28 Februari 2024

Kepala Bayi Lonjong saat Lahir, Bisakah Normal Kembali?

Apakah akan memengaruhi pertumbuhan anak?
Kepala Bayi Lonjong saat Lahir, Bisakah Normal Kembali?

2. Ubah Posisi Menyusui

Selain posisi tidur, Moms bisa memperhatikan posisi bayi saat menyusu.

Jika Moms menyusui bayi secara langsung, usahakan bayi menyusu dalam posisi tubuh yang seimbang antara sisi kanan dan kiri.

Begitu pula jika bayi menyusu menggunakan botol dot.

Mengubah posisi saat memberikan Si Kecil dot juga sangat penting agar kepala bayi tetap simetris.

3. Perhatikan Posisi Menggendong

Menggendong bayi dalam posisi miring tentunya akan memberikan tekanan pada kepala bayi, terutama jika kita hanya nyaman menggendong bayi pada satu sisi tangan saja.

Menggunakan gendongan M shape atau menggendong bayi secara tegak seperti memeluk bisa menjadi alternatif untuk mengurangi risiko kepala bayi lonjong.

Selain itu, sebuah penelitian dari Allergy, Asthma & Immunology Research, gendongan M shape dapat mengurangi Gastro-Esophageal Reflux atau GERD, yang merupakan kondisi umum terjadi pada bayi.

4. Perbanyak Tummy Time

Sering-seringlah meletakkan bayi pada posisi tengkurap alias lakukan tummy time.

Melansir Paediatrics & Child Health, kebiasaan tummy time dapat memengaruhi tengkorak kepala bayi menjadi lebih rata.

Kegiatan ini sebenarnya sudah dapat dilakukan sejak bayi baru lahir, terutama di dada sang ibu.

Namun, jika Moms merasa khawatir, Moms bisa melakukannya saat mengetahui otot leher bayi sudah semakin kuat.

Lakukan tummy time dengan durasi secara bertahap, bisa selama satu atau dua menit pada awalnya dan tingkatkan perlahan hingga bayi bisa tengkurap selama setidaknya 30 menit.

5. Pasang Gelang Rattle di Tangan Bayi Secara Bergantian

Jika Moms menemukan adanya posisi kepala bayi lonjong atau tak simetris di satu sisi, cara ini mungkin dapat dicoba.

Pasang gelang rattle atau letakkan mainan di salah satu sisi, sehingga bayi tertarik menoleh ke arah tersebut.

Dengan begitu, Moms bisa mengontrol sisi mana yang perlu "ditekan" agar kepala bayi tidak peyang atau datar sebelah.

Jadi, kesimpulannya kepala bayi lonjong bukanlah hal yang perlu dikhawatirkan karena bentuk kepala bayi dapat kembali bulat dengan sendirinya.

Meski merupakan kondisi yang lumrah dan aman, tapi Moms perlu mulai waspada jika dalam jangka waktu yang telah disebutkan di atas, kepala bayi belum juga mengalami perubahan.

Baca Juga: 10 Rekomendasi Sampo Bayi Terbaik yang Aman dan Lembut

Berkonsultasi dengan dokter spesialis anak adalah langkah yang tepat untuk memastikan kondisi kepala bayi lonjong yang dialami Si Kecil termasuk normal atau tidak.

Jangan menunda lebih lama apabila muncul gejala yang menyertai seperti:

  • Bayi muntah-muntah
  • Tidur seharian dan sulit dibangunkan
  • Bola mata selalu menghadap ke bawah atau sulit menggerakkan bola mata.

Nah, itulah beberapa informasi yang bisa Moms ketahui mengenai kondisi kepala bayi lonjong.

Jika kondisi semakin memburuk ada baiknya segera berkonsultasi ke dokter ya Moms.

  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5804977/
  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3242055/
  • https://www.whattoexpect.com/first-year/newborns/conehead-baby/
  • https://www.healthline.com/health/baby/conehead-baby
  • https://familydoctor.org/condition/plagiocephaly/
  • https://www.parents.com/baby/care/why-does-my-baby-have-a-conehead/
  • https://www.babycenter.in/x1053598/my-newborns-head-is-an-odd-shape-what-can-i-do-to-make-it-round

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb