05 Oktober 2023

Kehamilan Serotinus, Kondisi Kehamilan Lebih dari 42 Minggu

Hamil lebih dari 42 minggu bisa berisiko bagi Moms dan Si Kecil
Kehamilan Serotinus, Kondisi Kehamilan Lebih dari 42 Minggu

Cara Mengatasi Kehamilan Serotinus

Ilustrasi pemeriksaan dokter
Foto: Ilustrasi pemeriksaan dokter (https://www.stormontvail.org/blog/pregnant-after-35/)

Dokter serta rumah sakit akan melakukan serangkaian test sebagai cara mengatasi kehamilan serotinus, yaitu:

1. Penghitungan Gerakan Janin

Ini melacak tendangan dan gerakan bayi. Perubahan jumlah atau frekuensi dapat berarti bayi yang sedang berkembang sedang mengalami stres.

2. Tes Non-Stres

Tes ini mengamati bagaimana detak jantung bayi Anda meningkat seiring dengan gerakan bayi. Ini adalah tanda kesehatan bayi dalam kandungan.

3. Profil Biofisik

Tes ini menggabungkan tes non-stres dengan USG untuk melihat kesejahteraan Si Kecil.

4. USG

Tes ini menggunakan gelombang suara frekuensi tinggi dan komputer untuk membuat gambar pembuluh darah, jaringan, dan organ. USG juga digunakan untuk mengikuti pertumbuhan bayi Anda yang sedang berkembang.

5. Studi Aliran Doppler

Ini adalah jenis ultrasound yang menggunakan gelombang suara untuk mengukur aliran darah. Tes ini biasanya digunakan jika bayi yang sedang berkembang tidak tumbuh secara normal.

Jika tes menemukan bahwa tidak sehat bagi bayi yang sedang berkembang untuk tetap berada di rahim. Rumah sakit dapat menginduksi persalinan untuk melahirkan bayi. Dokter juga akan berbicara dengan Moms tentang keputusan untuk menginduksi persalinan.

Setelah persalinan dimulai, dokter atau bidan akan memantau detak jantung bayi dengan monitor elektronik.

Hal ini dilakukan untuk mengawasi perubahan detak jantung yang disebabkan oleh kadar oksigen yang rendah. Moms mungkin memerlukan operasi caesar jika kondisi bayi Anda berubah.

Amnioinfusion kadang-kadang digunakan selama persalinan jika hanya ada sedikit cairan ketuban atau jika bayi menekan tali pusar.

Cairan steril dimasukkan ke dalam rahim dengan tabung berlubang (kateter). Cairan tersebut membantu menggantikan cairan ketuban dan menjadi bantalan bagi bayi dan tali pusat.

Kehamilan antara 40 minggu dan 41 minggu kehamilan tidak selalu memerlukan pengujian, tetapi pada 41 minggu, dokter kandungan bidan dapat merekomendasikan pengujian.

Tes ini dapat dilakukan setiap minggu atau dua kali seminggu. Tes yang sama mungkin perlu diulang atau tes yang berbeda mungkin perlu dilakukan agar terhindari dari risiko kehamilan serotinus.

Baca Juga: 4 Bahaya Hamil Lebih dari 42 Minggu, Waspada!

Nah. itulah informasi penting seputar kehamilan serotinus yang perlu Moms ketahui. Jika mengalami tanda-tandanya, segera konsultasikan dengan dokter kandungan ya.

  • https://patient.info/doctor/post-term-pregnancy-prolonged-pregnancy
  • https://www.birthinjuryguide.org/causes/post-term-pregnancy/
  • https://indianexpress.com/article/lifestyle/health/post-term-pregnancy-causes-risks-treatment-5823861/
  • http://www.cerebralpalsysymptoms.com/post-term-pregnancy
  • https://www.gfmer.ch/Obstetrics_simplified/Postterm_pregnancy.htm
  • https://www.msdmanuals.com/professional/gynecology-and-obstetrics/abnormalities-and-complications-of-labor-and-delivery/postterm-pregnancy
  • https://accessmedicine.mhmedical.com/content.aspx
  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3991404/
  • https://www.stanfordchildrens.org/en/topic/default?id=post-term-pregnancy-90-P02487
  • https://www.acog.org/womens-health/faqs/when-pregnancy-goes-past-your-due-date
  • https://www.aafp.org/afp/2014/0801/p160.html
  • http://r2kn.litbang.kemkes.go.id:8080/handle/123456789/38591

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb