22 November 2023

Ini Perbedaan Warna Darah Haid yang Subur dan Tidak, Catat!

Waspadai perubahan pada warna darah haid
Ini Perbedaan Warna Darah Haid yang Subur dan Tidak, Catat!

Warna darah haid yang subur umumnya cenderung kemerahan. Namun, ada beberapa kondisi yang bisa mengubah warna darah haid.

Melansir American Journal of Epidemiology, pola perdarahan menstruasi dianggap sebagai indikator kesehatan reproduksi.

Jika terjadi perubahan pada warna darah haid, Moms mungkin perlu mulai waspada dan mencari tahu penyebabnya.

Sebab, ada beberapa sinyal bahaya yang ditandai dengan perubahan warna pada darah haid.

Seperti apa tanda dan warna darah haid yang subur dan tidak subur? Kenali perbedaannya berikut ini.

Baca Juga: 6 Penyebab Telat Haid 1 Minggu, Pertanda Apa?

Urutan Warna Darah Haid yang Subur Hingga Bermasalah

Ilustrasi Darah Haid
Foto: Ilustrasi Darah Haid (Teenvogue.com)

Darah haid dapat berubah warna dan teksturnya setiap periode menstruasi datang.

Hal ini disebabkan oleh perubahan hormon, pola makan, gaya hidup, usia, dan lingkungan.

Umumnya warna darah haid yang subur dapat bervariasi dari merah cerah hingga cokelat tua.

Dalam kasus yang jarang terjadi, misalnya kanker serviks, ini dapat menyebabkan warna darah yang tidak biasa atau perdarahan yang tidak teratur.

Berikut ini urutan warna darah haid yang subur hingga mengalami gangguan kesehatan. Perhatikan, ya Moms!

1. Cokelat

Jika Moms melihat warna darah haid cenderung kecokelatan, maka tak perlu khawatir karena ini termasuk dalam kategori warna darah haid yang subur.

Warna darah cokelat artinya darah tua yang sempat mengalami oksidasi.

Proses tersebut membuat warna darah haid berubah menjadi cokelat.

Biasanya, hal ini disebabkan karena darah tersebut terlalu lama berada di dalam tubuh hingga terjadi proses oksidasi.

Dalam beberapa kasus, darah haid yang berwarna cokelat juga bisa menjadi sisa dari menstruasi sebelumnya.

Pasalnya, darah haid berwarna cokelat sering keluar ketika awal atau akhir menstruasi.

Namun, jika ini terjadi saat masa kehamilan, sebaiknya Moms perlu waspada dan segera periksakan diri ke dokter kandungan.

Hal tersebut dikhawatirkan menjadi tanda keguguran atau kehamilan ektopik.

Baca Juga: Berhubungan Saat Haid, Apakah Berbahaya?

2. Merah Menyala

Warna darah haid yang subur ini mungkin akan dialami oleh semua orang.

Darah merah cerah pertanda bahwa darah masih segar dan alirannya stabil.

Saat menstruasi, darah yang keluar biasanya berwarna terang, lalu berangsur-angsur menggelap di akhir masa menstruasi.

Namun, ada juga beberapa kasus ketika darah haid terus berwarna merah terang dari awal hingga selesai haid.

Moms tidak perlu merasa khawatir karena ini merupakan warna darah haid yang subur.

Kendati demikian, menstruasi yang dibarengi dengan perdarahan tak biasa, bisa menjadi tanda sebuah penyakit tertentu, Moms.

Waspadai jika Moms mengalami gejala berikut selama menstruasi:

  • Perdarahan yang lebih banyak
  • Haid lebih lama dari biasanya
  • Perdarahan setelah berhubungan intim dan mengeluarkan bau busuk
  • Nyeri di punggung bagian bawah, panggul, atau kaki
  • Kehilangan selera makan
  • Penurunan berat badan yang tiba-tiba

Saat mengalami keluhan di atas, segera konsultasikan dengan dokter, ya.

Karena mungkin saja terjadi masalah terhadap organ reproduksi, seperti kanker serviks atau lainnya.

Baca Juga: Mengenal Microgest, Obat untuk Memperlancar Menstruasi

3. Pink

Bila Moms memperhatikan warna darah haid cenderung merah muda alias pink, itu berarti darah menstruasi bercampur dengan cairan serviks.

Kondisi ini biasanya dialami oleh wanita yang menggunakan kontrasepsi hormonal, sehingga kadar estrogen dalam tubuh menurun.

Akibatnya, aliran darah jadi lebih ringan hingga mengeluarkan darah berwarna merah muda selama menstruasi.

Selain itu, robekan kecil di vagina atau leher rahim akibat berhubungan seks juga bisa menjadi salah satu penyebab darah haid berwarna merah muda.

Darah dari robekan tersebut dapat bercampur dengan cairan vagina, lalu keluar dari tubuh berupa cairan berwarna merah muda.

Moms tidak perlu khawatir karena ini masih tergolong darah haid yang subur.

Masih ada banyak penyebab darah haid berwarna pink, mulai dari pola makan tak sehat, anemia, hingga faktor kehamilan.

Jika terjadi saat hamil, Moms harus waspada karena bisa jadi ini adalah indikasi keguguran.

Baca Juga: 7 Perbedaan Darah Haid dan Hamil, Jangan Sampai Keliru!

4. Oranye

Selain keluar dalam bentuk cairan warna merah muda, darah yang bercampur dengan cairan serviks juga bisa tampak berwarna oranye.

Darah atau cairan berwarna oranye sering menunjukkan adanya infeksi, seperti vaginosis bakterial atau trikomoniasis.

Perhatikan tanda-tanda lainnya seperti vagina gatal, rasa tidak nyaman, hingga keluarnya cairan berbau busuk.

Meskipun keluarnya cairan berwarna oranye tidak selalu mengindikasikan adanya infeksi, ada baiknya konsultasikan ke dokter kandungan untuk evaluasi lebih lanjut.

Keputihan berwarna abu-abu biasanya merupakan ciri-ciri vaginosis bakterialis.

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb