15 Agustus 2019

Manfaat Skin to Skin Contact untuk Bayi dan Ibu

Tak hanya tingkatkan bonding, skin to skin contact juga bisa mencegah depresi postpartum
Manfaat Skin to Skin Contact untuk Bayi dan Ibu

Bahkan ketika baru saja dilahirkan, bayi suka dipeluk dan dipegang oleh sang ibu. Hal ini yang membuat skin to skin contact adalah kegiatan penting yang bisa dilakukan antara ibu dan anak.

Mengutip Unicef, skin to skin contact adalah praktik di mana usai dilahirkan, bayi dikeringkan dan diletakkan langsung di dada ibu mereka setelah lahir.

Baik ibu dan bayi sama-sama ditutupi selimut hangat, dan dibiarkan setidaknya selama satu jam atau sampai proses menyusui pertama selesai.

Kegiatan skin to skin contact dikenal memiliki banyak manfaat untuk bayi, maupun Moms sendiri. Skin to skin contact biasanya dilakukan ketika bayi perlu ditenangkan, atau untuk membantu meningkatkan pasokan ASI.

"Semakin banyak skin to skin contact, maka semakin baik. Idealnya ini harus dimulai saat lahir, tetapi membantu setiap saat," kata Dr. Nils Bergman, pengawas medis senior Rumah Sakit Bersalin Mowbray di Cape Town, Afrika, melansir Parents.

Lebih lanjut ia menjelaskan, mencegah bayi dari skin to skin contact dapat memicu jalur stres alternatif di otak, yang dapat menyebabkan ADD, kolik, gangguan tidur.

Berikut ini beberapa manfaat skin to skin contact yang dirasakan oleh bayi dan juga ibu, mengutip dari Parents.

Baca Juga: Metode Kanguru untuk Perawatan Bayi Prematur

1. Membantu Bayi Beradaptasi

skin to skin-1.jpg
Foto: skin to skin-1.jpg (parents.com)

"Pengaturan suhu adalah hal yang sangat umum terjadi pada bayi, terutama bayi lahir prematur," kata Malika D. Shah, M.D., asisten profesor pediatri dan neonatologi di Fakultas Kedokteran Universitas Northwestern Feinberg.

Hal ini karena waktu bayi berada dalam kandungan, ia tidak perlu mengatur suhu tubuhnya sendiri.

Dengan melakukan skin to skin contact, suhu kulit ibunya sama dengan kandungan perut hamilnya. Sehingga bayi merasa lebih mudah beradaptasi dengan lingkungan disekitarnya ketika ia sudah dilahirkan.

2. Meningkatkan Perkembangan Mental Bayi

Sebuah studi di Kanada mengatakan bahwa bayi prematur yang menerima skin to skin contact memiliki fungsi otak yang lebih baik pada usia 15 tahun, dibandingkan dengan bayi prematur yang ditempatkan di inkubator.

Jadi, terlepas dari lahir prematur, penting untuk melakukan skin to skin contact terlebih dahulu dengan Moms untuk membantu mengoptimalkan tumbuh kembangnya.

Baca Juga: 6 Manfaat Mendengarkan Musik untuk Kesehatan Fisik dan Mental

3. Meningkatkan Berat Badan yang Sehat

skin to skin-2.jpg
Foto: skin to skin-2.jpg (Usnews.com)

Satu tinjauan dari Cochrane Library menyimpulkan bahwa skin to skin contact bisa meningkatkan penambahan berat badan bayi baru lahir yang rendah.

"Ketika bayi hangat, mereka tidak perlu menggunakan energi mereka untuk mengatur suhu tubuh mereka, dan energi tersebut bisa digunakan untuk bertumbuh," jelas Susan M. Ludington-Hoe, Ph.D., anggota pendiri International Network for Kangaroo Mother Care.

4. Proses Menyusui Jadi Lebih Mudah

Selain itu, skin to skin contact juga bisa membuat proses menyusui Moms dan Si Kecil jadi lebih mudah. Hal ini diungkapkan oleh Katie Dunning, R.N., koordinator klinis persalinan dan persalinan di Rumah Sakit Mount Sinai.

"Bayi baru lahir secara naluriah memiliki rasa penciuman yang tinggi, jadi dengan membuat skin to skin contact pada bayi dapat membantunya mencari puting susu dan mulai menyusui," jelasnya.

Para ibu yang mempraktekkan skin to skin contact punya kemungkinan lebih tinggi menyusui secara eksklusif, dan rata-rata dari mereka menyusui tiga bulan lebih lama daripada ibu yang tidak melakukan skin to skin contact, menurut penelitian yang dipublikasikan di Neonatal Network.

5. Menjadikan Bayi Lebih Sehat

skin to skin-3.jpg
Foto: skin to skin-3.jpg (Susquehannahealth.org)

Bayi yang menderita gangguan pernapasan dan melakukan skin to skin contact punya kondisi yang membaik dalam waktu 48 jam tanpa respirator.

Selain itu, skin to skin contact juga dapat meningkatkan imunitas tubuh pada bayi prematur sehingga ia tidak rentan terhadap penyakit.

"Bayi prematur tampaknya memiliki sistem kekebalan tubuh yang buruk, mereka rentan terhadap alergi, infeksi, dan mengalami masalah makan. Kontak awal skin to skin dapat mengurangi masalah ini," kata Bergman.

6. Meningkatkan Ikatan dengan Dads

"Dari waktu bayi di dalam rahim, ia sudah mengenali suara ayah mereka. Bayi merasakan skin to skin contact dengan ayahnya juga menenangkan, dan itu membantu mereka meningkatkan ikatan dengan lebih baik," kata Gene Cranston Anderson, Ph.D., R.N., profesor keperawatan di Case Western Reserve University di Cleveland.

Baca Juga: Kok Suami Susah Bonding Dengan Anak? Lakukan 5 Cara Ini

7. Mencegah Depresi Postpartum

skin-to-skin-1
Foto: skin-to-skin-1

Berbagai penelitian menunjukkan bahwa skin to skin contact dapat mengurangi depresi pascapersalinan bagi ibu.

Menurut MCN: The American Journal of Maternal/Child Nursing, skin to skin contact dapat meminimalkan risiko depresi pada ibu yang baru melahirkan.

Oksitosin yang didapatkan dari tindakan skin to skin contact mengurangi kecemasan ibu dan meningkatkan bonding, yang selanjutnya mengurangi risiko depresi, kata Dunning.

Nah, itulah beberapa manfaat skin-to-skin contact untuk ibu dan bayi. Tidak perlu ragu lagi untuk melakukan skin-to-skin contact dengan Si Kecil ya Moms.

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb