11 Maret 2024

Sabana, Sebutan untuk Padang Rumput yang Ada Pepohonannya

Berikut ciri khusus dari ekosistem sabana
Sabana, Sebutan untuk Padang Rumput yang Ada Pepohonannya

Foto: Unsplash.com/elaine alex

Padang rumput yang ada pepohonannya disebut dengan sabana.

Sabana adalah salah satu tipe ekosistem daratan yang ditandai oleh padang rumput yang luas dengan pepohonan yang jarang dan tersebar di antara rumput-rumput tersebut.

Melansir laman Britannica, area sabana terbesar dapat ditemukan di Afrika, Amerika Selatan, Australia, India, wilayah Myanmar (Burma), Thailand, dan Madagascar.

Yuk, cari tahu lebih lanjut tentang padang rumut yang ada pepohonannya atau sabana berikut ini. Bisa tambah ilmu pengetahuan Si Kecil!

Baca Juga: Rantai Makanan Detritus: Pengertian, Fungsi, dan Contohnya

Penjelasan tentang Sabana, Padang Rumput yang Ada Pepohonannya

Bioma Sabana
Foto: Bioma Sabana (Conserve-energy-future.com)

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, padang rumput yang ada pepohonannya juga disebut sebagai sabana.

Sabana sering ditemukan di daerah dengan iklim tropis atau subtropis, yang cenderung memiliki musim kering dan musim hujan.

Ciri-ciri Padang Rumput yang Ada Pepohonannya atau Sabana

Berbeda dengan ekosistem atau bioma lainnya di dunia, sabana umumnya memiliki beberapa ciri khusus yang meliputi:

1. Vegetasi Sabana

Sesuai dengan namanya, vegetasi padang rumput yang ada pepohonannya atau sabana ini mencakup dua komponen utama, yaitu padang rumput dan pepohonan yang tersebar.

Rumput adalah komponen utama dalam ekosistem sabana. Padang rumput ini terdiri dari berbagai jenis rumput yang mendominasi lanskap sabana.

Rumput-rumput ini seringkali tahan terhadap kondisi kering sehingga dapat bertahan hidup selama musim kering yang panjang.

Rumput-rumput sabana dapat tumbuh subur selama musim hujan dan menjadi kering dan cokelat selama musim kering/kemarau.

Selain rumput, sabana juga didominasi oleh pepohonan.

Pohon-pohon ini tidak membentuk hutan yang rapat seperti dalam hutan hujan, tetapi tersebar di antara padang rumput.

Pohon di sabana seringkali memiliki daun yang kecil atau berduri untuk mengatasi kondisi kering.

Beberapa pohon yang biasa ditemukan di sabana yakni baobab, akasia, dan pohon palem.

Baca Juga: 10 Jenis Bioma di Dunia, dari Gurun, Tundra, hingga Sabana

2. Iklim Sabana

Zebra di Sabana
Foto: Zebra di Sabana (Bioexpedition.com)

Iklim sabana adalah iklim yang ditandai oleh adanya musim kering dan musim hujan.

Iklim ini cenderung terjadi di daerah tropis atau subtropis di seluruh dunia, dan memiliki karakteristik sebagai berikut:

  • Musim Kering atau Kemarau

Selama musim kering, sabana mengalami periode yang panjang dan kering dengan curah hujan yang sangat terbatas atau bahkan hampir tidak ada hujan sama sekali.

Vegetasi seperti rumput dan beberapa pohon dapat mengalami kekeringan dan kekurangan air selama musim kering ini.

Karena musim kering yang panjang dan padang rumput yang kering, sabana rentan terhadap kebakaran alami.

Kebakaran sering terjadi selama musim kering, terutama jika dipicu oleh petir atau aktivitas manusia.

  • Musim Hujan

Selama musim hujan, terjadi peningkatan curah hujan yang signifikan. Hujan dapat terjadi secara intens dan berkepanjangan selama beberapa bulan.

Curah hujan yang lebih tinggi selama musim hujan memungkinkan pertumbuhan vegetasi, termasuk pertumbuhan padang rumput yang subur.

Baca Juga: 7 Gunung Tertinggi di Pulau Sumatera, Pertama Gunung Kerinci

  • Variabilitas Suhu

Sabana dapat mengalami fluktuasi suhu yang besar antara siang dan malam hari serta antara musim kering dan musim hujan.

Jadi, suhu di sabana bisa sangat panas di siang hari dan lebih dingin di malam hari.

Hewan yang Hidup di Sabana

Gajah di Sabana
Foto: Gajah di Sabana (Snexplores.org)

Mengutip laman Treehugger, savana adalah rumah bagi banyak mamalia daratan besar, termasuk gajah, jerapah, zebra, badak, kerbau, singa, macan tutul, dan cheetah.

Hewan lainnya meliputi buaya, kijang, meerkat, semut, rayap, kanguru, burung unta, dan ular.

Banyak dari hewan-hewan dalam ekosistem sabana adalah herbivora yang bermigrasi melalui wilayah tersebut.

Mereka mengandalkan jumlah kawanan dan kecepatan untuk bertahan hidup, karena wilayah yang luas dan terbuka memberikan sedikit peluang untuk melarikan diri dari pemangsa yang cepat.

Jika mangsa terlalu lambat, ia bisa menjadi makanan. Jika pemangsa tidak cukup cepat, ia akan kelaparan.

Kemampuan bersembunyi dan meniru juga sangat penting bagi hewan-hewan dalam sabana.

Pemangsa sering perlu menyamar dengan lingkungan mereka untuk mendekati mangsa yang tidak curiga.

Misalnya, ular puff adder memiliki warna pasir yang memungkinkannya untuk menyamar dengan rumput kering dan semak-semak.

Mangsa juga menggunakan teknik penyamaran yang sama sebagai mekanisme pertahanan untuk menyembunyikan diri dari hewan-hewan yang berada di atasnya dalam rantai makanan (predator).

Baca Juga: Pantai Popoh di Tulungagung dan Wisata Menarik di Sekitarnya

Tidak hanya banyak tersebar di kawasan Afrika, Amerika, dan Australia, sabana juga ada di Asia,...

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb