23 November 2022

Asal-usul Nasi Jamblang, Makanan Khas Cirebon yang Wajib Dicoba!

Diciptakan oleh keturunan China
Asal-usul Nasi Jamblang, Makanan Khas Cirebon yang Wajib Dicoba!

Foto: Pinterest.com

Nasi jamblang adalah makanan khas Cirebon berupa nasi dibungkus daun jati, disajikan secara prasmanan dengan beragam lauk pauk.

Soal kelezatan, sepertinya tidak diragukan lagi, nasi yang dibungkus daun jati ini sudah menjadi rujukan kuliner bila wisatawan berkunjung ke Cirebon.

Nasi jamblang, makanan khas dari daerah Cirebon, Jawa Barat, adalah hidangan yang memikat dengan cita rasa dan tradisi yang kaya.

Namun dari semua itu, sangat sedikit warga Cirebon yang mengetahui bahwa ternyata nasi jamblang ini diciptakan oleh seorang keturunan China, lho.

Yuk, ketahui lebih lanjut mengenai nasi jamblang di bawah ini!

Baca Juga: 8 Makanan Khas Papua yang Unik dan Lezat, Coba Yuk, Moms!

Sejarah Nasi Jamblang

Nasi Jamblang
Foto: Nasi Jamblang (Pinterest.com)

Seperti halnya makanan khas Cirebon lainnya, nasi jamblang juga memiliki unsur sejarah yang mengakar di hati penduduk setempat.

Nasi jamblang sudah ada sejak era kolonial Belanda.

Awal mula sejarahnya, Belanda membangun tiga pabrik di kawasan Cirebon.

Pabrik gula di wilayah Gempol Palimanan dan Plumbon, serta Pabrik Spirtus di Palimanan.

Berdirinya pabrik-pabrik tersebut banyak menyerap tenaga kerja dari wilayah sekitar dan wilayah lainnya.

Para buruh yang rumahnya jauh seperti dari Sindangjaya, Cisaat, Cimara, Cidahu, Cinaru, Bobos, dan Lokong harus berangkat di pagi buta dengan berjalan kaki.

Para buruh tersebut kesulitan mencari makan untuk sarapan karena pada saat itu belum berdiri warung-warung nasi.

Masyarakat zaman dulu menganggap menjual nasi merupakan suatu hal yang dilarang atau pamali.

Ini dapat dimaklumi karena peredaran uang kala itu masih sedikit.

Karena iba, seorang pengusaha pribumi asal Jamblang, H. Abdul Latief meminta istrinya Tan Piauw Lun atau akrab disapa Nyonya Pulung untuk menyediakan sedekah makanan berupa nasi dan lauk pauk secukupnya.

Nasi itu dibungkus daun jati dan diberikan kepada buruh pabrik.

Berita pemberian sedekah dari Nyonya Pulung rupanya menyebar dengan cepat.

Permintaan sarapan bagi buruh pun semakin bertambah banyak.

Para buruh menyadari apa yang mereka makan merupakan sesuatu yang harus dibeli.

Untuk mengganti apa yang dimakan, para buruh bersepakat memberikan uang alakadarnya kepada Nyonya Pulung.

Kegiatan itu menjadi cikal bakal usaha warung nasi jamblang Nyonya Pulung.

Pada saat itu, lauk pauk nasi jamblang yang diperuntukkan bagi para buruh hanya ada tujuh macam, yaitu:

  • Dendeng laos
  • Kebuk goreng (paru)
  • Sambal goreng
  • Tempe goreng
  • Tahu goreng
  • Sayur tahu
  • Ikan asin panjelan (cucut).

Saat ini warung Jamblang nyonya Pulung berganti nama menjadi Nasi Jamblang Tulen.

Kini bisnis turun temurun ini tetap dikelola dan berdiri dengan kesederhanaan dari generasi ke generasi dan menyebar ke seluruh Kota Kabupaten Cirebon.

Baca Juga: 15 Makanan Khas NTT, Ada Catemak Jagung hingga Sei Sapi

Di Balik Penggunaan Daun Jati

Nasi Jamblang
Foto: Nasi Jamblang (Istockphoto.com)

Daun jati dipilih oleh Nyonya Pulung sebagai pembungkus nasi jamblang karena daun jati bertekstur kasar dan tidak mudah sobek.

Tekstur itu membuat nasi yang sudah dibungkus tidak akan cepat basi walaupun terbungkus dalam waktu yang cukup lama.

Selain itu, para pekerja yang berasal dari wilayah Selatan Cirebon seperti Sindangjaya dan Cisaat menjadikan daun jati ini sebagai pelindung kepala di saat panas terik.

Daun jati juga digunakan sebagai pembungkus tempe di beberapa daerah.

Daun jati yang digunakan sebagai pembungkus nasi jamblang atau tempe itu miliki banyak manfaat...

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb