09 Maret 2024

6 Rupa Pakaian Adat Kalimantan Selatan, Elegan dan Berkelas!

Bentuknya kontras dengan busana adat daerah Kalimantan lainnya
6 Rupa Pakaian Adat Kalimantan Selatan, Elegan dan Berkelas!

Foto: celebes.co

Moms mungkin sudah familiar dengan baju adat suku Dayak. Namun, tahukan Moms seperti apa pakaian adat Kalimantan Selatan?

Beberapa provinsi di Kalimantan didominasi suku Dayak dan suku Kutai.

Namun, berbeda dengan provinsi Kalimantan Selatan yang mayoritas masyarakatnya adalah suku Banjar.

Hal ini pula yang membuat pakaian adat Kalimantan Selatan memiliki rupa yang kontras.

Selain memiliki nama yang unik, pesona pakaian adat Kalimantan Selatan ada pada rupanya yang elegan dan berkelas.

Busana adat tersebut masih kerap dikenakan dalam upacara adat, acara pernikahan, pagelaran seni-budaya dan acara pemerintahan.

Baca Juga: Ini 7 Pilihan Hotel Murah Bekasi 100 Ribu Rupiah, Nyaman!

Mengenal Budaya Kalimantan Selatan

Tugu Kalimantan Selatan
Foto: Tugu Kalimantan Selatan (Shutterstock/Sony Herdiana)

Budaya Kalimantan Selatan memiliki kekayaan dan keunikan yang khas.

Di daerah ini, terdapat beragam suku bangsa yang memiliki tradisi dan adat istiadat yang berbeda.

Salah satu suku bangsa terbesar di Kalimantan Selatan adalah suku Banjar.

Budaya Kalimantan Selatan ditandai oleh kegiatan seni, musik, dan tarian tradisional.

Selain itu, seni ukir, anyaman, dan kerajinan perak juga menjadi bagian penting dari budaya Kalimantan Selatan.

Masyarakat Kalimantan Selatan juga memiliki tradisi adat yang kuat.

Adat istiadat seperti perkawinan adat, upacara adat, dan penghormatan terhadap leluhur masih dijunjung tinggi.

Sistem kekerabatan yang erat dan gotong royong juga menjadi nilai penting dalam budaya masyarakat Kalimantan Selatan.

Keberagaman agama juga terlihat di Kalimantan Selatan, namun mayoritas penduduknya menganut agama Islam.

Hal ini memengaruhi kehidupan sehari-hari, termasuk dalam adat istiadat dan ritual keagamaan.

Budaya kuliner Kalimantan Selatan juga patut disebutkan.

Masakan tradisional seperti Soto Banjar, Ketupat Kandangan, dan Pindang Patin adalah beberapa hidangan yang terkenal di daerah ini.

Baca Juga: 10 Hotel Staycation Jakarta, Murah dan Bisa Langsung Booking

Pakaian Adat Kalimantan Selatan

Mengutip website resmi Provinsi Kalimantan Selatan, selain suku asli yakni suku Banjar dan suku Dayak, Kalimantan Selatan juga didiami suku bangsa lainnya, seperti:

  • Suku Melayu Jawa
  • Suku Bugis
  • Suku Tiongkok
  • Suku Arab Keturunan

Tidak heran jika pakaian adat Kalimantan Selatan mendapat sentuhan dari beragam etnis.

Ingin tahu seperti apa rupa dan keunikan pakaian adat Kalimantan Selatan? Simak penjelasannya!

1. Baju Adat Tanah Bumbu

Pakaian Adat Kalimantan Selatan Adat Tanah Bumbu (Setneg.go.id)
Foto: Pakaian Adat Kalimantan Selatan Adat Tanah Bumbu (Setneg.go.id)

Pakaian adat Kalimantan Selatan Tanah Bumbu pernah sempat viral karena dikenakan oleh Presiden Jokowi pada Hari Lahir Pancasila pada tanggal 1 Juni 2022.

Baju adat Tanah Bumbu merupakan busana masyarakat Pagatan, sebuah kelurahan di Kabupaten Tanah Bumbu yang mayoritas penduduknya suku Bugis.

Ciri khas busana adat ini adalah kain tenun Pagatan yang dipakai sebagai sarung, dan laung atau penutup kepala.

Di masa lalu, sarung tenung Pagatan hanya dipakai oleh bangsawan suku Bugis.

Baju adat Tanah Bumbu memiliki makna filosofi tersendiri, yaitu:

  • Sarung pada busana adat bermakna manusia terampil dan pekerja keras
  • Laung sebagai kewibawaan dan keperkasaan
  • Bagian dalam baju yang disebut teluk bahana adalah simbol Nusantara yang agamis
  • Bagian luar baju disebut cekak musang tanpa kancing memiliki makna tingginya budi pekerti dan menghargai perbedaan
  • Celana menjadi simbol kesetiaan
  • Ikat pinggang mewakili simbol kesederhanaan
  • Kembang emas di dada bagian kiri sebagai simbol pemimpin yang bijaksana

2. Babaju Kun Galung Pacinan

Pakaian Adat Kalimantan Selatan Babaju Kun Galung Pacinan (Jawapos.com)
Foto: Pakaian Adat Kalimantan Selatan Babaju Kun Galung Pacinan (Jawapos.com)

Babaju kun galung pacinan merupakan pakaian adat Kalimantan Selatan yang mendapat sentuhan budaya Tiongkok dan Timur Tengah.

Perpaduannya terlihat pada rupa busana adat ini.

Busana adat pengantin pria berupa baju gamis dan jubah pedagang Gujarad yang datang ke Indonesia di masa lampau.

Sebagai hiasan kepala, dipakai kopiah alpe berlilit sorban, atau mengenakan tanjak laksamana.

Hiasan leher berupa roncean bunga melati dan alas kaki berupa selop.

Sementara busana adat pengantin wanita berupa kebaya berlengan panjang bergaya cheong sam.

Tampak mewah karena dilengkapi dengan jahitan payet dengan benang berwarna emas.

Payet-payet tersebut membentuk bunga teratai.

Bagian bawahnya berupa rok panjang berhiaskan manik-manik.

Untuk hiasan kepala, mempelai wanita mengenakan mahkota berhiaskan permata, dengan kembang goyang dan tusuk konde.

Tusuk konde tidak boleh sembarangan, melainkan berbentuk huruf Lam dalam bahasa Arab dan burung Hong.

Baca Juga: 10 Tempat Bermain Anak di Bandung, Seru dan Menyenangkan!

3. Bagajah Gamuling Baular Lulut

Pakaian Adat Kalimantan Selatan Bagajah Gamuling Baular Lulut (Kaskus.com)
Foto: Pakaian Adat Kalimantan Selatan Bagajah Gamuling Baular Lulut (Kaskus.com)

Pakaian adat Kalimantan Selatan ini juga dikenakan untuk pernikahan.

Pengantin pria tidak mengenakan baju atau telanjang dada. Selain itu, pengantin pria memakai aksesoris berupa:

  • Kalung samban
  • Ikat pinggang
  • Penutup kepala

Penutup kepala ini berfungsi sebagai mahkota dan bentuknya melingkar.

Pengantin pria memakai celana dengan panjang hingga betis, yang dibalut dengan kain berwarna senada dengan celana.

Sedangkan pengantin wanita mengenakan kemben atau baju berlengan pendek.

Bagian bawahan menggunakan kain panjang yang motifnya halilipan untuk rok.

Untuk aksesoris, mempelai wanita memakai ikat pinggang, hiasan kepala berupa konde, mahkota, kembang goyang dan kuncup melati.

Ciri khas busana ini adalah menggunakan bunga melati dan mawar yang memberikan kesan indah dan anggun.

4. Banjar Baamur Galung Pancaran Matahari

Pakaian Adat Kalimantan Selatan Banjar Baamur Galung Pancaran Matahari (Pinterest.com)
Foto: Pakaian Adat Kalimantan Selatan Banjar Baamur Galung Pancaran Matahari (Pinterest.com)

Memiliki makna bersinar seperti matahari, busana adat ini sering dikenakan pada prosesi pernikahan oleh masyarakat Banjar.

Pengantin wanita memakai baju poko yang berlengan pendek dengan hiasan manik manik dibentuk rumbai.

Terdapat juga kida yang berfungsi sebagai penutup dada dengan bentuk segi 5.

Sementara pengantin pria menggunakan kemeja yang berlengan panjang dan ada kerenda di bagian dadanya. Kadang pengantin pria juga mengenakan jas tanpa kancing.

Sebagai bawahan dipakai celana panjang, yang dibalut kain motif halilipan pada bagian pinggang.

Model baju banjar baamur galung pancaran matahari mendapat pengaruh budaya Jawa dan Hindu.

Baca Juga: 17 Rekomendasi Hotel Staycation Jogja, Mulai dari Rp300 Ribu


Pengaruh Jawa berupa hiasan bunga mawar dan melati pada aksesoris sebagai pelengkap busanan.

Sementara sentuhan budaya Hindu tampak pada dekorasi mahkota serta kainnya yang bermotif naga dan kelabang.

5. Banjar Babaju Kubaya Panjang

Pakaian Adat Kalimantan Selatan Banjar Babaju Kubaya Panjang (Diskominfotik.banjarmasinkota.go.id)
Foto: Pakaian Adat Kalimantan Selatan Banjar Babaju Kubaya Panjang (Diskominfotik.banjarmasinkota.go.id)

Pakaian adat Kalimantan Selatan ini merupakan pengembangan dari pakaian adat Baamar Galung Pancar Matahari, Babaju Kun Galung Pacinan dan Bagajah Gamuling Baular Lulut.

Busana ini kental dengan nuansa Islami khas Melayu. Modelnya mirip baju Melayu.

Pakaian laki-laki terdiri dari laung tajak siak yang semacam ikat kepala, jam raskop, baju jas tutup model cekak musang atau telung belanga, sabuk atau sarung, dan salawar.

Pengantin perempuan memakai kebaya panjang, yang dipadukan dengan kain panjang atau rok dengan motif serupa dengan kain dikenakan pengantin pria.

Sama halnya dengan aksesoris pada busana pengantin lainnya, babaju kubaya panjang ini dilengkapi dengan roncean melati dan mawar.

Busana ini umumnya dipakai pasangan yang melangsungkan pernikahan.

Namun, seiring berjalannya waktu juga bisa dipakai untuk menghadiri acara-acara besar atau penting.

6. Kain Sasirangan

Pakaian Adat Kalimantan Selatan Kain Sasirangan (Pinterest.com)
Foto: Pakaian Adat Kalimantan Selatan Kain Sasirangan (Pinterest.com)

Kalimantan Selatan juga memiliki kain tradisional kebanggan yang bernama kain sasirangan.

Konon kain ini awal mulanya bernama kain pamintan yang diyakini berasal dari permintaan seseorang yang sakit-sakitan.

Seseorang yang sakit-sakitan tersebut diarahkan oleh seorang tabib untuk datang ke pengrajin kain.

Lalu, akan dibuatkan sebuah kain untuk pengobatan penyakit yang tidak kunjung sembuh.

Pada masa sekarang, kain pamintan lebih dikenal dengan nama kain sasirangan.

Nama ini merujuk dari kata sirang (nyirang) yang berarti diikat atau dijahit dengan tangan dan ditarik benangnya atau dijelujur.

Seperti kain pada umumnya, kain sasirangan memiliki banyak motif, seperti:

  • Sarigading
  • Ombak sinapur karang (ombak menerjang batu karang)
  • Hiris pudak (irisan daun pudak)
  • Bayam raja (daun bayam)
  • Kambang kacang (bunga kacang panjang)
  • Naga balimbur (ular naga)

Dulu, kain ini lebih sering dibuat menjadi berbagai hiasan pakaian adat, seperti:

  • Ikat kepala pria (laung)
  • Sabuk pria
  • Tapih bumin (kain sarung pria)
  • Selendang perempuan
  • Kerudung
  • Udat (kemben perempuan)
  • Kekamban (kerudung)

Di masa sekarang, kain ini dipakai pula sebagai pakaian adat, yang dikenakan semua kalangan saat mengikuti upacara-upacara adat.

Baca Juga: 8 Pakaian Adat NTT Sesuai Suku, Punya Ciri Khas yang Unik!

Itulah dia pesona dan keunikan pakaian adat Kalimantan Selatan.

Semoga penjelasan di atas bermanfaat ya Moms!

  • https://koranbanjar.net/macam-macam-pakaian-adat-khas-kalsel/
  • http://repositori.kemdikbud.go.id/12698/1/PAKAIAN%20ADAT%20TRADISIONAL%20DAERAH%20KALIMANTAN%20SELATAN.pdf
  • https://syamsudinnoor-airport.co.id/id/promo-rekomendasi/index/pancarkan-pesona-budaya-kalsel-dalam-balutan-kain-sasirangan
  • http://eprints.uny.ac.id/41659/1/TAS%20NOOR%20KHOLIS.PDF

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb