
Trikomoniasis adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit Trichomonas vaginalis, sejenis organisme bersel tunggal atau protozon.
Melansir Self, Michael Cackovic, MD, OB-GYN di Ohio State Wexner Medical Center mengatakan bahwa parasit ini hanya bisa dilihat menggunakan mikroskop.
Karena itu, keberadaan parasit tersebut sangat sulit dideteksi. Begitu pula penyebarannya, yang tergolong sulit dicegah.
Trikomoniasis cukup sering ditemukan. Namun, kondisi ini tidak tergolong sebagai penyakit menular seksual.
Karenanya, penularan parasit ini juga tidak dicegah layaknya infeksi menular seksual.
Dr. Cackovic mengatakan, belum banyak data mengenai parasit ini. Penyakit yang disebabkan oleh penyakit ini juga belum dikenal secara luas.
Mengetahui kondisi tersebut, Moms sebaiknya waspada akan parasit berbahaya ini.
Yuk, ketahui lebih lanjut trikomoniasis lewat penjelasan di bawah ini, Moms!
Baca Juga: Apa Itu Penyakit Menular Seksual? Kenali Penyebab Umum Penyakit Ini!
Foto: Gejala Trikomoniasis (shutterstock)
Sebenarnya trikomoniasis seringkali tidak menunjukkan gejala.
Centers for Disease Control and Prevention (CDC) melaporkan, hanya 30% penderita trikomoniasis yang mengalami gejala.
Gejala parasit ini biasanya berkembang dalam waktu 1 bulan setelah infeksi.
Namun, meski sebagian orang tidak mengalami gejala apapun, mereka masih dapat menularkan infeksi ke orang lain.
Gejala trikomoniasis seperti banyak infeksi menular seksual (IMS) lainnya, sehingga terkadang sulit untuk didiagnosa.
Trikomoniasis pada wanita dapat menyebabkan:
Wanita hamil yang menderita trikomoniasis mungkin berisiko lebih tinggi melahirkan bayi mereka secara prematur.
Melansir Clinic Microbiology Reviews, parasit ini juga dapat mengakibatkan konsekuensi yang serius, seperti kemandulan, ketuban pecah dini, bayi berat lahir rendah, dan kematian neonatal.
Trikomoniasis pada pria dapat menyebabkan:
Baca Juga: 3 Penyakit Kelamin Yang Mengganggu Fertilitas
Foto: Penyebab Trikomoniasis (shutterstock)
Trikomoniasis disebabkan oleh protozoa bersel satu, sejenis parasit kecil yang berpindah antar manusia selama hubungan seksual.
Masa inkubasi antara paparan dan infeksi tidak diketahui, tetapi diperkirakan berkisar antara 4 hingga 28 hari.
Pada wanita, organisme ini menyebabkan infeksi pada vagina, uretra, atau keduanya. Pada pria, infeksi hanya terjadi di uretra.
Selain itu, penyakit ini dapat dengan mudah ditularkan melalui kontak kelamin tanpa menggunakan kondom atau metode penghalang lainnya.
Seks anal dan oral juga menjadi salah satu penyebab Moms terkena trikomoniasis.
Trikomoniasis tidak ditularkan melalui kontak fisik normal seperti berpelukan, berciuman, makan bersama, atau duduk di dudukan toilet.
Baca Juga: Apa Itu Penyakit Menular Seksual? Kenali Penyebab Umum Penyakit Ini!
Melansir Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) mengatakan trikomoniasis lebih sering terjadi pada wanita daripada pria.
Tapi, belum ada penelitian yang bisa mencari tahu penyebab parasit ini lebih rentan berkembang di vagina daripada penis.
Dr. Cackovic juga mengatakan parasit ini dan bakterial vaginosis seringkali terjadi bersamaan.
Bahkan Moms lebih berisiko menderita trikomoniasis bila sudah memiliki bakteri vaginosis.
Baca Juga: 5 Mitos tentang Penyakit Menular Seksual
Foto: Obat Antibiotik (Orami Photo Stocks)
Trikomoniasis mudah menular melalui hubungan seksual. Nah, agar tidak semakin parah, simak cara pengobatannya.
Beberapa orang diresepkan antibiotik yang disebut metronidazole yang sangat efektif.
Biasanya Moms harus mengkonsumsi metronidazol 2 kali sehari, selama 5 hingga 7 hari.
Terkadang antibiotik ini dapat diresepkan dalam dosis tunggal yang lebih besar.
Namun, ini mungkin memiliki risiko efek samping yang lebih tinggi dan tidak disarankan untuk wanita hamil atau menyusui sebagai tindakan pencegahan.
Metronidazol dapat membuat Moms merasa mual, menyebabkan sakit dan sedikit rasa logam di mulut.
Jangan minum alkohol saat menggunakan metronidazole dan setidaknya 3 hari setelah menyelesaikan antibiotik.
Minum alkohol saat minum obat ini dapat menyebabkan efek samping yang lebih parah, di antaranya:
Moms harus menghindari berhubungan seks saat menjalani perawatan karena trikomoniasis.
Hal ini untuk mencegah terjadinya terinfeksi kembali.
Jika diberi resep antibiotik dosis tunggal, Moms harus menghindari hubungan seks selama 7 hari setelah minum obat.
Sangat penting bahwa Dads juga diperiksa dan dirawat. Jika Dads tidak diperiksa, kondisi ini meningkatkan risiko infeksi berulang.
Baca Juga: Apakah Ibu dengan HIV/AIDS Boleh Menyusui?
Foto: Pencegahan Trikomoniasis (pixabay.com)
Satu-satunya cara menghindari trikomoniasis adalah tidak melakukan hubungan seks vaginal.
Melansir WebMD, Moms bisa mengambil langkah lain untuk menurunkan risikonya melalui:
Karena Moms bisa mendapatkan atau menyebarkan trikomoniasis melalui hubungan seksual saja, jadi pastikan untuk memakai kondom lebih awal sebelum menyentuh vagina.
Vagina memiliki keseimbangan alami bakteri untuk membuatnya tetap sehat.
Ketika Moms melakukan douche, itu akan menghilangkan beberapa bakteri penyebab penyakit menular seksual.
Moms juga harus bicara secara terbuka dengan pasangan mengenai riwayat seksual dan potensi risiko infeksi.
Metode pencegahan trikomoniasis dapat dilakukan dengan melakukan vaksin intravagina.
Vaksin intravagina dapat melindungi Moms dan Dads dari berbagai penyakit menular seksual.
Mengutip Clinic Microbiology Reviews, sunat pada laki-laki merupakan salah satu cara untuk mencegah penularan trikomoniasis.
Sebuah studi ini telah menguji coba acak dan terbukti bahwa laki-laki yang disunat lebih sedikit berisiko terhadap infeksi virus dan bakteri dibandingkan laki-laki yang tidak disunat.
Mainan seks atau sex toys bisa menjadi salah satu penyebab terkena trikomoniasis.
Sebelum menggunakannya, tak ada salahnya Moms untuk membersihkan sex toys dan membungkusnya menggunakan kondom.
Selain itu, jangan gunakan sex toys pada orang yang berbeda.
Moms bicaralah secara terbuka dengan Dads mengenai riwayat penyakit seksual dan potensi risiko infeksi ini.
Sehingga Moms dan Dads dapat membuat pilihan terbaik dengan memeriksakan diri ke dokter.
Jika Moms tidak mendapatkan pengobatan dengan baik, trikomoniasis dapat menyebabkan masalah kesehatan lainnya.
Kondisi ini dapat meningkatkan risiko tertular atau menyebarkan PMS lainnya.
Apabila Moms mengidap HIV, parasit ini mungkin membuat Moms lebih mungkin menyebarkannya.
Karena risiko tersebut, dokter menyarankan agar perempuan dengan HIV diperiksa untuk trikomoniasis setidaknya setahun sekali.
Baca Juga: Trikomoniasis Sebabkan Wanita Lebih Sulit Hamil?
Nah, itu dia informasi mengenai trikomoniasis. Waspada, ya, Moms. Jangan sampai parasit ini menginfeksi dan menurunkan kualitas hidup Moms!