04 Juli 2024

Kisah Istri Nabi Ibrahim yang Salihah, Siti Hajar dan Sarah

Banyak sifatnya yang bisa ditiru

Nabi Ibrahim AS merupakan nabi yang wajib diketahui seluruh umat Islam. Dari berbagai kisahnya dalam Al-Qur'an, kisah istri Nabi Ibrahim sangat menarik, Moms.

Tidak hanya kisah nabi, Moms juga bisa mengajarkan kisah-kisah tentang sahabat dan keluarga nabi yang bisa menjadi suri tauladan yang baik bagi Si Kecil.

Berikut ini adalah kisah para istri Nabi Ibrahim yang bisa menjadi inspirasi keluarga. Disimak yuk, Moms!

Baca Juga: 12 Kisah Istri Nabi Muhammad SAW, Patut Jadi Teladan!

Kisah Sarah, Istri Nabi Ibrahim yang Pertama

Ilustrasi Istri Nabi Ibrahim
Foto: Ilustrasi Istri Nabi Ibrahim (Freepik)

Dijelaskan bahwa Sarah adalah perempuan tercantik setelah Hawa.

Tidak hanya cantik, Sarah juga cerdas dan terkenal sebagai perempuan terbaik di zamannya.

Kecantikannya tidak hanya terpancar dari wajahnya saja, tetapi juga dari hatinya.

Sarah adalah sepupu dan istri pertama Nabi Ibrahim yang sangat setia, saat menikah, Nabi Ibrahim berusia 37 tahun.

Selain itu, Sarah juga memiliki banyak lahan pertanian dan peternakan yang kemudian semuanya diserahkan kepada Nabi Ibrahim.

1. Kisah Sarah di Kerajaan Mesir

Walau dikaruniai kelebihan sedemikian rupa, Sarah tidak pernah lupa akan kewajibannya untuk patuh pada sang suami, Nabi Ibrahim AS.

Ia selalu mengikuti kemanapun Nabi Ibrahim pergi. Salah satunya adalah ketika keduanya hijrah ke Mesir dari Babilonia.

Saat itu, dakwah Nabi Ibrahim tidak diterima oleh masyarakat Babilonia yang masih menyembah berhala.

Nabi Ibrahim dan Sarah akhirnya tiba di Baitul Maqdis dan tinggal di Harran. Tidak ada bedanya dengan tempat sebelumnya, masyarakat setempat juga menyembah berhala.

Kala itu, Mesir dipimpin Raja Amr bin Amru Al-Qais bin Mailun yang kafir dan suka menghamburkan kekayaannya dengan berfoya-foya.

Ia juga sangat suka mencari perempuan tercantik di kerajaannya. Bila perempuan itu sudah bersuami, ia akan memaksa mereka untuk bercerai.

Kecantikan Sarah yang tiba di Mesir bersama Nabi Ibrahim AS tentu menjadi sebuah topik hangat di kerajaan. Hingga seorang pengawal memberitahukan hal tersebut kepada Amr.

Mendengar berita tentang Sarah, Raja langsung menyuruh pengawalnya dengan segera memanggil keduanya.

Ibrahim menyanggupi panggilan tersebut dan tiba di kerajaan bersama Sarah.

Sesampainya di kerjaan, Raja Amr langsung menanyakan siapakah perempuan di sebelah Ibrahim. Lalu, Nabi Ibrahim AS menjawab bahwa Sarah adalah saudarinya.

Nabi Ibrahim AS berbisik pada istrinya agar mengaku sedemikian rupa, agar mereka berdua bisa selamat.

Dari kisah ini, Rasulullah SAW bersabda:

"Ibrahim tidak pernah berbohong kecuali 3 kali. Pertama, perkataannya ketika diajak untuk beribadah kepada berhala Tuhan mereka dan Ibrahim menjawab, sesungguhnya dirinya sakit."

"Kedua, perkataannya patung besar itulah yang melakukannya. Ketiga, perkataannya tentang Sarah, 'Sesungguhnya dia saudariku.'"

Sarah kemudian dibawa oleh pengawal raja. Ia didandani dan dibawa ke hadapan raja. 

Sebelumnya ia melaksanakan salat dan berdoa akan tetap dijaga kesuciannya.

Perasaan Sarah sangat sedih. Ia enggan berpisah dengan suaminya dan takut disentuh Sang Raja.

Ketika Sarah melihat raja hendak mendekatinya, ia berdoa:

"Ya Allah, sesungguhnya aku beriman kepada-Mu dan rasul-Mu serta aku selalu memelihara kehormatanku. Janganlah Engkau biarkan orang itu merusak kesucianku!"

Lalu raja itu merasa tercekik dan menghentak-hentakkan kakinya. Sarah terkejut dan kembali berdoa:

"Ya Allah. Andaikan raja ini mati, tentu orang-orang akan menuduh bahwa aku yang membunuhnya!"

Setelah berdoa, raja itu kembali sehat seperti biasa. Namun, raja itu tetap berjalan mendekatinya. Sarah kembali berdoa,

"Ya Allah. Sesungguhnya aku beriman kepada-Mu dan rasul-Mu serta aku selalu memelihara kehormatanku. Janganlah Engkau biarkan orang itu merusak kesucianku!"

Hal tersebut terjadi sebanyak 2 kali hingga akhirnya raja tersebut ketakutan dan mengatakan pada pengawalnya:

"Pasti ini ulah setan yang kau bawa kepadaku. Kembalikan ia pada Ibrahim dan beri dia seorang hamba sahaya!"

Sarah akhirnya terbebas dan bisa pulang ke rumahnya.

Sebagai permintaan maaf atas perlakuannya, Raja Mesir memberikan hadiah kepada Sarah berupa seorang budak perempuan cantik bernama Hajar.

Setelah melakukan beberapa perjalanan, termasuk ke Syam (sekarang Suriah) dan Mesir, Sarah dan Ibrahim memutuskan untuk menetap di Palestina.

Baca Juga: Bacaan Surat Ibrahim Ayat 40 Lengkap dengan Tulisan Arab, Latin, dan Artinya

2. Hadiah dari Tamu

Seperti yang dijelaskan dalam Al-Qur'an surat Adz-Dzariyat ayat 24-27, Nabi Ibrahim AS dikenal sebagai orang yang sangat menghormati tamu.

Lalu dikisahkan pada suatu hari datanglah seseorang ke rumahnya. Seperti biasa, Nabi Ibrahim segera menyuruh Sarah untuk menghormati tamu. 

Sarah diperintahkan untuk menyembelih anak sapi yang gemuk. Setelah selesai dipanggang, daging itu disuguhkan.

Ternyata, tamu itu rupanya sosok malaikat yang mampir ke kediaman mereka karena diperintah Allah SWT untuk memberi kabar gembira, yaitu Sarah akan mengandung bayi.

Sarah yang sudah tua langsung kaget dan terheran, karena ia telah berumur lebih dari 90 tahun.

Kabar itu membuat pasangan ini berbahagia, karena setelah puluhan tahun berumah tangga, Nabi Ibrahim dan Sarah akhirnya akan memiliki anak.

Akhirnya, Sarah melahirkan seorang anak laki-laki yang diberi nama Ishak.

Allah SWT juga mengabarkan bahwa Sarah tidak hanya akan melahirkan Ishak, tetapi juga bahwa Ishak akan tumbuh menjadi seorang nabi yang saleh.

Kisah ini juga dituangkan dalam surat Hud ayat 71, yang berbunyi:

وَامْرَاَتُهٗ قَاۤىِٕمَةٌ فَضَحِكَتْ فَبَشَّرْنٰهَا بِاِسْحٰقَۙ وَمِنْ وَّرَاۤءِ اِسْحٰقَ يَعْقُوْبَ

Artinya: "Istrinya berdiri, lalu tersenyum. Kemudian, Kami sampaikan kepadanya kabar gembira tentang (kelahiran) Ishak dan setelah Ishak (akan lahir) Yakub (putra Ishak)."

Setelah itu, Sarah pun disebut sebagai muhadatsah, yakni manusia yang berdialog langsung dengan malaikat.

Muhadatsah adalah keutamaan dan fadhilah yang hanya dimiliki oleh para Nabi, Aimmah Maksum, Sayidah Zahra, Sayidah Maryam, Yukabad (ibu Nabi Musa), dan Sarah.

3. Akhir Hidup Sarah

Sarah hidup hingga usia tua dan melihat Ishak tumbuh menjadi pemuda yang saleh.

Menurut catatan, Sarah meninggal pada usia 127 tahun. Kepergiannya meninggalkan duka yang mendalam bagi Ibrahim dan Ishak.

Sarah dimakamkan di Gua Makhpela, yang dibeli Nabi Ibrahim sebagai tempat pemakaman bagi mereka.

Makam tersebut, yang terletak di Hebron, sekarang dikenal sebagai Makam Para Patriark.

Sarah dihormati tidak hanya karena perannya sebagai istri dan ibu, tetapi juga sebagai perempuan yang tangguh dan memiliki keyakinan kuat.

Kisahnya mengajarkan tentang pengorbanan, kesetiaan, dan pentingnya percaya kepada janji Allah.

Sarah sering dipanggil sebagai contoh kekuatan wanita dalam menghadapi kesulitan.

Kisahnya menunjukkan bagaimana Allah dapat mengubah situasi yang tampak tidak mungkin menjadi kisah kesuksesan dan berkat.

Sarah juga dianggap sebagai perantara penting dalam sejarah keselamatan, karena melalui keturunannya, banyak nabi dan bangsa besar telah muncul.

Kepercayaannya kepada Allah dan dukungannya kepada Ibrahim dalam menjalankan misi ilahinya memberi inspirasi bagi banyak orang.

Istri Nabi Ibrahim AS yang kedua adalah Siti Hajar. Ia adalah budak raja Mesir yang telah...

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.