
Foto: Freepik.com
Scroll untuk melanjutkan membaca
Foto: Freepik.com
Si Kecil dinyatakan positif COVID-19? Yuk simak panduan isolasi mandiri untuk anak dengan COVID-19 dari IDAI di bawah ini!
Tak hanya orang dewasa atau remaja, bahkan saat ini kasus positif COVID-19 turut melonjak pada usia anak-anak.
Berdasarkan data dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), anak-anak rentang usia 0-5 tahun menyumbang 2,8 persen kasus, sedangkan usia 6-18 tahun angka kasus COVID-19 mencapai 9 persen.
Karena itu, baru-baru ini IDAI mengeluarkan panduan isolasi mandiri (isoman) untuk anak-anak dan keluarga yang terinfeksi COVID-19.
Ini tertuang dalam "Buku Diary Panduan Isolasi Mandiri Anak dengan COVID-19" yang diterbitkan pada 30 Juni 2021.
Yuk Moms pelajari lebih lanjut panduan isolasi mandiri anak positif COVID-19 di bawah ini!
Anak terjangkit virus Corona dan perlu menjalani isolasi mandiri? Tenang Moms! Ini bisa dijalankan dengan mudah dan tenang dengan mengikuti beberapa aturan tertentu.
Meski hanya isoman di rumah, ada beberapa poin penting yang perlu diketahui bagi setiap orang tua dalam merawat pasien COVID-19.
IDAI mengeluarkan beberapa syarat dalam panduan isolasi mandiri untuk anak, seperti:
Foto: panduan-isoman-idai-untuk-anak-yang-sakit.jpg
Foto: Orami Photo Stocks
Salah satu yang perlu diketahui adalah apakah Si Kecil salah satu pasien yang perlu menjalani isoman di rumah?
Sebab, tak jarang banyak kasus anak positif COVID-19 perlu mendapatkan perawatan khusus di rumah sakit, Moms.
Nah beberapa syarat untuk anak isoman di rumah antara lan:
Foto: Pertolongan-Pertama-Anak-Sakit-Perut.jpg
Foto: Orami Photo Stocks
Sepertinya ini salah satu yang banyak ditanyakan pada anggota keluarga yang terjangkit COVID-19.
Bagaimana cara mengasuh anak positif COVID-19? IDAI memberikan beberapa anjuran seperti:
Baca Juga: 4 Obat Diare untuk Anak, Efektif untuk Mengurangi Gejala
Foto: Tips Supaya Anak Mau Pakai Masker, Ampuh!
Foto: Orami Photo Stocks
Seperti kita tahu, mengutip Centers for Disease Control and Prevention, masker untuk anak-anak dianjurkan ketika ia berusia 2 tahun ke atas.
Nah, ada pun protokol isoman terkait masker yang direkomendasikan oleh IDAI:
Selain masker, orang tua juga harus memeriksa suhu tubuh anak di pagi dan sore hari, pun dengan saturasi oksigen dan frekuensi nadinya.
Pantau laju napas, dan jangan lupa berikan bayi ASI dan anak dengan makanan bergizi.
Foto: obat COVID-19 yang disetujui BPOM
Foto: Orami Photo Stocks
Dalam mengikuti panduan isolasi mandiri untuk anak dan keluarga di rumah, beberapa barang ini perlu dimiliki ya Moms.
Perlengkapan medis dan obat-obatan yang dibutuhkan seperti:
Dosis vitamin C anak-anak menurut IDAI:
1-3 tahun: max 400mg/hari
4-8 tahun: max 600mg/hari
9-13 tahun: max 1200mg/hari
14-18 tahun: max 1800mg/hari
Dosis vitamin D3 anak-anak menurut IDAI:
<3 tahun: 400 U/hari
Anak: 1000 U/ hari
Remaja: 2000 U/hari
Remaja obesitas: 5000 U/hari
Foto: anjuran pakai masker untuk anak.jpg
Foto: Orami Photo Stocks
Dalam menjalani isolasi mandiri di rumah, tentu aturan terkait protokol kesehatan perlu diperhatikan. Hal ini agar mencegah terjadinya infeksi antara anggota keluarga di rumah.
Protokol kesehatan yang dianjurkan adalah seperti:
Moms, pastikan selalu membersihkan barang-barang di rumah yang sering dipegang seperti gagang pintu, keran, toilet, wastafel, sakelar, meja dan kursi.
Baca Juga: Selain Vaksin Sinovac, 5 Vaksin COVID-19 Ini Juga Resmi Digunakan di Indonesia
Foto: Viral Bayi Meninggal di Rumah Sakit Rujukan COVID-19 Padang, Ini Kronologisnya.jpg (Orami Photo Stock)
Foto: Orami Photo Stocks
Kasus bayi lahir yang terinfeksi COVID-19 ternyata cukup banyak di Indonesia. Dalam hal ini, IDAI turut mengeluarkan aturan mengenai panduan isolasi mandiri untuk bayi yang lahir dengan positif COVID-19.
Panduan iniasi menyusui dini bayi baru lahir:
Adapula panduan isolasi mandiri anak dan ibu COVID-19 yang berisi:
Foto: 5 Gejala Tak Biasa Migrain pada Anak, Bukan Cuma Sakit Kepala!
Foto: Orami Photo Stocks
Moms, isoman di rumah biasanya dilakukan selama minimal 14 hari atau anjuran dari dokter yang merawat.
Dalam waktu isolasi ini orang tua atau pengasuh harus selalu memantau gejala dan kondisi anak yang terinfeksi COVID-19.
Beberapa tanda yang perlu diwaspadai dan perlu dibawa ke rumah sakit ketika anak mengalami kondisi seperti:
Laju napas tanda bahaya:
usia > 2 bulan: lebih atau sama dengan 60x/menit
usia 2-11 bulan: lebih atau sama dengan 50x/menit
usia 1-5 tahun: lebih atau sama dengan 40x/menit
usia >5 tahun: lebih atau sama dengan 30x/menit
Baca Juga: Cara Cegah Penyebaran Bakteri dan Kuman pada Anak di Masa Pandemi Covid-19
Foto: swab test Depok.jpg
Foto: Orami Photo Stocks
Moms, setelah menjalani isoman adapun panduan yang dikeluarkan IDAI dan perlu diperhatikan. Poin-poinnya antara lain sebagai berikut ini:
Itu dia beberapa poin penting terkait panduan isolasi mandiri COVID-19 untuk anak dan keluarga. Moms bisa melihat lebih detailnya pada Buku Diary Panduan Isolasi Mandiri Anak dengan COVID-19 oleh IDAI. Semoga membantu, Moms!
https://www.cdc.gov/coronavirus/2019-ncov/daily-life-coping/children/protect-children.html
https://www.idai.or.id/tentang-idai/pernyataan-idai/buku-diary-panduan-isolasi-mandiri-anak-dengan-covid-19
Copyright © 2023 Orami. All rights reserved.