
Scroll untuk melanjutkan membaca
Bercak-bercak kemerahan, rasa gatal, atau sensasi sesak setelah memakan jenis makanan tertentu adalah contoh efek dari alergi. Beberapa orang memang memiliki alergi yang berbeda-beda terhadap jenis makanan atau kondisi tertentu, seperti alergi telur.
Orang tua, dewasa, hingga bayi pun bisa memiliki alergi tersebut. Mungkin cukup mudah mendeteksi alergi telur pada orang dewasa, tetapi bagaimana cara mengetahui kalau bayi alergi terhadap telur? Ini ciri-ciri dan cara mengatasinya?
(Foto: amazonaws.com)
Baca Juga : 3 Tanda Bayi Alergi Makanan yang Harus Diwaspadai
Menurut American Academy of Allergy, Asthma, & Immunology, sekitar 6 persen anak di bawah usia 2 tahun memiliki alergi terhadap makanan, salah satunya telur. Jadi, itu bukan hal yang begitu buruk, Moms! Alergi telur pada Si Kecil memang hal yang wajar, tetapi Moms perlu tahu ciri-cirinya terlebih dahulu supaya bisa mengatasi alergi tersebut pada si Kecil.
1.Gatal-gatal
Ciri-ciri yang paling umum muncul saat bayi alergi terhadap makanan tertentu adalah timbulnya rasa gatal pada Si Kecil. Moms bisa mengetahui itu bila Si Kecil terus-menerus menggaruk kulitnya. Tidak jarang rasa gatal tersebut disertai dengan perubahan warna kulit Si Kecil yang jadi kemerahan atau bengkak.
2.Pencernaan Terganggu
Tidak melulu gatal, si Kecil yang memiliki alergi pada makanan tertentu seperti telur juga bisa terlihat dari pencernaannya. Moms bisa melihat dari frekuensi si Kecil buang air yang terus-menerus (diare). Sedangkan untuk kondisi yang paling buruk anak juga mengalami mual dan muntah setelah memakan makanan tertentu.
3.Pernapasan Terganggu
Selain pencernaan, alergi terhadap makanan tertentu, termasuk alergi telur, turut berpengaruh pada sistem pernapasan Si Kecil. Moms bisa mengetahuinya dari kondisi hidung yang berair atau si Kecil tampak kesulitan bernapas.
Baca Juga : Waspadai Tanda-tanda Bayi Alergi Susu Formula
4.Sistem Kardiovaskular Terganggu
Ciri-ciri lainnya yang perlu Moms ketahui dari alergi telur pada Si Kecil adalah terganttunya sistem kardiobaskular. Perubahan denyut jantung yang begitu cepat, tekanan darah begitu rendah, hingga masalah jantung juga bisa menjadi ciri lain dari alergi yang dialami Si Kecil.
5.Syok Anafilaktik
Mungkin masih banyak yang belum tahu apa itu syok anaflaktik. Syok anafilaktik adalah suatu reaksi yang menyebabkan seseorang, yang memilik alergi, bisa kehilangan kesadaran. Bila sudah seperti ini penanganan harus segera dilakukan dan diperlukan prosedur suntikan epinephrine atau adrenalin, yaitu obat yang digunakan untuk mengobati reaksi alergi yang dapat membahayakan nyawa.
(Foto: agoramedia.com)
Baca Juga : Lingkungan Kotor Turunkan Risiko Alergi dan Asma pada Bayi
1.Konsultasikan dengan Dokter
Bila Moms menemukan ciri-ciri di atas pada Si Kecil usai dia mengonsumsi telur, bisa dikatakan dia memang alergi terhadap telur. Namun, yang terpenting setelah mengetahuinya, Moms harus konsultasikan hal itu dengan dokter untuk mengetahui langkah lebih lanjut.
2.Hindari Konsumsi Telur
Setelah mengetahuinya, Moms tentu perlu menghindari Si Kecil agar tidak mengonsumsi telur. Moms harus dengan saksama memastikan kalau Si Kecil tidak mengonsumsi segala jenis makanan yang mengandung telur dan turunannya.
3.Buat Catatan Pengingat
Tidak bisa dipungkiri rasa lupa memang sering datang. Jadi, tidak ada salahnya bagi Moms membuat catatan pengingat daftar alergi bayi di rumah. Terutama untuk para ibu bekerja. Anda wajib membuatkan catatan pengingat alergi ini untuk pengasuh Si Kecil atau anggota keluarga lainnya.
(NA/KM)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Copyright © 2023 Orami. All rights reserved.