4 Penyebab Kanker Serviks serta Gejala, Pengobatan, dan Pencegahannya yang Perlu Dipahami
Kanker serviks adalah jenis kanker yang muncul pada sel-sel di leher rahim. Serviks merupakan bagian bawah rahim yang terhubung ke vagina.
Serviks berfungsi untuk menghasilkan lendir atau mukus yang bisa membantu menyalurkan sperma dari vagina ke rahim.
Selain kanker payudara, kanker serviks diklaim sebagai kanker paling mematikan bagi perempuan di dunia.
Penelitian yang dirilis World Organization Health (WHO) pada 2014 silam menunjukkan bahwa lebih dari 92.000 kasus kematian perempuan di Indonesia disebabkan oleh kanker serviks.
Berikut ini Orami sudah merangkum informasi seputar kanker serviks. Disimak yuk!
Baca Juga: Pelupa saat Hamil, Ini 9+ Cara Mengatasinya!
Gejala Kanker Serviks
Moms, menurut Southern Cross Medical Library, selama tahap awal kanker serviks, sering kali pengidap tidak mengalami gejala sama sekali.
Namun, gejala paling umum yang bisa terlihat ialah perdarahan vagina yang tidak normal.
Perdarahan ini bisa terjadi di antara waktu menstruasi, setelah berhubungan seksual, atau setelah menopause.
Saat menstruasi, darah yang keluar pun mungkin lebih banyak.
Adapun gejala-gejala lain yang bisa dialami, ialah:
- Keputihan yang encer, berwarna kecokelatan, bercampur darah, dan berbau busuk.
- Nyeri panggul yang tidak mereda.
- Sakit saat buang air kecil atau berhubungan seksual.
- Terdapat darah pada urine.
- Kaki bengkak dan menyakitkan.
- Nyeri punggung bagian bawah.
Jika terdapat beberapa gejala di atas, sebaiknya segera periksakan ke dokter kandungan ya, Moms.
Penyebab Kanker Serviks
Agar Moms bisa mewaspadainya, ini dia daftar penyebab kanker serviks:
1. HPV
Nah, HPV atau human papillomavirus menjadi salah satu penyebab paling utama kanker serviks.
Sebenarnya ada sekitar 130 tipe HPV dan virus ini bisa menyerang siapa pun tanpa memandang usia.
Jenis HPV yang bisa menyebabkan kanker serviks ialah HPV 16 dan HPV 18.
Menurut U.S. Centers for Disease Control and Prevention (CDC), HPV menginfeksi sekitar 14 juta pria dan perempuan Amerika setiap tahunnya.
Biasanya, pria dan perempuan yang aktif secara seksual akan mengidap salah satu dari jenis-jenis virus HPV seumur hidup, bahkan tanpa menyadari gejala awalnya.
Baca Juga: Infeksi Virus, Cari Tahu Jenis hingga Cara Mengatasinya
2. Gaya Hidup
Namun, selain HPV, kanker serviks pun bisa didapat karena penyebab lainnya.
Misalnya gaya hidup tidak sehat, seperti kehidupan seksual yang tidak aman dan kebiasaan merokok.
Misalnya saja aktivitas seksual dini (sudah mulai berhubungan seks sejak remaja), hubungan seks bergonta-ganti pasangan, dan berhubungan seks dengan seseorang yang sudah bergonta-ganti pasangan.
Selain itu, perempuan yang merokok memiliki risiko dua kali lipat untuk mengidap kanker serviks.
Sebab, perempuan tersebut sudah menghirup karsinogen yang sebagian diekskresikan dalam lendir serviks dan melumuri serviks.
3. Sistem Kekebalan Tubuh yang Lemah
Kanker serviks bisa juga disebabkan oleh sistem kekebalan tubuh yang lemah, terutama orang yang mengidap HIV.
Pada kebanyakan orang dengan sistem kekebalan tubuh yang sehat, virus HPV bisa hilang sendiri dari tubuh dalam kurun waktu 12 hingga 18 bulan.
Akan tetapi, bagi pengidap HIV, risiko kanker serviks tentu jadi meningkat. Selain penderita HIV, orang yang menderita imunosupresi kronis.
Seperti pasien transplantasi atau mereka yang menderita penyakit kronis atau akut lainnya mudah terkena kanker serviks.
Baca Juga: 9 Makanan Sehat Untuk Mencegah Kanker Serviks
4. Diethylstilbestrol (DES)
DES merupakan sejenis obat yang diberikan kepada beberapa perempuan antara tahun 1940 hingga 1971 untuk mencegah keguguran.
Nah, perempuan yang ibunya pernah mengonsumsi DES ini memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker serviks, Moms.
Baca Juga: Berapa Biaya Vaksin HPV untuk Mencegah Kanker Serviks dan Kapan Harus Dilakukan?
Cara Mengobati Kanker Serviks
Moms, selain terjangkit, biasanya kita juga akan khawatir pada metode kanker serviks.
Hal ini karena ditakutkan dapat merusak kesuburan.
Padahal, melansir Cancer Organization, segala pengobatan kanker serviks tidak akan mempengaruhi kesuburan, terutama bagi Moms yang ingin memiliki atau menambah keturunan.
Lantas, apa saja langkah mengobati kanker serviks? Inilah penjelasannya, Moms.
1. Konisasi
Bila kanker di leher rahim berukuran kecil, maka perawatan konisasi atau cone biopsy ini yang akan Moms dapatkan sebagai pengobatan kanker serviks.
Dokter akan menghilangkan area berbentuk kerucut (cone) di serviks, termasuk jaringan kanker dan beberapa jaringan sehat di sekitarnya.
Hal ini dilakukan untuk memastikan tidak ada kanker yang tertinggal, Moms.
Selain itu, pengobatan kanker serviks ini tidak akan merusak kesuburan dan masih dapat memungkinkan Moms untuk hamil.
Dokter akan merekomendasikan untuk menunggu setidaknya 6-12 bulan sebelum mencoba untuk hamil.
Namun meski demikian, risiko keguguran atau infertilitas tetap ada.
Hal ini disebabkan oleh bekas luka pada serviks setelah menjalani proses konisasi.
2. Trachelektomi Ringan dan Trachelektomi Radikal
Kedua prosedur ini sama-sama menghilangkan sebagian atau semua serviks, namun lebih besar dari konisasi.
Prosedur radikal bisa mengangkat beberapa jaringan di sekitarnya, vagina bagian atas, hingga kelenjar getah bening terdekat.
Pengaruh kanker serviks pada kesuburan bagi yang menjalani prosedur ini masih ada harapan untuk hamil.
Sama seperti konisasi, dokter akan menyarankan untuk menunggu selama 6-12 bulan setelah trachelektomi untuk mulai merencanakan kehamilan.
Walau demikian, Moms akan berpeluang lebih besar melahirkan dengan operasi caesar.
3. Kemoterapi, Radiasi & Histerektomi
Kemoterapi mungkin menjadi perawatan kanker umum yang sering kita temui ya, Moms. Sayangnya, prosedur ini dapat merusak rahim dan menghancurkan telur.
Histerektomi adalah operasi untuk mengangkat serviks dan rahim.
Sehingga pengobatan kanker serviks ini membuat Moms tidak dapat hamil.
Mengingat efek negatif yang dapat ditimbulkan, Moms sebaiknya menghindari untuk hamil selama kemoterapi atau radiasi.
Baca Juga: 15 Manfaat Daun Afrika untuk Kesehatan, Bisa Mengobati Kanker Payudara
Cara Mencegah Kanker Serviks
Selain pengobatan, tentu langkah pencegahan adalah cara terbaik dalam menghindari kanker serviks.
Berikut ini penjelasannya, Moms.
1. Papsmear
Berapa pun usianya, jika sudah pernah melakukan hubungan badan atau melahirkan maka Moms disarankan untuk melakukan pemeriksaan yang satu ini.
Papsmear membantu dokter dan juga Moms dalam menjaga kesehatan area vital.
Khususnya dari serangan virus penyebab kanker serviks.
2. Vaksinasi
Jika sudah aktif secara seksual, vaksinasi HPV adalah hal yang bisa Moms lakukan untuk mencegah kanker serviks.
Terdapat dua vaksin, yaitu Cervarix and Gardasil.
Keduanya dapat melindungi diri Moms dari jenis-jenis HPV yang menjadi pemicu terjadinya kanker serviks.
Lauri Markowitz, direktur asosiasi dari Science for HPV di Centers for Disease Control and Prevention, Amerika, mengatakan kalau vaksin ini bisa memberikan dampak yang luar biasa.
3. Tes Lanjutan
Jika pemeriksaan Moms hasilnya baik, maka bersyukurlah.
Namun, jika dokter menyatakan terdapat hasil yang tidak normal, jangan buru-buru panik sebab belum tentu itu akibat HPV.
Lakukan beberapa tes lanjutan sesuai dengan kesepakatan bersama obgyn.
Kemudian, tindak lanjuti hasil pemeriksaan sampai dokter menyatakan bahwa kondisi kewanitaan Moms sudah normal kembali.
Kalau Moms tidak menindaklanjuti proses pemeriksaannya, tentu sulit bagi dokter untuk membantu mencari tahu apa yang terjadi di dalam rahim Moms.
4. Berhenti Merokok
Menurut penelitian di Rush University Medical Center, rokok meningkatkan risiko terkena kanker serviks dua kali lebih besar.
Penelitian tersebut bahkan menunjukkan bahwa produk tembakau yang dihisap dapat merusak DNA dari sel leher rahim dan berkontribusi mengembangkan potensi kanker serviks.
Namun, kalau Moms bukan perokok ada baiknya untuk tetap menjaga tubuh bebas dari asap rokok.
Moms, itulah informasi seputar kanker serviks yang perlu dipahami.
Untuk mencegah kanker serviks terjadi, Moms bisa melakukan suntik HPV yang dijalani sebanyak 3 kali dalam kurun waktu tertentu.
Vaksin ini pun bisa diberikan sejak usia remaja, lho.
- https://www.cancer.org.au/cancer-information/types-of-cancer/cervical-cancer
- https://www.nhs.uk/conditions/cervical-cancer/symptoms/
- https://www.cdc.gov/hpv/parents/about-hpv.html
- https://www.southerncross.co.nz/group/medical-library/cervical-cancer-causes-symptoms-treatment
- https://www.rush.edu/news/preventing-cervical-cancer
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.