06 Juni 2024

Prosesi Pernikahan Adat Palembang Beserta Maknanya, Sakral!

Tidak kalah sakral dengan pernikahan adat lainnya di Indonesia

Kebudayaan Indonesia memang sangat beragam, mulai dari tarian, hingga adat istiadat. Tidak terkecuali dengan adat pernikahan. Salah satunya pernikahan adat Palembang.

Yu,k cari tahu bagaimana prosesi dan pakaian adat dalam pernikahan adat Palembang!

Meski zaman semakin modern, pernikahan di Indonesia masih kental dengan pengaruh adat dan istiadat daerah asal.

Mulai dari prosesi, hingga pakaian pengantinnya yang indah. Salah satu adat pernikahan yang masih banyak dilakukan di Indonesia adalah pernikahan adat Palembang.

Masih banyak pengantin yang berasal dari Palembang menggunakan adat ini. Salah satu ciri khasnya yaitu kemeriahan pesta yang penuh makna.

Sebagai informasi, kota Palembang adalah ibu kota dari Provinsi Sumatera Selatan. Letaknya berada di tepian Sungai Musi.

Dikutip dari Batiqa, arti nama Palembang erat kaitannya dengan letak geografis kota ini.

Menurut para sejarawan, nama Palembang berasal dari kata “lembang” atau “lembeng” yang berarti tanah berlekuk, tanah yang posisinya rendah, atau akar yang membengkak karena lama terendam air.

Nah, Moms, kini saatnya kita membahas tentang pernikahan adat Palembang itu sendiri. Berikut informasinya!

Baca Juga: 26 Arti Mimpi Gagal Menikah, Pertanda Ada Hambatan di Hidup

Prosesi Pernikahan Adat Palembang

Pernikahan Adat Palembang (instagram.com/bedirudat)
Foto: Pernikahan Adat Palembang (instagram.com/bedirudat)

Karena Palembang ini dulunya adalah daerah kesultanan, prosesi pernikahan adat Palembang masih kental dengan nuansa kesultanannya.

Setiap prosesi pernikahan adat Palembang yang dilakukan memiliki makna tersendiri dan kental sekali dengan makna religi.

Tak heran, setiap proses sarat akan doa untuk pengantin dalam menjalankan kehidupan setelah pernikahan.

Lalu, apa saja prosesi pernikahan adat Palembang yang dijalankan oleh pengantin serta keluarga?

Dilansir dari The Bride Dept, ada beberapa prosesi pernikahan adat Palembang yang penting.

Yuk, simak bagian-bagian prosesi pernikahan adat Palembang berikut ini!

1. Madik

Madik merupakan pembuka dari serangkaian prosesi pernikahan adat Palembang.

Dalam prosesi ini, utusan atau perwakilan dari keluarga calon pengantin pria berkunjung ke rumah calon pengantin wanita yang memiliki tujuan untuk berkenalan.

Selain itu, perwakilan keluarga juga membawa misi penting, yaitu mengamati kondisi calon pengantin wanita dan keluarganya.

Mereka akan melihat calon pengantin wanita yang akan dinikahkan cocok untuk calon pengantin prianya atau tidak.

Lalu, mereka juga akan mencari tahu asal usul dan silsilah keluarga masing-masing, termasuk menyelidiki apakah calon pengantin wanita pernah dipinang di masa lalu.

Perwakilan keluarga calon pengantin pria tentu tidak datang dengan tangan kosong. Mereka membawa tenong atau songket yang berbentuk bulat terbuat dari anyaman bambu.

Ada juga beberapa tenong berbentuk songket segi 4 yang dibungkus kain batik bersulam benang emas.

Isinya adalah bahan makanan seperti mentega, telur, dan gula yang diserahkan kepada keluarga calon pengantin wanita.

Baca Juga: 8 Prosesi Pernikahan Adat Aceh yang Sakral

2. Menyenggung

Prosesi pernikahan adat Palembang selanjutnya adalah menyenggung yang menjadi bentuk tanda keseriusan calon pengantin pria.

Di prosesi ini, keluarga akan mengatur waktu untuk tanggal kedatangan berikutnya demi melamar calon pengantin perempuan.

Caranya adalah dengan mengutus kerabat terdekat atau orang kepercayaan dari keluarga calon pengantin pria.

3. Lamaran

Setelah mendapatkan tanggal pasti dari kesepakatan kedua keluarga, prosesi pernikahan adat Palembang pun dilanjutkan dengan kunjungan ke rumah calon pengantin wanita.

Tujuannya, sudah tentu adalah meminang atau melamar sang gadis pujaan hati calon mempelai pria.

Rombongan keluarga calon pengantin pria akan membawa seserahan.

Jika lamaran diterima, maka barang-barang hantaran akan diserahkan kemudian dilanjutkan dengan memutus “kato” atau menentukan tanggal pernikahan.

Baca Juga: Inilah 9 Ujian Pernikahan di 5 Tahun Pertama Pernikahan, Hadapi Bukan Hindari!

4. Berasan dan Mutus

Prosesi pernikahan adat Palembang selanjutnya adalah berasan atau musyawarah.

Pihak yang datang biasanya keluarga dekat calon pengantin serta 9 orang wanita yang membawa tenong.

Selanjutnya para utusan dari keluarga akan melakukan upacara pengikatan tali keluarga, yaitu dengan mengambil setumpuk sasak gelungan (konde) dan dibagikan ke para utusan dan keluarga.

Sebagai tanda kedua keluarga telah saling mengikat diri untuk jadi satu keluarga, kedua belah pihak pun mengunyah sirih dengan tembakau.

Seserahan yang diberikan keluarga mempelai pria dapat berupa macam-macam, Moms seperti:

  • Tenong
  • Songket segi empat
  • Nampan
  • Selendang sutra
  • Baju
  • Senting
  • Selop
  • Sandal
  • Sepatu
  • Alat rias
  • Kosmetik
  • Buah-buahan

5. Akad Nikah

Sama seperti pernikahan lainnya, hal utama dari prosesi pernikahan adat Palembang adalah akad nikah.

Akad nikah dilakukan dengan proses seperti umumnya. Mas kawin yang diberikan sesuai dengan kesepakatan kedua keluarga.

Baca Juga: Prosesi Pernikahan Adat Betawi, Yuk Kenali!

6. Mengarak Pacar

Prosesi pernikahan adat Palembang selanjutnya adalah mengarak pacar. Ini menjadi simbol pengantin wanita menerima sang suami.

Saat arak-arakan, rombongan keluarga pengantin pria tiba di rumah pengantin wanita dan akan disambut ibu sang pengantin wanita.

Dalam prosesi ini hadir juga para sesepuh perempuan yang sudah siap membawa semangkuk kecil beras tabur dicampur receh.

Nantinya beras ini akan ditaburkan kepada pengantin pria beserta rombongannya.

7. Munggah

Puncak dari prosesi pernikahan adat Palembang adalah munggah. Acara ini dimeriahkan dengan tabuhan rebana yang mengiringi pengantin pria.

Ada juga pertunjukan silat, adu pantun, dan sejumlah prosesi lainnya yang tentunya penuh dengan makna dan hiburan.

Misalnya, buka tirai (tanda pertemuan pertama lelaki dengan wanitanya), dan diakhiri dengan persembahan tari dari sang pengantin wanita.

Baca Juga: Mengenal Prosesi Pernikahan Adat Lampung dan Maknanya

Makna Pernikahan Adat Palembang

Pernikahan adat Palembang memiliki makna filosofis yang sangat dalam dan kental dengan budaya daerah.

Berikut beberapa makna filosofis yang terkait dengan pernikahan adat Palembang:

1. Keramahan dan Saling Menghormati

Pernikahan adat Palembang menekankan pentingnya keramahan dan saling menghormati antara suami dan istri.

Hal ini tercermin dalam pakaian adat yang dikenakan, seperti songket yang memiliki motif tumpal yang melambangkan keramahan dan ketertiban.

2. Keadilan Sosial

Pernikahan adat Palembang juga memiliki nilai keadilan sosial

Nilai ini tercermin dalam prosesi pengantin munggah.

Dalam prosesi ini, ibu pengantin wanita menyuapi pengantin pria dan sebaliknya, sebagai lambang keadilan dan kesetaraan antara suami dan istri.

3. Pengorbanan dan Harapan

Pernikahan adat Palembang juga memiliki makna pengorbanan dan harapan.

Nilai ini tercermin dalam prosesi pengantin munggah, acara suap-suapan sebagai lambang pengorbanan dan harapan untuk masa depan yang cerah.

4. Keserasian dan Kekuatan

Pernikahan adat Palembang juga memiliki makna keserasian dan kekuatan.

Nilai ini tercermin dalam pakaian adat yang dikenakan, seperti Karsuhun sebagai perlambang sifat keibuan dari seorang perempuan.

Hal ini juga mengartikan keagungan bagaikan Raja Sriwijaya untuk pengantin pria.

5. Kesabaran dan Kesucian

Pernikahan adat Palembang juga memiliki makna kesabaran dan kesucian.

Nilai ini tercermin dalam aksesori terate yang dipakai pengantin adat Palembang, yang menggambarkan kemegahan, kesucian, serta kesabaran.

Dengan demikian, pernikahan adat Palembang memiliki makna filosofis yang sangat dalam dan kental dengan budaya daerah.

Pernikahan adat Palembang bukan hanya sebagai prosesi resmi, tapi juga sebagai simbol nilai-nilai luhur yang diyakini masyarakatnya memiliki harapan dan doa untuk kebaikan dunia dan akhirat.

Baca Juga: 90+ Ucapan Pernikahan yang Baik untuk Mendoakan Pengantin

Dalam sebuah pernikahan adat, tidak lengkap jika kedua pengantin tidak menggunakan busana atau baju...

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.