Suplemen Neurosanbe Injeksi: Manfaat hingga Dosis yang Tepat
Misalnya, angka kecukupan gizi harian (RDA) untuk vitamin B1 adalah 1,2 miligram.
Tidak ada batas atas yang dapat ditoleransi karena tidak ada efek samping yang tercatat pada asupan di atas 50 miligram.
Namun, bukan berarti tidak benar-benar ada risiko efek samping.
Batas atas yang dapat ditoleransi untuk vitamin B6 adalah 100 miligram.
Menggunakan lebih batas yang dapat ditoleransi meningkatkan kemungkinan efek samping.
Misalnya, terlalu banyak asupan vitamin B6 dapat menyebabkan:
- Kerusakan saraf.
- Ruam kulit.
- Memburuknya fungsi ginjal.
- Peningkatan risiko serangan jantung.
- Stroke.
- Kematian pada penderita diabetes dan penyakit ginjal tingkat lanjut.
Dosis tinggi vitamin B6 juga dapat meningkatkan risiko patah tulang pinggul dan kanker paru-paru.
Terutama bila dikonsumsi dengan vitamin B12.
Sementara itu, penggunaan vitamin B12 berlebihan dapat menyebabkan:
- Penurunan fungsi ginjal
- Meningkatkan risiko masalah kardiovaskular pada orang dengan gangguan fungsi ginjal.
Vitamin B12 dosis tinggi, yang dikonsumsi dengan asam folat, telah dikaitkan dengan risiko kanker lebih besar.
Beberapa orang juga bisa mengalami jerawat dan rosacea.
Efek samping lain yang juga umum terjadi pada penggunaan vitamin B kompleks seperti Neurosanbe adalah warna urine kuning cerah.
Hal ini merupakan hal yang normal dan tidak berbahaya.
Ini merupakan cara tubuh membuang kelebihan vitamin yang tidak dapat digunakan.
Untuk menghindari risiko efek samping, penting untuk menggunakan Neurosanbe sesuai dengan instruksi dokter.
Sebelum memulai penggunaan Neurosanbe atau suplemen apa pun, konsultasikanlah dengan dokter.
Baca Juga: 12 Rekomendasi Vitamin D3 untuk Penuhi Kebutuhan Harian
Interaksi Obat Neurosanbe
Interaksi dapat terjadi jika Neurosanbe digunakan secara bersamaan dengan obat-obatan tertentu.
Oleh karena itu, penting untuk memberi tahu dokter tentang semua obat, vitamin, dan suplemen herbal yang sedang digunakan.
Dengan begitu, dokter dapat membantu mencegah atau mengatasi interaksi obat yang mungkin terjadi.
Neurosanbe dapat berinteraksi dengan obat dan produk berikut ini:
- Alkohol.
- Kloramfenikol.
- Cholestyramine.
- Kolkisin.
- Digoxin.
- Epoetin.
- Furosemide.
- Glukosa.
- Isoniazid.
- Levodopa.
Interaksi dapat mengubah kinerja obat atau meningkatkan risiko efek samping yang serius.
Bisa jadi ada kemungkinan interaksi obat lain yang bisa terjadi, selain yang disebutkan.
Jadi, simpanlah daftar semua produk yang sedang dan akan digunakan.
Termasuk obat-obatan resep atau non resep dan produk herbal.
Lalu, konsultasikan pada dokter atau apoteker.
Jangan memulai, memberhentikan, atau mengganti dosis obat apapun tanpa persetujuan dokter, ya.
Cara Menyimpan Obat Neurosanbe
Sebaiknya obat ini disimpan dalam suhu ruangan dan hindari dari paparan sinar matahari langsung, Moms.
Hindari juga tempat penyimpanan yang lembap, gelap, kamar mandi, atau freezer.
Setiap obat memiliki cara penyimpanan yang berbeda, jadi pastikan Moms baca cara penyimpanan obat ini di kemasan produk.
Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan.
Selain itu, jangan membuang Neurosanbe ke saluran pembuangan atau toilet.
Terakhir, jangan mengonsumsi obat ini jika sudah kadaluwarsa dan sebaiknya segera dibuang agar tidak terlanjur dikonsumsi.
Baca Juga: Ketahui Obat Imodium: Kegunaan, Dosis, dan Efek Samping Penggunaan
Itulah informasi lengkap mengenai Neurosanbe. Semoga bermanfaat!
- https://doi.org/10.3390/nu8020068
- https://doi.org/10.1155/2015/469529
- https://www.medicalnewstoday.com/articles/324856
- https://www.verywellfit.com/b-complex-vitamins-89411
- https://www.tabletwise.com/singapore/neurosanbe-tablet
- http://www.mims.com/indonesia/drug/info/neurosanbe%20plus
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.