10 Desember 2022

5 Penyakit Degeneratif Akibat Usia yang Terus Bertambah, Waspada!

Salah satunya Alzheimer
5 Penyakit Degeneratif Akibat Usia yang Terus Bertambah, Waspada!

Bertambahnya usia, fungsi organ tubuh manusia semakin menurun. Seiring ini, munculnya berbagai penyakit degeneratif.

Apa itu penyakit degeneratif? Ini adalah kondisi penurunan fungsi jaringan atau organ seiring waktu.

Penyakit ini dapat memengaruhi sistem saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang), tulang dan sendi, serta pembuluh darah atau jantung.

Lantas siapa sajakah yang berisiko terkena penyakit ini? Cari tahu di bawah ini yuk Moms!

Baca Juga: 9 Manfaat Empedu Kambing, Bisa Obati Hipertensi dan Asma!

Pemahaman Penyakit Degeneratif

Gejala Stroke (Orami Photo Stocks)
Foto: Gejala Stroke (Orami Photo Stocks)

Penyakit degeneratif adalah jenis kondisi medis yang menyebabkan jaringan atau organ memburuk seiring waktu.

Mungkin sebagian dari kita tak merasakan bahwa tubuh kita mengalami penurunan fungsi. Karena ini tak jarang banyak orang mengalami serangan jantung atau stroke dini.

Ada cukup banyak penyakit degeneratif dan di antaranya terkait dengan penuaan, atau penyakit kronis dalam proses penuaan.

Mengutip jurnal Disease Models & Mechanisms, penyakit degeneratif diklasifikasikan menjadi tiga kelompok utama: kardiovaskular, neoplastik, dan sistem saraf.

Contoh penyakit ini yang paling umum adalah hipertensi, jantung koroner, tumor, kanker dan penyakit yang mempengaruhi sistem saraf termasuk Parkinson dan Alzheimer.

Penyakit degeneratif disebabkan oleh berbagai macam faktor.

Beberapa adalah akibat langsung dari penurunan fungsi organ normal pada tubuh, sementara yang lain disebabkan oleh kesehatan yang buruk atau gaya hidup yang tidak sehat.

Banyak penyakit degeneratif yang dapat disembuhkan, namun beberapa kasus terlambat untuk ditangani.

Penyakit Degeneratif Kronis

Seperti yang kita ketahui, penyakit degeneratif dikaitkan dengan berbagai penyakit kronis.

Tidak semua penyakit kronis ini dapat memicu kematian atau komplikasi kesehatan.

Namun, ada sejumlah kondisi kronis atau penyakit degeneratif yang dapat berdampak signifikan pada kemampuan seseorang untuk bergerak dan hidup normal.

Kesehatan kronis dan penyakit degeneratif umum yang dapat menyebabkan kecacatan meliputi:

1. Penyakit Parkinson

Gejala Penyakit Parkinson
Foto: Gejala Penyakit Parkinson (shutterstock)

Contoh penyakit degeneratif yang pertama adalah penyakit Parkinson.

Melansir Mayo Clinic, ini adalah penyakit kelainan sistem saraf progresif yang mempengaruhi gerakan tubuh.

Gejala dimulai secara bertahap, terkadang dimulai dengan getaran atau trermor yang hampir tidak terlihat dan terjadi hanya di satu tangan.

Tremor sering terjadi, tetapi penyakit ini juga sering menyebabkan kaku atau lambatnya gerakan.

Pada tahap awal penyakit Parkinson, wajah mungkin tidak merasakan perubahan apapun, namun tiba-tiba ada perubahan gaya bicara.

Lengan mulai sulit digerakkan, suara menjadi cadel bahkan gejala dapat memburuk seiring dengan perkembangan kondisi dari waktu ke waktu

Meskipun penyakit Parkinson sulit untuk disembuhkan, dokter biasanya merekomendasikan obat-obatan dan terapi.

Baca Juga: Selain Nyeri Dada, Ini 5 Gejala Lain Serangan Jantung

2. Penyakit Alzheimer

Penyakit Alzheimer (Orami Photo Stocks)
Foto: Penyakit Alzheimer (Orami Photo Stocks)

Masih berhubungan dengan penyakit degeneratif terkait saraf, penyakit Alzheimer salah satu yang bisa terjadi pada siapapun.

Mengutip Alzheimer Association, ini adalah penyakit paling umum dari demensia.

Ditandai dengan kehilangan ingatan dan kemampuan kognitif lain yang cukup serius dan mengganggu aktivitas sehari-hari.

Penyakit Alzheimer menyumbang 60-80 persen kasus demensia

Moms, faktor risiko terbesar penyakit ini disebabkan bertambahnya usia, dan mayoritas penderita Alzheimer berusia 65 tahun ke atas.

Faktor riwayat genetik menjadi salah satu penyebab utama penyakit Alzheimer.

3. Penyakit Huntington

Penyakit Huntington (Orami Photo Stocks)
Foto: Penyakit Huntington (Orami Photo Stocks)

Apakah Moms pernah mendengar penyakit Huntington? Ini adalah contoh penyakit degeneratif berikutnya.

Penyakit Huntington adalah penyakit bawaan langka yang menyebabkan kerusakan progresif (degenerasi) sel saraf di otak.

Penyakit Huntington berdampak luas pada kemampuan fungsional seseorang dan biasanya mengakibatkan gangguan gerak, berpikir (kognitif), dan kejiwaan.

Mengutip MedlinePlus, gejala penyakit Huntington dapat terjadi kapan saja, tetapi sering kali muncul pertama kali ketika orang berusia 30-40an.

Bahkan ini bisa terjadi pada usia remaja, namun ketika ini cepat ditangani, peluang pulih akan semakin tinggi.

Gangguan kejiwaan paling umum yang terkait dengan penyakit Huntington adalah depresi.

Depresi tampaknya terjadi karena cedera pada otak dan perubahan fungsi otak. Tanda dan gejala mungkin termasuk:

  • Perasaan mudah tersinggung, sedih atau apatis
  • Menarik diri dari sosial
  • Insomnia
  • Kelelahan dan kehilangan energi
  • Sering memikirkan tentang kematian, sekarat, atau bunuh diri

4. Distrofi Otot

Penyakit Degeneratif pada Lansia (Orami Photo Stocks)
Foto: Penyakit Degeneratif pada Lansia (Orami Photo Stocks)

Distrofi otot adalah sekelompok penyakit bawaan yang merusak dan melemahkan otot, menjadi bagian dari penyakit degeneratif.

Kerusakan dan kelemahan ini disebabkan oleh kekurangan protein yang disebut distrofin, yang diperlukan untuk fungsi otot normal.

Melansir Muscular Dystrophy Association, ketiadaan protein ini dapat menyebabkan masalah kesehatan dalam berjalan, menelan, dan koordinasi otot.

Distrofi otot dapat terjadi pada semua usia, tetapi sebagian besar diagnosis terjadi pada masa kanak-kanak.

Anak laki-laki muda lebih mungkin terkena penyakit ini daripada anak perempuan.

Beberapa jenis penyakit distrofi otot, contohnya termasuk:

  • Myotonic. Ini ditandai dengan ketidakmampuan untuk mengendurkan otot setelah kontraksi. Otot wajah dan leher biasanya yang pertama terpengaruh. Orang dengan bentuk ini biasanya memiliki wajah yang panjang dan kurus.
  • Facioscapulohumeral (FSHD). Kelemahan otot biasanya dimulai di wajah, pinggul, dan bahu. Serangan biasanya terjadi pada masa remaja tetapi dapat dimulai pada masa kanak-kanak atau hingga usia 50 tahun.

Baca Juga: Cara Menjaga Orang Tua yang Lansia di Rumah saat Pandemi Covid

  • Genetik. Jenis ini terjadi pada anak laki-laki dan perempuan dan terlihat saat lahir atau sebelum usia 2 tahun. Beberapa bentuk berkembang lambat dan hanya menyebabkan kecacatan ringan, sementara yang lain berkembang pesat dan menyebabkan kerusakan parah.
  • Tungkai-korset. Otot pinggul dan bahu biasanya terkena lebih dulu. Orang dengan distrofi otot jenis ini mungkin mengalami kesulitan mengangkat bagian depan kaki sehingga mungkin sering tersandung. Permulaan biasanya dimulai pada masa kanak-kanak atau masa remaja.

Baca Juga: 11 Contoh Kuku yang Tidak Sehat, Bisa Jadi Tanda Anemia Hingga Penyakit Jantung

5. Sklerosis Lateral Amiotrofik (ALS)

Penyakit Degeneratif dan Contohnya (Orami Photo Stocks)
Foto: Penyakit Degeneratif dan Contohnya (Orami Photo Stocks)

Penyakit degeneratif jenis ini adalah gangguan saraf yang dapat memburuk seiring waktu, hingga menyebabkan kelumpuhan.

Pada awalnya, ALS ditandai dengan kedutan otot, otot melemah, dan gangguan bicara.

Secara bertahap otot-otot di tubuh kehilangan kekuatan dan kemampuan untuk berbicara, makan, bergerak, dan bahkan bernapas.

Pada tahun 2016, Centers for Disease Control and Prevention (CDC) memperkirakan bahwa antara 14.000 - 15.000 orang Amerika menderita ALS.

Ada beberapa faktor risiko seseorang untuk terkena penyakit ALS termasuk:

  • Usia. Meskipun penyakit ini dapat menyerang pada semua usia, gejala paling sering berkembang antara usia 55 sampai 75 tahun.
  • Jenis kelamin. Pria sedikit lebih berisiko dibandingkan wanita untuk terkena ALS. Namun, seiring bertambahnya usia, perbedaan antara pria dan wanita tak selalu menjadi faktor utama.
  • Ras dan etnis. Yang paling mungkin berisiko terkena penyakit ini adalah ras Kaukasia dan non-Hispanik.

Baca Juga: Mengenal Sindrom Metabolik yang Dapat Meningkatkan Risiko Stroke dan Diabetes Tipe 2

Lantas, bagaimana perawatan terhadap penyakit degeneratif ini?

Pengobatan penyakit ini mungkin termasuk terapi okupasi, terapi fisik, latihan khusus, obat-obatan, operasi, hingga penerapan gaya hidup sehat.

Olahraga teratur dapat membantu memperkuat dan menstabilkan kekuatan otot, dan untuk meningkatkan mobilitas seiring bertambahnya usia.

Beberapa olahraga ringan yang dianjurkan adalah berjalan, bersepeda, berenang, serta program penguatan inti, seperti yoga dan pilates.

Yuk, turunkan risiko penyakit degeneratif sejak dini, Moms. Beberapa caranya adalah dengan menerapkan gaya hidup dan pola makan sehat dari sekarang.

  • https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/parkinsons-disease/symptoms-causes/syc-20376055
  • https://www.alz.org/alzheimers-dementia/what-is-alzheimers
  • https://medlineplus.gov/genetics/condition/huntington-disease/
  • https://www.mda.org/disease/duchenne-muscular-dystrophy
  • https://www.cdc.gov/als/WhatisAmyotrophiclateralsclerosis.html#:~:text=ALS%20is%20a%20disease%20that,weak%20and%20leads%20to%20paralysis.

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb