18 Februari 2022

Kenali Fungsi Endometrium Wanita dan Jenis Penyakit yang 'Mengintai'

Yuk, perluas wawasan tentang organ reproduksi kita, Moms!
Kenali Fungsi Endometrium Wanita dan Jenis Penyakit yang 'Mengintai'

Terlihat serupa, nyatanya endometrium dan endometriosis adalah 2 hal yang berbeda, lho.

Di dalam sistem reproduksi wanita, terdapat berbagai organ penting untuk proses pembuahan. Salah satunya adalah fungsi dari endometrium.

Tak hanya sebagai alat reproduksi, berbagai penyakit pun bisa mengintai organ ini, Moms.

Mari ketahui bersama peran dan fungsi endrometrium pada tubuh wanita!

Apa Itu Endometrium?

Endometrium Fungsi
Foto: Endometrium Fungsi

Foto: freepik.com

Moms mungkin sudah familiar dengan istilah endometriosis, bukan? Ini adalah salah satu kondisi yang membuat perempuan susah hamil.

Sistem reproduksi wanita terbagi dalam beberapa lapisan dalam rahim. Rahim sendiri terdiri dari tiga lapisan, yaitu:

  • Perimetrium (lapisan terluar)
  • Miometrium (lapisan tengah)
  • Endometrium (lapisan dalam)

Sementara itu, endometrium adalah lapisan di dalam rahim yang memiliki berbagai fungsi.

Setiap bulan, endometrium akan menebal dan memperbaharui dirinya sendiri, serta mempersiapkan untuk kehamilan.

Jika kehamilan tidak terjadi, endometrium akan meluruh dalam proses yang dikenal sebagai menstruasi.

Endometrium sebagian besar terdiri dari jaringan mukosa yang terbagi dalam:

1. Lapisan Pertama

Dikenal dengan sebutan stratum basalis, ini menempel pada lapisan jaringan otot polos rahim yang disebut miometrium.

Lapisan ini berfungsi sebagai 'jangkar' untuk endometrium menetap di dalam rahim dan tidak berubah.

2. Lapisan Kedua

Melansir jurnal dalam Frontiers, lapisan kedua endometrium bersifat dinamis.

Organ reproduksi ini akan mengalami perubahan sebagai respons dari naik dan turunnya kadar estrogen.

Lapisan kedua ini sering disebut sebagai fungsionalis. Lapisan ini juga memiliki peran penting saat pembuahan atau kehamilan terjadi.

Baca Juga: Bentuk Penis Kecil, Apakah Berdampak pada Kesuburan?

Endometrium dalam Proses Kehamilan

Gejala Endometrium, Apa Saja?.jpg
Foto: Gejala Endometrium, Apa Saja?.jpg (Healthline.com)

Foto: Orami Photo Stocks

Ovulasi adalah masa pelepasan sel telur dari tuba fallopi. Pada masa ini, organ dalam reproduksi wanita akan mengalami perubahan spesifik.

Setiap bulan, rahim mempersiapkan tubuh Moms menyambut kehamilan. Ketika mendekati fase ovulasi, endometrium akan menebal.

Akibatnya, lapisan yang menebal ini akan siap menerima sel telur yang telah dibuahi.

Setelah itu, pembuahan akan terjadi apabila embrio berhasil melekat pada endometrium.

Proses ini disebut implantasi. Tak jarang, sebagian wanita mengalami perdarahan implantasi sebagai bagian dari tanda-tanda kehamilan.

Studi PLoS ONE menjelaskan bahwa fungsi endometrium tidak berhenti pada proses pertumbuhan embrio saja, lho.

Sepanjang kehamilan, turut membantu pembentukan plasenta yang akan menyuplai nutrisi pada janin.

Baca Juga: Mengenal Skrotum, Bagian Sistem Reproduksi Pria yang Bertugas Melindungi Testis

Jenis-Jenis Gangguan Endometrium

Penting untuk mengetahui berbagai gangguan yang bisa dialami wanita, khususnya pada endometrium.

Terkadang muncul kelainan sehingga mempersulit terjadinya kehamilan.

Berikut beberapa contoh masalah pada endometrium yang dapat menghambat proses pembuahan:

1. Ukuran Terlalu Tipis

Seperti Ini Peran Endometrium Pada Kehamilan dan 3 Masalah yang Bisa Terjadi Padanya
Foto: Seperti Ini Peran Endometrium Pada Kehamilan dan 3 Masalah yang Bisa Terjadi Padanya (Firstcry.parenting.com)

Foto: parenting.firstcry.com

Endometrium yang tebal dan subur diperlukan agar implantasi atau kehamilan dapat terjadi.

Umumnya, memiliki ukuran ketebalan sekitar 8-13 milimeter.

Meskipun demikian, sejumlah wanita mengalami ukuran yang tak normal dalam endometrium.

Ukuran menjadi terlalu tipis bila ketebalannya di bawah 7 milimeter. Bila endometrium terlalu tipis, implantasi tidak akan berjalan optimal.

Embrio akan kekurangan nutrisi sehingga kehamilan tidak dapat berlanjut. Akibatnya muncul risiko keguguran.

2. Hiperplasia Endometrium

Seperti Ini Peran Endometrium Pada Kehamilan dan 3 Masalah yang Bisa Terjadi Padanya 02.jpg
Foto: Seperti Ini Peran Endometrium Pada Kehamilan dan 3 Masalah yang Bisa Terjadi Padanya 02.jpg (babycenter.com)

Foto: babycenter.com

Melansir dalam Cleveland Clinic, hiperplasia endometrium adalah penebalan dinding rahim.

Masalah ini terjadi manakala dinding dalam rahim tumbuh secara berlebihan. Para ahli menduga, penyebabnya adalah ketidakseimbangan hormon.

Terjadi ketika kadar estrogen meningkat, namun tidak diimbangi oleh peningkatan kadar progesteron.

Gejala yang terlihat dari kondisi ini yakni meliputi:

Baca Juga: 10 Tips Mudah Perawatan Kulit Bayi Baru Lahir, Bantu Cegah Iritasi Kulit!

Karenanya, jangan ragu berkonsultasi dengan dokter apabila mulai mengalami kondisi demikian.

3. Gangguan Hormon

Gangguan atau ketidakseimbangan hormon bisa terjadi sewaktu-waktu. Seringnya, menerpa wanita berbadan gemuk (obesitas) atau menderita PCOS.

Kadar estrogen pada perempuan dengan salah satu kondisi tersebut biasanya tidak seimbang dengan hormon progesteron.

Ketika endometrium tak memiliki hormon yang stabil, akan menyulitkan mengalami pembuahan.

4. Endometriosis

Seperti Ini Peran Endometrium Pada Kehamilan dan 3 Masalah yang Bisa Terjadi Padanya 03.jpg
Foto: Seperti Ini Peran Endometrium Pada Kehamilan dan 3 Masalah yang Bisa Terjadi Padanya 03.jpg (sciencenews,org)

Foto: sciencenews.org

Pertumbuhan tidak normal di dalam rahim dikenal dengan istilah endometriosis.

Dikutip dari Johns Hopkis Medicine, umumnya pertumbuhan abnormal endometrium ditemukan di sejumlah tempat, yakni:

  • Indung telur
  • Tuba falopi
  • Jaringan yang menahan rahim di tempatnya
  • Jaringan di permukaan luar rahim

Hingga saat ini, para ahli belum memahami secara pasti faktor apa yang menyebabkan organ ini tumbuh di luar rahim

Baca Juga: Mengenal Folikel Antral dan Kaitannya dengan Kesuburan Wanita

5. Kanker Endometrium

Kanker endometrium disebabkan oleh pertumbuhan sel-sel abnormal.

Sekitar 90% orang yang didiagnosis dengan kondisi ini mengalami perdarahan vagina yang tidak normal.

Gejala lain yang mungkin dari kanker endometrium termasuk:

  • Keputihan yang tidak berdarah
  • Nyeri panggul
  • Merasakan massa di daerah panggul
  • Penurunan berat badan tidak terkontrol

Menurut American Cancer Society, ketika didiagnosis dini, tingkat kelangsungan hidup untuk kanker endometrium yang diobati adalah 96%

Semakin cepat diketahui, maka akan semakin mudah untuk diobati, Moms.

6. Polip Rahim

Polip Uterus atau Polip Rahim-Hero.jpg
Foto: Polip Uterus atau Polip Rahim-Hero.jpg

Foto: Orami Photo Stocks

Pertumbuhan berlebihan dalam lapisan rahim dapat mengakibatkan adanya polip.

Polip adalah pertumbuhan seperti "jari" yang menempel pada dinding rahim. Ukurannya bisa sekecil biji wijen atau lebih besar dari bola golf, lho.

Penyebab pasti polip endometrium pada wanita tidak diketahui. Ini cenderung tumbuh ketika hormon estrogen dalam tubuh melampaui batasnya.

Faktor lain yang dapat meningkatkan risiko polip endometrium adalah:

  • Kegemukan atau obesitas
  • Tamoxifen, pengobatan untuk kanker payudara
  • Terapi penggantian hormon pascamenopause
  • Riwayat keluarga sindrom Lynch
  • Sindrom Cowden

Kebanyakan polip rahim ini tidak bersifat kanker. Namun, untuk diagnosa yang tepat segera lakukan pemeriksaan lanjutan dengan dokter.

Baca Juga: 13 Penyebab Perut Buncit seperti Hamil, Bisa Petanda Menopause

7. Sindrom Asherman

Sindrom Asherman adalah kelainan genetik rahim yang cukup langka.

Hal ini ditandai dengan adanya ikatan jaringan parut yang melapisi dinding rahim. Penyebabnya dipicu dari berbagai faktor, yakni meliputi:

  • Operasi jaringan rahim (kuretase)
  • Infeksi endometrium

Seseorang dapat mengalami berbagai gejala tergantung pada tingkat keparahan penyakit, termasuk:

Pilihan pengobatan sindrom Asherman saat ini termasuk operasi histeroskopi, pemasangan kateter Foley, dan terapi restoratif (pengobatan hormon).

8. Radang Panggul

Terkadang, bakteri atau mikroba masuk ke serviks dan menyebar ke bagian reproduksi wanita bagian atas.

Infeksi dapat mempengaruhi satu atau lebih organ panggul, termasuk rahim, leher rahim, dan saluran tuba.

Disebut sebagai penyakit radang panggul (PID), gejalanya termasuk:

  • Sakit di panggul
  • Kebutuhan mendesak untuk buang air kecil
  • Sakit ketika buang air kecil

Pengobatan untuk kondisi ini biasanya diperlukan minum obat-obatan termasuk antibiotik.

Kira-kira itu dia Moms peran endometrium sebagai bagian dari sistem reproduksi wanita.

Yuk, mulai perhatikan beberapa gejala tak biasa yang dialami yang bisa mengarah ke gangguan kesehatan dan kesuburan!

  • https://www.frontiersin.org/articles/10.3389/fendo.2021.690255/full
  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4640832/#:~:text=The%20endometrium%20(a%20mucosal%20layer,function%20during%20pregnancy%20%5B7%5D.
  • https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/16569-atypical-endometrial-hyperplasia
  • https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/endometriosis
  • https://www.cancer.org/cancer/endometrial-cancer/detection-diagnosis-staging/survival-rates.html

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb