19 Januari 2024

Keputihan Bening, Tanda Masa Subur atau Penyakit Tertentu?

Cari tahu cara membedakannya
Keputihan Bening, Tanda Masa Subur atau Penyakit Tertentu?

Keputihan bening adalah salah satu keadaan yang wajar dialami oleh perempuan ketika sedang berada dalam masa subur.

Dalam istilah medis, keputihan dikenal sebagai fluor albus, leucorrhea, atau white discharge.

Meski bisa dibilang situasi yang wajar, keputihan bisa menjadi salah satu keluhan paling banyak yang dilontarkan oleh perempuan dari berbagai belahan dunia.

Lantas, apa yang membedakan lendir serviks dan keputihan bening? Mari simak di bawah ini penjelasannya.

Baca Juga: 18 Manfaat Kulit Melinjo untuk Kesehatan, Simak Yuk!

Mengenali Keputihan Bening

Ilustrasi Keputihan (Orami Photo Stock)
Foto: Ilustrasi Keputihan (Orami Photo Stock)

Keputihan bening adalah cairan vagina yang berwarna bening.

Bisa dibilang, ini bukanlah jenis keputihan abnormal melainkan tanda bahwa Moms saat ini berada dalam masa subur.

Cairan masa subur atau keputihan bening ini diproduksi oleh tubuh untuk mempermudah gerakan sperma menuju rahim.

Jadi, keputihan bening ini bisa Moms jadikan pertanda jika ingin memiliki momongan atau ingin menambah anak.

Moms bisa melakukan hubungan seksual bersama pasangan pada masa ini karena hasil yang didapatkan bisa jauh lebih maksimal.

Salah satu keluarnya cairan yang normal yaitu lendir kesuburan atau lendir atau cairan yang keluar dari vagina saat masa subur atau saat ada rangsangan seksual.

Biasanya lendir yang keluar berwarna bening (keputihan bening).

Jika disentuh tangan, lendir ini hanya akan terasa berair, basah, dan tidak kental.

Lendir yang memiliki kekentalan yang sempurna apabila tidak terlalu tebal atau terlalu cair.

Oleh karenanya, sperma mampu bergerak bebas dan berenang menuju serviks.

Lendir kesuburan yang memiliki kekentalan sempurna akan mirip seperti putih telur ayam mentah.

Lendir ini juga dapat meregang satu atau dua inchi tanpa putus di tengahnya.

Sedangkan keluarnya cairan dari vagina yang abnormal/patologis yaitu keputihan yang menyebabkan rasa tidak nyaman.

"Jika keputihan sudah berbau, warna tidak jernih, konsistensi sangat kenyal/tebal kadang menyerupai lem dan terasa gatal. Anda harus segera memeriksakan pada dokter bila terjadi hal ini," jelas dr. Ni Putu Tesi Maratni dari Meet Doctor.

Baca Juga: 10 Posisi Berhubungan agar Bayi Cepat Lahir, Mau Coba?

Keputihan bening sendiri memiliki waktu untuk hadir dalam siklus bulanan.

Pada umumnya keputihan bening akan terjadi di hari 13 sampai 14 siklus bulanan yang Moms miliki.

Pada masa ini, tubuh Moms kemungkinan tengah mengalami ovulasi.

Biasanya pada hari ke 13 hingga 14 diseut sebagai hari H ovulasi.

Oleh karena itu, para ahli kesehatan pun biasanya menyebut keputihan bening sebagai lendir subur.

Biasanya, keputihan bening akan hadir pada hari ini dengan bercirikan memiliki tekstur dan warna yang mirip dengan putih telur.

Jadi, keputihan bening ini bersifat basah, licin dan juga melar.

Keputihan lendir sendiri akan perlahan menghilang di hari ke 15 sampai ke 28 siklus.

Pada saat ini biasanya masa subur sudah berlalu.

Perbedaan Lendir Serviks dan Keputihan

Ilustrasi Keputihan (Orami Photo Stock)
Foto: Ilustrasi Keputihan (Orami Photo Stock)

Seperti yang sudah dibahas di atas, keputihan bening adalah cairan lendir yang keluar dari vagina.

Jika keputihan bening atau normal, lendir yang keluar dari vagina tersebut memiliki fungsi untuk menjaga esehatan alat kelamin perempuan agar terhindar dari berbagai macam infeksi.

Melansir The BMJ, keputihan yang normal sendiri memiliki sifat tidak berbau, berwarna putih atau keputihan bening, tebal dan juga lengket.

Perempuan sendiri bisa mengalami keputihan di usia berapa pun.

Meski demikian, khusus perempuan yang tengah hamil dalam masa subur dan menggunakan alat kontrasepsi, biasanya lendir serviks yang dihasilkan akan lebih banyak dari biasanya.

Keputihan bening adalah cairan yang keluar dari vagina yang tidak berupa darah.

Hal ini terjadi karena pengaruh hormonal dalam tubuh.

Keluarnya cairan selain darah ini dapat bersifat normal ataupun tidak normal (patologis).

Perbedaan lendir serviks dan keputihan yani lendir serviks tekturnya lebih licin dan menggumpal bila dimasukkan ke dalam air.

Berbeda dengan keputihan bening, ia biasanya sedikit berbau dan keluar saat ovulasi atau masa subur, menjelang dan setelah menstruasi.

Untuk lendir servisnya biasa terjadi karena adanya rangsangan seksual bahkan dalam kehamilan dapat keluar keputihan.

Dalam keadaan stres, keputihan juga sering terjadi.

Pada dasarnya keputihan itu berupa lendir, hanya konsistensinya memang tidak selalu sama.

Selain keputihan bening, keputihan normal warnanya putih (bukan putih susu) dan tidak berbau dan tidak menyebabkan gatal.

Baca Juga: 10 Karakter Kepribadian INTP, Pemikir Logis yang Imajinatif

Penyebab Keputihan Bening

Pil KB
Foto: Pil KB (Orami Photo Stock)

Ada beberapa penyebab keputihan bening yang harus Moms waspadai. Simak penjelasanya di bawah ini!

1. Reaksi Alergi

Sama seperti di bagian tubuh lainnya, reaksi alergi mungkin terjadi di dalam atau di sekitar vagina.

Hal yang memicu keputihan bening akibat alergi seperti pembersih, douche, mainan seks, pakaian, dan bahkan tisu toilet.

Selain mengalami keputihan bening yang abnorma, Moms mungkin mengalami:

  • Gatal
  • Kemerahan
  • Nyeri saat berhubungan seks atau buang air kecil

2. Sindrom Ovarium Polikistik (PCOS)

Ketidakseimbangan hormon, seperti sindrom ovarium polikistik (PCOS), juga dapat menyebabkan peningkatan keputihan bening dan keluar lendir seperti putih telur.

Melansir UCLA Obestetrics and Gynecology, PCOS mempengaruhi sekitar 10% wanita usia reproduksi.

Dari mereka merasakan gejala keputihan bening yang tidak normal.

Gejala lain termasuk penambahan berat badan hingga menstruasi tidak teratur dan ketidaksuburan.

Baca Juga: 20 Contoh Sexting yang Menggoda dan Tips Melakukannya


3. Efek Samping Antibiotik

Siapa sangka ternyata penggunaan antibiotik dapat membantu sejumlah penyakit, tetapi juga dapat mengganggu keseimbangan bakteri di vagina.

Hal ini dapat menyebabkan infeksi jamur, yang sering kali ditandai dengan peningkatan cairan yakni keputihan bening.

Beberapa wanita mengalami seperti:

  • Gatal
  • Ruam
  • Nyeri
  • Rasa terbakar saat berhubungan seks atau buang air kecil

4. Menggunakan Pil KB

Menggunakan pil KB dapat memiliki beberapa kelebihan utama, seperti melindungi dari kehamilan dan membantu mengobati menstruasi yang berat, jerawat, dan kista.

Namun ini dapat memicu terjadinya keputihan bening yang tidak sehat. Salah satunya penggunaan alat kontrasepsi IUD.

Meskipun IUD efektif mencegah kehamilan dalam jangka panjang.

IUD merupakan benda asing dan dapat mengiritasi jaringan sensitif pada rahim wanita.

Dalam Live Journal, menemukan beberapa wanita mengalami keputihan bening berwarna cokelat encer dan berbau akibat pengguanan pil KB.

Meskipun keputihan bening tampak normal, beberapa mungkin merupakan tanda infeksi.

Kunjungi dokter jika mengalami:

  • Lendir kuning, hijau, atau abu-abu
  • Bau busuk yang menyengat
  • Bengkak di sekitar lubang vagina atau vulva
  • Nyeri atau nyeri di sekitar lubang vagina atau vulva

5. Sedang Menyusui

Melansir StatPearls Journal, lochia adalah jenis keputihan bening yang mungkin dialami sekitar beberapa minggu setelah melahirkan.

Saat Moms menyusui, keluar keputihan bening ini dapat meningkat volumenya.

Ini biasanya dimulai sebagai pendarahan merah tua dan kemudian berubah menjadi merah muda atau cokelat berair hinga warna kuning krem.

Keputihan bening saat menyusui ini biasanya berhenti empat hingga enam minggu setelah melahirkan.

Namun, sebagian waniat akan terus mengalami ini ketika masa menyusui buah hati.

6. Infeksi Ragi (Kandidiasis)

Infeksi ragi disebabkan oleh pertumbuhan berlebihan jamur Candida dalam vagina.

Keputihan yang disebabkan oleh infeksi ragi biasanya berwarna putih, berbau seperti roti atau ragi, dan dapat disertai rasa gatal dan perih di area vagina.

7. Faktor Lain

Beberapa faktor lain, seperti stres, perubahan hormonal selama siklus menstruasi, atau penggunaan kontrasepsi hormonal, juga dapat mempengaruhi keputihan dan menyebabkan perubahan pada konsistensinya.

Baca Juga: 14 Rekomendasi Slow Cooker untuk MPASI dan Manfaatnya

Jenis Keputihan Bening Tidak Normal

Meski keputihan bening adalah hal yang wajar, namun ada juga kondisi keputihan bening yang tidak normal.

Tak jarang, banyak keadaan yang membuat keputihan bisa mengganggu aktivitas karena menimbulkan rasa yang tidak nyaman di area vagina.

Hal tersebutlah yang membuat banyak perempuan khawatir akan keputihan dan berharap bisa mendapatkan obat dari keluhan yang dirasakan.

Jadi, jenis apa saja yang menjadi tanda keputihan bermasalah dan apa yang harus dilakukan jika Moms mengalami hal ini?

Yuk simak penjelasan berikut ini!

1. Keputihan Berwarna Kuning dengan Tekstur Menggumpal

Ilustrasi Keputihan (Orami Photo Stock)
Foto: Ilustrasi Keputihan (Orami Photo Stock)

Jika Moms mengalami keputihan bening dengan karakteristik demikian, Moms perlu berhati-hati.

Karena keputihan yang berwarna kuning dan memiliki tekstur menggumpal bisa menandakan adanya penyakit menular seksual.

Penyakit menular seksual yang memiliki ciri tersebut adalah gonore yang pula menimbulkan bau yang tak sedap.

Bukan hanya ditandai dengan bau saja, gonore juga biasanya disertai gejala lain seperti nyeri pinggul, rasa sakit saat buang air kecil serta perdarahan.

2. Keputihan Berwarna Putih dengan Tekstur Kental

Keputihan bening berwarna putih dengan tekstur kental ini bisa menjadi tanda infeksi jamur pada vagina.

Biasanya tekstur kental yang dimaksud ini adalah tekstur sama yang dimiliki keju.

Gejala dari infeksi jamur pada vagina sendiri tidak hanya keputihan sana.

Namun, tanda lain seperti bengkak dan nyeri di sekitar area vulva, rasa gatal dan nyeri saat berhubungan seksual pun bisa dijadikan pertanda.

Jika mengalami hal ini, jangan lupa untuk memeriksakan diri ke dokter kulit dan kelamin agar bisa segera ditindaklanjuti ya, Moms!

Baca Juga: 16 RSIA Bandung dengan Fasilitas Lengkap untuk Ibu dan Anak

3. Keputihan Berwarna Merah Muda

Ilustrasi Keputihan (Orami Photo Stock)
Foto: Ilustrasi Keputihan (Orami Photo Stock) (Orami Photo Stocks)

Jika Moms baru saja melahirkan Si Kecil dan mengalami situasi keputihan bening yang berwarna merah muda, hal tersebut bisa menjadi ciri peluruhan dinding rahim.

Namun keputihan jenis ini bisa berbahaya jika Moms berada dalam keadaan normal.

Memiliki situasi keputihan berwarna merah mudah saat keadaan normal bisa menjadi tanda adanya luka pada area kelamin.

Sangat disarankan untuk melakukan pemeriksaan ke dokter untuk mengetahui keadaan yang lebih lanjut.


4. Keputihan Berwarna Kekuningan atau Abu-abu yang Disertai Busa serta Bau Busuk

Sama seperti yang dibahas sebelumnya, keputihan bening dengan jenis ini biasanya menandakan penyakit menular seksual yang bernama trikomoniasis.

Warna keputihan yang kekuningan dan abu-abu disertai bau busuk tanda Moms harus waspada dan periksa ke dokter.

Biasanya keputihan ini juga akan memberikan rasa nyeri dan gatal ketika Moms sedang buang air kecil.

5. Keputihan Berwarna Cokelat dan Terdapat Bercak Darah

Ilustrasi Keputihan (Orami Photo Stock)
Foto: Ilustrasi Keputihan (Orami Photo Stock)

Ini adalah salah satu situasi keputihan bening abnormal. Keputihan dengan warna bisa bisa jadi sebagai tanda siklus menstruasi yang tak normal.

Tidak hanya itu, dalam kasus yang jarang terjadi, keputihan berwarna cokelat yang terdapat bercak darah bisa juga menjadi tanda kanker serviks atau endometrium.

Bukan hanya keputihan saja, biasanya kondisi tidak normal seperti ini pun hadir bersamaan dengan gejala lain seperti nyeri di area panggul serta pendarahan lewat vagina.

Baca Juga: 15+ Manfaat Pasta Gigi, Bersihkan Noda Hingga Hilangkan Bau!

Cara Mengatasi Keputihan Bening

Wanita Buang Air Kecil
Foto: Wanita Buang Air Kecil (Orami Photo Stocks)

Keputihan bening seperti air pada dasarnya adalah kondisi normal dan tidak memerlukan perawatan khusus.

Namun, jika volume yang keluar cukup banyak, Moms mungkin dapat merasa kurang nyaman.

Berikut ini beberapa cara menghadapi keputihan seperti air agar tidak berkembang menjadi kondisi yang membahayakan kesehatan:

  • Mengganti pakaian dalam secara teratur
  • Pilih celana dalam yang terbuat dari katun agar bisa menyerap keringat dan membuat area vagina dan sekitarnya tidak lembap
  • Menyeka dari depan ke belakang setelah buang air untuk menghindari kontaminasi tinja
  • Mencuci tangan setelah buang air kecil dan buang air besar
  • Menghindari memakai celana dalam yang terlalu ketat
  • Tidak menyeka vagina menggunakan tisu yang beraroma atau berwarna
  • Jika memungkinkan tidurlah tanpa menggunakan pakaian dalam
  • Mandi setiap hari dan saat mengeringkan area vagina, cukup ditepuk-tepuk ringan
  • Tidak menggunakan produk pembersih kewanitaan
  • Pola makan sehat dan gaya hidup yang seimbang dapat membantu menjaga kesehatan reproduksi secara keseluruhan. Minumlah cukup air, konsumsi makanan bergizi, hindari stres berlebihan, dan cukup istirahat.
  • Ganti pembalut atau tampon secara teratur saat menstruasi untuk mencegah pertumbuhan bakteri yang berlebihan. Hindari penggunaan pembalut atau tampon yang terlalu lama karena dapat menciptakan kondisi yang lembap dan ideal bagi pertumbuhan bakteri.

Baca Juga: Amnesia: Gejala, Penyebab, Jenis, dan Terapi Pengobatan

Kapan Harus Memeriksakan Diri ke Dokter?

Periksa ke Dokter
Foto: Periksa ke Dokter (Orami Photo Stock)

Jika Moms mengalami terjadi keputihan bening tak normal dan disertai berbagai macam gejala lain, segeralah untuk memeriksakan diri ke dokter.

Gejala-gejala yang perlu diwaspadai adalah:

Ketika Moms sudah memutuskan untuk memeriksakan diri ke dokter mengenai keputihan bening abnormal, Moms akan melakukan tes fisik yang juga termasuk tes panggul.

Dokter pun akan menanyakan mengenai beberapa hal mengenai gejala, siklus menstruasi, serta aktivitas seksual.

Dalam banyak kasus, infeksi hanya bisa dideteksi dari pemeriksaan fisik dan panggul.

Jika dokter tidak bisa mendapatkan diagnosa secepatnya, biasanya Moms akan diminta untuk melakukan beragam tes.

Biasanya dokter akan melakukan pengecekan area serviks untuk mengetahui penyakit kelamin seperti HPV atau kanker serviks.

Setelah dokter mengetahui penyebab keputihan yang Moms alami, dia akan memberikan pilihan untuk perawatan area vagina.

Baca Juga: Ini Berat Badan Ideal Ibu Hamil Rekomendasi Ahli, Catat!

Jadi jangan heran jika cairan keputihan pun berubah dan perlahan menghilang ya, Moms!

  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2099568/
  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK555904/
  • https://www.uclahealth.org/obgyn/pcos
  • https://iud-divas.livejournal.com/3285960.html
  • https://www.verywellhealth.com/watery-discharge-is-it-normal-and-what-causes-it-5206074
  • https://www.medicalnewstoday.com/articles/321625
  • https://www.buoyhealth.com/learn/clear-vaginal-discharge#treatment

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb