Kenali Fungsi Endometrium Wanita dan Jenis Penyakit yang 'Mengintai'
Terlihat serupa, nyatanya endometrium dan endometriosis adalah 2 hal yang berbeda, lho.
Di dalam sistem reproduksi wanita, terdapat berbagai organ penting untuk proses pembuahan. Salah satunya adalah fungsi dari endometrium.
Tak hanya sebagai alat reproduksi, berbagai penyakit pun bisa mengintai organ ini, Moms.
Mari ketahui bersama peran dan fungsi endrometrium pada tubuh wanita!
Apa Itu Endometrium?
Foto: freepik.com
Moms mungkin sudah familiar dengan istilah endometriosis, bukan? Ini adalah salah satu kondisi yang membuat perempuan susah hamil.
Sistem reproduksi wanita terbagi dalam beberapa lapisan dalam rahim. Rahim sendiri terdiri dari tiga lapisan, yaitu:
- Perimetrium (lapisan terluar)
- Miometrium (lapisan tengah)
- Endometrium (lapisan dalam)
Sementara itu, endometrium adalah lapisan di dalam rahim yang memiliki berbagai fungsi.
Setiap bulan, endometrium akan menebal dan memperbaharui dirinya sendiri, serta mempersiapkan untuk kehamilan.
Jika kehamilan tidak terjadi, endometrium akan meluruh dalam proses yang dikenal sebagai menstruasi.
Endometrium sebagian besar terdiri dari jaringan mukosa yang terbagi dalam:
1. Lapisan Pertama
Dikenal dengan sebutan stratum basalis, ini menempel pada lapisan jaringan otot polos rahim yang disebut miometrium.
Lapisan ini berfungsi sebagai 'jangkar' untuk endometrium menetap di dalam rahim dan tidak berubah.
2. Lapisan Kedua
Melansir jurnal dalam Frontiers, lapisan kedua endometrium bersifat dinamis.
Organ reproduksi ini akan mengalami perubahan sebagai respons dari naik dan turunnya kadar estrogen.
Lapisan kedua ini sering disebut sebagai fungsionalis. Lapisan ini juga memiliki peran penting saat pembuahan atau kehamilan terjadi.
Baca Juga: Bentuk Penis Kecil, Apakah Berdampak pada Kesuburan?
Endometrium dalam Proses Kehamilan
Foto: Orami Photo Stocks
Ovulasi adalah masa pelepasan sel telur dari tuba fallopi. Pada masa ini, organ dalam reproduksi wanita akan mengalami perubahan spesifik.
Setiap bulan, rahim mempersiapkan tubuh Moms menyambut kehamilan. Ketika mendekati fase ovulasi, endometrium akan menebal.
Akibatnya, lapisan yang menebal ini akan siap menerima sel telur yang telah dibuahi.
Setelah itu, pembuahan akan terjadi apabila embrio berhasil melekat pada endometrium.
Proses ini disebut implantasi. Tak jarang, sebagian wanita mengalami perdarahan implantasi sebagai bagian dari tanda-tanda kehamilan.
Studi PLoS ONE menjelaskan bahwa fungsi endometrium tidak berhenti pada proses pertumbuhan embrio saja, lho.
Sepanjang kehamilan, turut membantu pembentukan plasenta yang akan menyuplai nutrisi pada janin.
Baca Juga: Mengenal Skrotum, Bagian Sistem Reproduksi Pria yang Bertugas Melindungi Testis
Jenis-Jenis Gangguan Endometrium
Penting untuk mengetahui berbagai gangguan yang bisa dialami wanita, khususnya pada endometrium.
Terkadang muncul kelainan sehingga mempersulit terjadinya kehamilan.
Berikut beberapa contoh masalah pada endometrium yang dapat menghambat proses pembuahan:
1. Ukuran Terlalu Tipis
Foto: parenting.firstcry.com
Endometrium yang tebal dan subur diperlukan agar implantasi atau kehamilan dapat terjadi.
Umumnya, memiliki ukuran ketebalan sekitar 8-13 milimeter.
Meskipun demikian, sejumlah wanita mengalami ukuran yang tak normal dalam endometrium.
Ukuran menjadi terlalu tipis bila ketebalannya di bawah 7 milimeter. Bila endometrium terlalu tipis, implantasi tidak akan berjalan optimal.
Embrio akan kekurangan nutrisi sehingga kehamilan tidak dapat berlanjut. Akibatnya muncul risiko keguguran.
2. Hiperplasia Endometrium
Foto: babycenter.com
Melansir dalam Cleveland Clinic, hiperplasia endometrium adalah penebalan dinding rahim.
Masalah ini terjadi manakala dinding dalam rahim tumbuh secara berlebihan. Para ahli menduga, penyebabnya adalah ketidakseimbangan hormon.
Terjadi ketika kadar estrogen meningkat, namun tidak diimbangi oleh peningkatan kadar progesteron.
Gejala yang terlihat dari kondisi ini yakni meliputi:
- Menstruasi tidak teratur
- Volume darah menstruasi terlalu banyak
- Sakit ketika menstruasi
Baca Juga: 10 Tips Mudah Perawatan Kulit Bayi Baru Lahir, Bantu Cegah Iritasi Kulit!
Karenanya, jangan ragu berkonsultasi dengan dokter apabila mulai mengalami kondisi demikian.
3. Gangguan Hormon
Gangguan atau ketidakseimbangan hormon bisa terjadi sewaktu-waktu. Seringnya, menerpa wanita berbadan gemuk (obesitas) atau menderita PCOS.
Kadar estrogen pada perempuan dengan salah satu kondisi tersebut biasanya tidak seimbang dengan hormon progesteron.
Ketika endometrium tak memiliki hormon yang stabil, akan menyulitkan mengalami pembuahan.
4. Endometriosis
Foto: sciencenews.org
Pertumbuhan tidak normal di dalam rahim dikenal dengan istilah endometriosis.
Dikutip dari Johns Hopkis Medicine, umumnya pertumbuhan abnormal endometrium ditemukan di sejumlah tempat, yakni:
- Indung telur
- Tuba falopi
- Jaringan yang menahan rahim di tempatnya
- Jaringan di permukaan luar rahim
Hingga saat ini, para ahli belum memahami secara pasti faktor apa yang menyebabkan organ ini tumbuh di luar rahim
Baca Juga: Mengenal Folikel Antral dan Kaitannya dengan Kesuburan Wanita
5. Kanker Endometrium
Kanker endometrium disebabkan oleh pertumbuhan sel-sel abnormal.
Sekitar 90% orang yang didiagnosis dengan kondisi ini mengalami perdarahan vagina yang tidak normal.
Gejala lain yang mungkin dari kanker endometrium termasuk:
- Keputihan yang tidak berdarah
- Nyeri panggul
- Merasakan massa di daerah panggul
- Penurunan berat badan tidak terkontrol
Menurut American Cancer Society, ketika didiagnosis dini, tingkat kelangsungan hidup untuk kanker endometrium yang diobati adalah 96%
Semakin cepat diketahui, maka akan semakin mudah untuk diobati, Moms.
6. Polip Rahim
Foto: Orami Photo Stocks
Pertumbuhan berlebihan dalam lapisan rahim dapat mengakibatkan adanya polip.
Polip adalah pertumbuhan seperti "jari" yang menempel pada dinding rahim. Ukurannya bisa sekecil biji wijen atau lebih besar dari bola golf, lho.
Penyebab pasti polip endometrium pada wanita tidak diketahui. Ini cenderung tumbuh ketika hormon estrogen dalam tubuh melampaui batasnya.
Faktor lain yang dapat meningkatkan risiko polip endometrium adalah:
- Kegemukan atau obesitas
- Tamoxifen, pengobatan untuk kanker payudara
- Terapi penggantian hormon pascamenopause
- Riwayat keluarga sindrom Lynch
- Sindrom Cowden
Kebanyakan polip rahim ini tidak bersifat kanker. Namun, untuk diagnosa yang tepat segera lakukan pemeriksaan lanjutan dengan dokter.
Baca Juga: 13 Penyebab Perut Buncit seperti Hamil, Bisa Petanda Menopause
7. Sindrom Asherman
Sindrom Asherman adalah kelainan genetik rahim yang cukup langka.
Hal ini ditandai dengan adanya ikatan jaringan parut yang melapisi dinding rahim. Penyebabnya dipicu dari berbagai faktor, yakni meliputi:
- Operasi jaringan rahim (kuretase)
- Infeksi endometrium
Seseorang dapat mengalami berbagai gejala tergantung pada tingkat keparahan penyakit, termasuk:
- Berkurangnya aliran menstruasi
- Pningkatan kram dan sakit perut
- Tidak menstruasi (amenore)
- Infertilitas
Pilihan pengobatan sindrom Asherman saat ini termasuk operasi histeroskopi, pemasangan kateter Foley, dan terapi restoratif (pengobatan hormon).
8. Radang Panggul
Terkadang, bakteri atau mikroba masuk ke serviks dan menyebar ke bagian reproduksi wanita bagian atas.
Infeksi dapat mempengaruhi satu atau lebih organ panggul, termasuk rahim, leher rahim, dan saluran tuba.
Disebut sebagai penyakit radang panggul (PID), gejalanya termasuk:
- Sakit di panggul
- Kebutuhan mendesak untuk buang air kecil
- Sakit ketika buang air kecil
Pengobatan untuk kondisi ini biasanya diperlukan minum obat-obatan termasuk antibiotik.
Kira-kira itu dia Moms peran endometrium sebagai bagian dari sistem reproduksi wanita.
Yuk, mulai perhatikan beberapa gejala tak biasa yang dialami yang bisa mengarah ke gangguan kesehatan dan kesuburan!
- https://www.frontiersin.org/articles/10.3389/fendo.2021.690255/full
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4640832/#:~:text=The%20endometrium%20(a%20mucosal%20layer,function%20during%20pregnancy%20%5B7%5D.
- https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/16569-atypical-endometrial-hyperplasia
- https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/endometriosis
- https://www.cancer.org/cancer/endometrial-cancer/detection-diagnosis-staging/survival-rates.html
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.