan pesta adat.

5. Ulos Tumtuman

Pemakaian ulos sebagai kain khas Batak Toba ini digunakan sebagai ikat kepala, untuk menunjukkan bahwa yang memakai adalah anak pertama.

6. Ulos Sitoli Tuho

Jenis ulos ini biasanya digunakan sebagai pengikat kepala atau tali-tali oleh gadis Batak.

7. Ulos Pinunsaan

Ini adalah salah satu jenis ulos yang paling mahal. Ulos ini biasanya dipakai pada waktu pesta.

Itulah penjelasan tentang ulos, kain khas Batak Toba yang sebaiknya harus tetap perlu dilestarikan. Berniat membelinya, Moms?

  • https://www.obatak.id/2015/02/jenis-jenis-ulos-batak.html
  • https://www.indonesia.travel/id/id/ide-liburan/kain-tenun-ulos-khas-batak
  • https://samosirkab.go.id/industri-kerajinan-kain-tenun-samosir-motif-ulos/
  • https://www.apakabarsidimpuan.com/mengenal-ulos-batak-jenis-dan-tata-cara-penggunaanya/

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb