25 Agustus 2023

Cari Tahu Kelebihan dan Kekurangan Sunat Klamp untuk Anak

Katanya termasuk metode terbaik untuk bayi dan anak-anak, apakah benar?
Cari Tahu Kelebihan dan Kekurangan Sunat Klamp untuk Anak

Perawatan Pasca Sunat Klamp

Bayi Menangis
Foto: Bayi Menangis (Freepik.com/jcomp)

Karena ada keunggulan dan risiko sunat klamp untuk anak, perawatan pasca sunat tetap perlu dilakukan untuk memastikan tabung bersih dan bebas infeksi.

Seperti dilansir dari laman Rumah Sunatan Mahdian, berikut adalah cara perawatan setelah sunat klamp:

1. Mengonsumsi Obat Pereda Rasa Nyeri

Umumnya dokter akan meresepkan pemberian obat anti nyeri terutama pada ank-anak.

Meski diklaim minim nyeri, namun rasa nyeri setelah khitan tidak dapat hilang sama sekali, terlebih setelah efek anastesinya hilang.

2. Istirahat Cukup

Setelah proses sunat klamp selesai, pasien memang bisa langsung beraktivitas.

Walaupun anak bisa beraktivitas setelah prosedur, disarankan untuk memberikan istirahat selama kurang lebih tiga jam pasca-khitan guna meminimalisir risiko bengkak dan ketidaknyamanan.

Bengkak normal terjadi pasca khitan, selama tabung klamp masih terpasang maka peredaran darah di sekitar penis belum lancar.

Namun Moms dan Dads perlu memerhatikan apakah ada kondisi lain yang mengikuti, seperti:

Jika hal-hal tersebut terjadi, baiknya segera bawa Si Kecil ke rumah sakit atau tenaga medis yang menangani.

3. Bersihkan Area Klamp Setiap Buang Air Kecil

Penting untuk selalu menjaga kebersihan area klamp, terutama setelah buang air kecil.

Ini bertujuan untuk menghindari kontaminasi bakteri yang bisa mengakibatkan infeksi.

Moms dan Dads bisa membersihkan bagian dalam dan luar tabung smart clamp dengan kain kasa atau cotton bud yang telah dibasahi rivanol atau air.

Selain itu, Moms juga bisa menggunakan cairan saline untuk membilasnya.

4. Mandi Secara Teratur

Mandi teratur dua kali sehari sangat dianjurkan selama klamp masih terpasang, dengan tujuan untuk menjaga area tersebut tetap bersih dan minim risiko infeksi.

Jangan lupa membasuh bagian dalam tabung klamp dengan air dan mengeringkannya dengan handuk.

Untuk mengeringkan bagian dalam tabung, Moms bisa menggunakan cotton bud.

Jika anak sudah berusia pra sekolah, disarankan mandi menggunakan air dengan campuran antiseptik.

Baca juga: 11 Rekomendasi Obat Sembelit Anak di Apotek dan Alami, Lancarkan BAB

Berapa Lama Penyembuhan Sunat Klamp?

Ilustrasi Sunat
Foto: Ilustrasi Sunat (Orami Photo Stock)

Selain memahami kelebihan dan kekurangan sunat klamp pada anak, penting juga untuk Moms mengetahui durasi penyembuhan yang dibutuhkan.

Waktu penyembuhan setelah sunat klamp mungkin bervariasi antara individu satu dengan yang lainnya.

Namun pada umumnya proses ini memakan waktu sekitar 10–14 hari setelah prosedur sunat.

Beberapa faktor seperti usia anak, kondisi kesehatan, dan kepatuhan pada instruksi perawatan pasca-sunat dapat mempengaruhi durasi penyembuhannya.

Pada minggu pertama, area yang disunat akan terasa sensitif dan membengkak.

Penting untuk menjaga kebersihan dengan membersihkan area tersebut secara lembut menggunakan air hangat dan sabun berbahan alami.

Keringkan dengan lembut menggunakan handuk bersih atau tisu lembut.

Pada minggu kedua, kebanyakan bengkak biasanya akan mulai berkurang. Meskipun demikian, area yang baru disunat mungkin masih akan tampak merah dan sensitif.

Hindari mengenakan pakaian yang terlalu ketat untuk mengurangi gesekan dan iritasi.

Kemudian, pada hari ke-10 hingga 14, Si Kecil biasanya akan merasa lebih nyaman.

Kulit yang disunat akan semakin membaik, dan sebagian besar tanda-tanda pemulihan akan sudah terlihat.

Meskipun demikian, tetap hindari aktivitas fisik yang berat ya, Moms.

Biaya Sunat Klamp

Mengatur Keuangan
Foto: Mengatur Keuangan (Orami Photo Stocks)

Jika sudah memahami keunggulan dan risiko sunat klamp untuk anak dan mantap memilih metode ini, Moms perlu tahu kisaran biayanya.

Biaya yang diperlukan untuk melakukan sunat klamp cukup beragam, yakni mulai dari Rp700.000 hingga Rp3.000.000 tergantung di mana tempat Moms melakukan sunat.

Jika prosedur klamp dilakukan oleh dokter bedah di rumah sakit, tarifnya kemungkinan akan berbeda dibanding jika dilakukan oleh dokter umum di klinik sunat.

Selain itu, kualitas alat klamp yang digunakan juga bisa jadi memengaruhi biaya yang perlu dikeluarkan.

Selain mempertimbangkan biaya, pastikan juga tenaga medis yang menangani berkompeten dan tempat praktIknya memiliki izin jelas agar risiko dapat diminimalisir.

Catatan Penting

Konsultasi Dokter
Foto: Konsultasi Dokter (Istockphoto.com)

Tak hanya memahami keunggulan dan risiko sunat klamp untuk anak, Moms juga perlu memerhatikan hal-hal lain.

Walaupun metode klamp umumnya dianggap aman untuk anak, ada beberapa kondisi khusus yang perlu Moms perhatikan sebelum memutuskan untuk membawa Si Kecil menjalani khitan dengan cara ini.

Salah satunya adalah jika anak memiliki kondisi fimosis.

Fimosis merupakan kondisi ketika kulup penis melekat erat ke kepala penis dan menyebabkan penyempitan.

Hal ini disampaikan dr. Azwin Kamar, BMedSci, Sp.B, dalam siaran langsung di Instagram bersama dokter spesialis anak dr. Miza Dito Afrizal, BMedSci, Sp.A.

"Kalau ada fimosis, baiknya dokter bedah," ujar dr. Azwin.

"Karena tekniknya ada sedikit perbedaan, ada yang kita harus benar-benar bersihkan dan keluarkan pada saat kita operasi. Jadi harus dibersihin banget gitu."

Selain fimosis, sunat klamp tak dapat dilakukan pada anak yang terkena hipospadia atau kelainan letak lubang kencing serta pada anak yang memiliki ibu dengan infeksi HIV.

Baca juga: Apa Penyebab Balita Pendiam? Cari Tahu Penjelasannya, Yuk!

Nah, itu dia informasi seputar sunat klamp yang bisa Moms ketahui.

Baik buruknya prosedur ini, tergantung kondisi Si Kecil ya, Moms. Jadi, lebih baik lakukan pemeriksaan dulu ke dokter, agar bisa mendapatkan saran yang tepat dan aman.

  • https://wa.kaiserpermanente.org/kbase/topic.jhtml?docId=hw142336
  • https://www.stanfordchildrens.org/content-public/pdf/bayside-medical-group/BMG_PCHA_Circumcision_Gomco-6-18-13.pdf
  • https://www.sciencedirect.com/science/article/abs/pii/B9780323681278000053

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb